tmtimes.id – Renault yang operasinya di Indonesia diwakili oleh PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) berencana terlibat lebih dalam dengan pasar otomotif Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan rencana pembangunan pabrik otomotif di Indonesia.
MRI dikabarkan menunggu keputusan principal guna merealisasikan rencana tersebut. Dan bila disetujui, pembangunan pabrik Renault di Indonesia nantinya akan berlangsung di bawah naungan MRI, demikian seperti ditulis kantor berita Antara.
Saat ini merek asal Perancis, Renault, sudah mengoperasikan jaringan dealer nasional yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Berdasarkan catatan resmi di situs Renault Indonesia, jaringan dealer Renault Indonesia sudah mencakup Bandung, Yogyakarta, BSD, Medan, Surabaya, Cirebon, Solo dan Semarang.
Mengutip Antara kembali, Renault tahun ini menargetkan pembukaan 20 dealer di seluruh Indonesia serta berencana membuka outlet di Kalimantan, sekaligus memperkuat jaringan dealer di Jawa dan Sumatera.
Dalam sejarahnya, Renault sudah ada di Indonesia sejak 2002, meski sulit bersaing dengan mobil-mobil yang diproduksi Jepang dan China.
Data wholesales (penjualan mobil dari pabrik ke dealer) yang dicatat Gaikindo menyebut penjualan mobil Renault per tahun di Indonesia tidak pernah menyentuh lebih dari 1,000 unit.
Masih mengutip Gaikindo, Renault sempat menyentuh angka wholesales terbanyak pada 2017, yakni sejumlah 511 unit. Dan hanya ada 239 unit mobil yang terjual pada 2018.
Di situs resmi Renault Indonesia, tercatat hanya ada tiga model kendaraan yang ditawarkan Renault untuk mengisi pasar otomotif di Indonesia: Triber, KWID Climber dan Koleos.