tmtimes.id – Hujan lebat yang mengguyur Jakarta Senin kemarin (21 September 2020), sejak sore sampai malam hari memunculkan genangan air di beberapa titik.
Berdasarkan pantauan BNPB sampai Selasa (22/09) pukul 06:00 WIB, ada beberapa titik lokasi genangan yang masih terlihat. Ada 49 wilayah di tingkat Rukun Tetangga (RT) yang terdampak, demikian rilis BNPB melaporkan.
Mengutip data BNPB yang diperbarui pukul 10:23 WIB, masih ada 23 RT di Jakarta Timur yang tergenang dengan ketinggian variatif, antara 10 – 100 cm). Lalu berturut-turut diikuti Jakarta Barat 14 RT (10 – 80 cm), Jakarta Selatan 10 RT (10 – 40 cm), Jakarta Utara 1 RT (20 – 50 cm) dan Jakarta Pusat 1 RT (20 cm).
Intensitas hujan yang cukup tinggi, ditambah kiriman air dari Katulampa mengakibatkan genangan banjir di sebagian wilayah di Jakarta.
BNPB juga melaporkan 30 Kepala Keluarga yang mengungsi dari rumahnya akibat banjir. Jumlah itu setara dengan 104 jiwa pengungsi. Di lapangan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyediakan sejumlah lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa tempat di Kelurahan Rawajati dan Kembangan Utara.
Konten lain tentang Jakarta: Wajib Pakai Masker di Transjakarta: Seperti apa Tipe Masker yang Harus Dipakai?
Beberapa titik banjir dilaporkan sudah surut. Dan lebih jauh lagi, BNPB juga menurunkan laporan (Selasa, 22 September 2020 pukul 12:39) yang menyebut sebagian pengungsi yang telah kembali ke rumah masing-masing pasca air surut.
Beralih sedikit ke soal perubahan musim. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melaporkan awal musim hujan 2020/2021 di 342 Zona Musim (ZOM) akan dimulai pada Oktober 2020, dengan puncaknya yang diprediksikan terjadi pada bulan Januari 2021.