tmtimes.id – European Journal of Preventive Cardiology, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh European Society of Cardiology (ESC), menerbitkan sebuah studi yang menjelaskan resiko bagi para perokok elektrik dari kalangan dewasa.
Salah satu temuan jurnal tersebut menyebut kemungkinan perokok elektrik pindah ke rokok tembakau lebih besar.
Selain itu studi dari jurnal yang sama juga menunjukkan bahwa rokok elektrik meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Selain itu rokok elektrik juga mengubah karakteristik dinding arteri menjadi lebih kaku dan kurang elastis.
Jurnal tersebut mengklaim bahwa rokok elektrik juga merusak lapisan pembuluh darah, sehingga fungsinya menjadi terhambat.
Dengan serangkaian resiko yang muncul, perokok elektrik jadi tidak bebas dari kemungkinan terkena serangan jantung.
Dalam rilisannya ESC menyebut hasil studi yang menunjukkan efek buruk rokok elektrik yang tidak hanya berdampak pada jantung.
Menurut ESC, rokok elektrik juga berakibat buruk pada paru-paru dan mempengaruhi pertumbuhan janin pada ibu hamil. Sejumlah, riset pendahuluan mengindikasikan bahwa rokok elektrik juga bisa mengakibatkan kanker, tulis Sophia Antipolis melalu rilis yang tercantum di laman escardio.org.
Lebih jauh lagi, rokok elektrik sudah lama dianggap sebagai salah satu metode yang membantu orang berhenti merokok tembakau.
Akan tetapi studi ESC itu menunjukkan hal sebaliknya. Tidak ada satupun bukti yang menunjukkan efektivitas rokok elektrik dalam membantu perokok tembakau berhenti merokok.
Perokok yang menggunakan rokok elektrik untuk berhenti merokok seringkali gagal, atau malah jadi pengguna rokok tembakau dan rokok elektrik sekaligus.