the Monkey Times – Wacana PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang berkeinginan mengganti kereta Prambanan Ekspres rute Yogyakarta – Solo diwujudkan lewat pembangunan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) pada lintas rel yang dimaksud.
Pembangunan yang sudah berlangsung sejak akhir 2019 kini memasuki babak baru, dimana KAI berencana untuk segera melakukan uji coba operasional kereta listrik di jalur tersebut.
Manajer Humas PT. KAI Daop VI Ygyakarta Eko Budianto mengatakan tahap uji coba nantinya dilakukan untuk rute Yogyakarta sampai Klaten, demikian tulis Antara.
Setelahnya PT KAI akan meneruskan uji coba kereta secara bertahap sampai Solo. KAI berharap itu bisa dilakukan antara akhir tahun ini dan awal tahun depan.
Lebih jauh lagi, KAI mengatakan akan mendatangkan kereta listrik dari Jakarta sebagai sarana uji coba.
Eko Budianto juga menyebut operasional kereta listrik di jalur Yogyakarta ke Solo dan sebaliknya nantinya bakal dilaksanakan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI), yang merupakan anak perusahaan PT. KAI.
Tiada setelah ada sejak 1960-an
Pembangunan jaringan LAA di Yogyakarta – Solo otomatis akan menggantikan keberadaan kereta Prambanan Ekspres (Prameks) yang sudah melayani penumpang di jalur tersebut sejak 1960-an.
Dalam rentang sejarah perkereatapian di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan kereta komuter, embrio kemunculan Prameks didahului oleh Kereta Rel Diesel (KRD) bernama Kuda Putih yang beroperasi di lintas Jogja – Solo selama dekade 1960 – 1980-an.
Orang menyebut Kuda Putih dengan nama lain: Turangga Seta. Nama ini pada dasarnya mengacu pada kereta rel diesel bernomor seri MCDW 300.
Setelah Turangga Seta dipensiunkan pada 1980-an karena kekurangan suku cadang, rute komuter Jogja – Solo secara otomatis ikut mati.
Rute ini dihidupkan kembali pada 1994. Kali itu rangkaian kereta yang melayani penumpang di jalur tersebut diberi nama Prameks.
Sejak 2010, Prameks memakai rangkaian KRD dan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Holec yang dimodifikasi PT. Industri Kereta Api (INKA). Sedangkan untuk rangkaian KRD, PT. KAI memilih memakai rangkaian kereta buatan Jepang.
Seiring dengan dimulainya rencana uji coba aktivasi jaringan LAA, secara otomatis Prameks akan tiada, digantikan oleh penerusnya yang lebih segar.