the Monkey Times – Bank Indonesia hari ini (25/03/2021) merilis informasi yang mengabarkan uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tumbuh tinggi pada Februari 2021. Fakta ini juga didukung oleh komponen uang berdar dalam arti sempit (M1).
Gambaran mengenai kondisi tersebut diperlihatkan statistik posisi M2 yang menurut analisis Bank Indonesia mencapai Rp6,810.5 triliun pada Februari 2021. Bank Indonesia menyebut M2 tetap tumbuh tinggi sebesar 11,3 persen, meski pertumbuhannya melambat ketimbang tahun sebelumnya yang mencatat 11,8 persen.
Sementara itu di lingkup uang beredar dalam arti sempit (M1), Bank Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 18,6 persen pada Februari 2021, yang berarti relatif stabil ketimbang pertumbuhan bulan Januari 2021 yang mencapai 18,7 persen.
Lebih jauh lagi, Bank Indonesia menyebut sejumlah faktor yang menjadi sebab pertumbuhan M2 tetap tinggi, yakni penurunan kredit, perlambatan aktiva luar negeri bersih dan tetap tingginya tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
Khusus unttuk poin tingginya tagihan bersih kepada pemerintah pusat, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan yang tetap tinggi, mencapai 50,8 persen. Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 54,8 persen.
Sedangkan dari sisi penurunan kredit, Ban k Indonesia menganalisis penurunan penyaluran kredit konsumsi dan investasi. Faktor ini kemudian ikut menyumbang kontraksi penyaluran kredit sebesar -2,3 persen, yang artinya lebih dalam ketimbang bulan sebelumnya yang mencapai -2,1 persen.
Dan faktor terakhir, yakni perlambatan aktiva luar negeri bersih, justru tumbuh mencapai 11,5 persen, kendati presentase ini lebih rendah ketimbang pertumbuhan Januari 2021 yang mencapai 14,9 persen.
Masih menurut Bank Indonesia, perlambatan aktiva luar negeri bersih disebabkan melambatnya tagihan surat berharga kepada golongan non-penduduk.