tmtimes.id – Dalam voting pemilihan di parlemen Jepang yang diselenggarakan Rabu (16/09/2020), Yoshihide Suga didukung 314 suara dari total 462 suara anggota majelis rendah.
Dengan demikian Suga kini resmi menggantikan Abe yang sebelumnya mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Suga sebelumnya menjabat sebagai kepala sekretaris kabinet di era Abe.
Sang Perdana Menteri terpilih rencananya akan memilih anggota tim kabinetnya sendiri Rabu malam ini , demikian menurut Reuters.
Terpilihnya Suga sebagai PM dikarenakan dia berhasil meyakinkan anggota parlemen lewat citranya sebagai anak petani. Dengan “menjual” citranya itu, Suga berjanji melayani kepentingan rakyat biasa dan komunitas yang tinggal di daerah pedesaan Jepang.
Suga sebelumnya dilaporkan sudah memenangkan “pertarungan” memperebutkan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada Senin (14/09/2020).
Dia jelas akan menghadapi sekian banyak tantangan, termasuk mengatasi pandemi COVID-19 sekaligus memulihkan ekonomi dan menghadapi masalah lain berupa menuanya masyarakat Jepang – akibat jumlah lansia yang meningkat di Jepang.
Yoshihide Suga saat ini berusia 71 tahun dan sempat menemani Abe lama sekali. Dia dikenal loyal sebagai pendukung Abe dan tercatat sempat membantu Abe naik sebagai PM pada 2012.
Setelah terpilih sebagai PM, Suga sudah mengambil ancang-ancang tentang siapa saja individu yang akan dimasukkan ke kabinetnya. Kriterianya sederhana: “berpikir reformis, dan orang yang suka bekerja keras,” demikian tulis AP.
Dengan pola pikir seperti itu, Suga dikabarkan bakal mempertahankan setengah dari anggota kabinet Abe – dengan catatan beberapa nama juga akan dipindahkan ke pos lain.
Masih mengutip AP, Menteri Keuangan Taro Aso, Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto, dan Menteri Lingkungan Shinjiro Koizumi bakal tetap duduk di jabatannya.
Sedangkan nama-nama lain seperti Nobuo Kishi – yang juga adalah adik Abe – akan dipasrahi jabatan Menteri Pertahanan, menggantikan Taro Kono yang dipindahkan jabatannya sebagai Menteri Reformasi Administrasi.
Tugas Suga akan bertambah berat karena tantangan yang begitu banyak di depan mata, termasuk menjaga hubungan dengan China di tengah pergulatan penguasaan teritori di Laut China Selatan.
Selain itu Suga juga mesti tahu apa yang harus dilakukan dengan Olimpiade Tokyo yang akhirnya ditunda sampai musim panas tahun depan.
Yang penting juga: sang PM terpilih mesti memelihara hubungan baik dengan siapa pun yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat nantinya.
BBC menjuluki Suga sebagai ‘Mr. Abe’s fixer’, alias “tukang” yang kerap dipasrahi memperbaiki pekerjaan Abe. Di kalangan jurnalis yang bekerja di Jepang, Suga dijuluki sebagai ‘Iron Wall’.
Julukan itu diberikan karena watak Suga yang menolak memberi tanggapan untuk setiap pertanyaan yang tidak dia sukai. (Sumber: AP/Reuters/BBC)