tmtimes.id – Perseteruan antara China dan India terkait dengan perbatasan di Lembah Galwan, timur wilayah Ladakh, coba diredakan lewat pertemuan diplomatik antara Menteri Pertahanan masing-masing negara di Moskow pada Jumat (4/09/2020).
Dalam pertemuan Shanghai Cooperation Organisation tersebut, baik China dan India sepakat untuk meredakan tensi yang telanjur meninggi pasca bentrokan bulan Juni yang menewaskan 20 prajurit India.
Pasca bentrokan tersebut, baik China dan India menambah kuantitas pasukan di sepanjang jalur perbatasan, sampai daerah Barat Himalaya.
Pertemuan di Moskow Jumat lalu merupakan pertemuan pertama antara India dan China, yang melibatkan pejabat tinggi di kementerian pertahanan masing-masing negara.
Lebih jauh lagi, China dan India sepakat untuk saling menahan diri dan tidak mengambil keputusan yang malah membuat konflik perbatasan tambah runyam.
“Perdamaian dan keamanan di kawasan menuntut kepercayaan, non-agresi, penyelesaian perbedaan secara damai dan penghormatan terhadap aturan internasional,” demikian pernyataan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh.
Di pihak lain, China yang diwakili Menteri Pertahanan Wei Fenghe setuju dengan suara bulat terhadap pernyataan Singh, sembari menyebut bahwa tanggung jawab perdamaian di kawasan perbatasan sangat tergantung pada inisiatif India.
China menambahkan bahwa mereka bersikeras tidak ingin kehilangan satu inci pun teritori, termasuk perbatasan di Lembah Galwan – tempat dimana China dan India menanam konflik perbatasan.
Kedua belah pihak yang bertikai tampaknya akan terus melanjutkan diskusi terkait dengan konflik tersebut, baik lewat saluran militer maupun diplomatik. Pernyataan ini secara eksplisit terungkap melalui pihak India, yang berpendapat kedua cara tersebut bisa memastikan pemulihan ketenangan dan perdamaian di sepanjang garis kontrol aktual di perbatasan yang dimaksud.
Pada Senin 15 Juni 2020, pecah bentok antara militer India dan China di Lembah Galwan. Baku hantam yang tidak melibatkan satu pun senjata api – karena memang dilarang – itu menewaskan 20 orang tentara India. China sendiri tidak merilis informasi terkait korban tentara dari pihak mereka.
Tentara dari kedua belah pihak saling baku hantam menggunakan alat-alat primitif seperti batu dan tongkat berpaku, serta tangan kosong.
Menurut pihak China, bentrokan pada bulan Juni itu terjadi karena provokasi personel militer India yang nekat menyeberang perbatasan dua kali. (ap/reuters/bbc)