ilustrasi antivirus Corona

Bagaimana Memaknai Antivirus Corona Buatan Indonesia?

Antivirus Corona sudah ditemukan sodara-sodara! Kabar baik atau kabar bagus nih?

antivirus corona, corona, media daring, wacana
Update:

tmtimes.id – Sebagian besar orang mungkin kesulitan melacak sampai mana wacana virus Corona di Indonesia. Saban hari kita disuguhi banyak sekali berita terkait virus Corona. Mulai dari ramainya pasar di beberapa daerah yang menerapkan PSBB, habib versus Satpol PP, sampai the new normal.

Tapi sampai mana kita benar-benar memperhatikan satu aspek penting dari wacana virus Corona, yakni penemuan antivirus Corona? Jujur saya tidak pernah benar-benar memperhatikannya. Sampai sebuah berita Detik mengabarkan bahwa antivirus Corona made in Indonesia sudah siap dipasarkan secara luas. Antivirus itu ada tiga jenis, yakni produk aroma terapi, inhaler, dan serbuk nano (dalam bentuk kalung).

iklan

Wait … bukannya lembaga Eijkman sempat dikabarkan memacak target, bahwa antivirus Corona buatan Indonesia baru mulai diproduksi pada 2021? Lantas kok ujug-ujug sudah siap sekarang? Bukankah wacana umum yang dikabarkan kebanyakan media menyebut bahwa antivirus Corona (COVID-19) belum bisa diproduksi dalam waktu dekat?

Bahkan menurut Mayo Clinic, vaksin Covid-19 baru akan tersedia setidaknya dalam beberapa tahun ke depan (situs itu menyebutkan ‘many years’). Setidaknya dalam hitung-hitungan matematis dan realistis, dibutuhkan waktu 12-18 bulan – bahkan lebih – sampai sebuah vaksin Corona selesai diuji-coba dan siap dipasarkan.

Jadi saya lumayan kaget juga ketika Detik mengabarkan antivirus Corona made in Indonesia sudah ditemukan dan siap dipasarkan. Tapi …. patutkah kita semua bergembira?

Wacana antivirus Corona buatan Indonesia

Detik menurunkan laporan Fakta di Balik Produk Antivirus Corona Made in Indonesia pada Minggu, 24 Mei 2020. Disana terbaca dengan terang dan jelas bahwa produk antivirus Corona itu dibuat dengan basis tanaman atsiri (eucalyptus). Pemilik patennya adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) milik Kementerian Pertanian (Kementan). Kementerian yang dimaksud bekerjasama dengan PT Eagle Indo Pharma untuk memasarkan produk antivirus itu ke masyarakat luas.

Hari ini (24/05), sekelompok media daring memberitakan penemuan itu secara luas. Kalau Anda mengetikkan kata kunci “antivirus Corona made in Indonesia” di laman pencarian Google, ada sepuluh artikel yang memberitakan ‘kabar baik’ tersebut. Saya ingin mengajak Anda untuk menganalisis tiga artikel teratas.

Detik dan nuansa penting antivirus Corona ala Kementan

Sembari mengutip Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian Fadjry Djufry, Detik menulis bahwa produk antivirus Corona ….

Sudah mendapat respons positif dari berbagai pihak. Fadjry mengaku sudah banyak mendapat permintaan dari masyarakat atas produk-produk tersebut. “Permintaannya cukup banyak ini seluruh gubernur nelfon saya ini, seluruh menteri-menteri sudah juga menelpon, minta semua ini, tapi belum tersedia barangnya ini, kita masih membuat manual,” katanya.

Detik.com, 24 Mei 2020

Normalnya seseorang yang terheran-heran karena tiba-tiba dihujani kabar baik, tentu jadi wajar bila saya bertanya: memangnya produk itu manjur? Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Detik.

Jawabannya pun tersedia juga, meski kurang memuaskan. Sambil mengutip Fadjry lagi, Detik menulis ….

“Kesimpulan kami bisa (membunuh COVID-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro itu. Nah kandungan Mpro berlaku pada COVID-19 yang juga ada, dia bisa mereplikasi.”

Detik.com, 24 Mei 2020

Bagaimana Kementan bisa sampai di kesimpulan itu? Tentunya setiap kesimpulan yang muncul harus melalui telaah, kan? Minimum supaya dianggap tidak melancungi kaidah keilmuan, Kementan perlu melakukan serangkaian metode ilmiah supaya antivirus yang mereka rilis terbukti aman digunakan warga negara Indonesia yang sebagian di antaranya sudah kadung stress gara-gara Corona.

Sayang harapan saya akan adanya penjelasan berbobot ilmiah soal produk antivirus Corona produksi Kementan itu cuma sekadar harapan. Detik hanya menyebut ketiga produk (antivirus) tersebut sebagai hasil ujicoba berbagai jenis tumbuhan yang oleh Kementan dianggap berpotensi sebagai antivirus Corona.

Lalu tanpa menyebut seperti apa prosedur ilmiah yang digunakan dan ujicoba seperti apa yang dilakukan Kementan, ujug-ujug saya disodorkan kesimpulan bahwa senyawa aktif cineole pada tanaman eucalyptus adalah jenis paling efektif untuk menangkal virus Corona. Dan bahwa senyawa ini bisa mengikat Mpro yang ada di dalam virus Corona jenis apapun.

Lalu, kita disesatkan Tribunnews

Antivirus Corona Made in Indonesia Siap Diproduksi, Terbuat dari Pohon Atsiri. Demikian judul yang ditulis Tribunnews. Artikel ini dimuat di salah satu sindikasi berita yang dikelola Tribun, yakni Serambinews.com. Secara substansi, artikel itu sama saja dengan yang ditulis Detik. Tapi bedanya ada di bagian akhir yang membuat saya tersesat. Sembari mengutip Fadjry yang sama seperti yang dikutp Detik, Tribunnews menulis ….

Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas, apalagi ini kan secara laboratorium secara ilmiah kita bisa buktikan, meskipun masih perlu uji lanjutan, tapi paling tidak ini kan bukan obat oral dan minyak eucalyptus ini sudah dari turun menurun digunakan orang dan toh sampai sekarang tiada masalah juga, sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus itu kan minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya satu famili beda genus di taksonomi,

Aceh.Tribunnews.com, 19 Mei 2020

Sebetulnya yang diproduksi Kementan itu vaksin apa bukan sih, wahai Tribun?

Penemuan baik yang berguna bagi masyarakat, ala Popmama

Sama seperti Tribun dan Detik, Popmama juga menyodorkan artikel dengan nuanasa yang sama. Dengan mengutip rilis dari Kementan, Popmama menyodoran kesimpulan, bahwa tanaman eucalyptus adalah jenis paling efektif untuk menangkal Corona. Tanpa sedikitpun bertanya dengan kritis tentang metode ilmiah macam apa yang dijalankan Kementan hingga sampai pada kesimpulan tersebut, Popmama menyebut antivirus dari lembaga tersebut sebagai penemuan baik yang berguna bagi masyarakat.

Jadi, sebenarnya antivirus Corona sudah ditemukan atau belum?

Sepertinya belum. Setidaknya saya belum meyakini sepenuhnya fakta tersebut. Apa yang disodorkan oleh tiga media daring tersebut jadi tidak meyakinkan karena tidak disertai bukti-bukti ilmiah – dan hanya penuh dengan klaim-klaim asersif yang sama sekali tidak menyodorkan substansi apapun.

Penulis: Pemburu Berita

Sumber:

  • aceh.tribunnews.com. Antivirus Corona Made In Indonesia Siap Diproduksi, Terbuat dari Pohon Atsiri
  • popmama.com. Kabar Baik, Antivirus Corona Buatan Indonesia Sudah Dipatenkan!
  • finance.detik.com. Fakta di Balik Produk Antivirus Corona Made in Indonesia
Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
tmtimes news

Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan

Penumpang dari Stasiun Tambun yang ingin menuju Kampung Bandan kini tidak perlu lagi menunggu KRL dari arah Cikarang.

angkutan lebaran
Tim Redaksi tmtimes

Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023

Kementerian Perhubungan telah merilis proyeksi akan ada 123 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada Angkutan Lebaran tahun ini, yang meningkat signifikan dibandingkan 2022 sebanyak 85 juta orang.

kelapa sawit indonesia
Mas Hadid

Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 46,22 juta ton.

kasasi
Mas Hadid

Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan

Jaksa Penuntut Umum akan mempelajari lebih lanjut atas putusan lengkap terkait dengan fakta hukum dan pertimbangan hukum yang diterapkan dalam perkara tragedi Stadion Kanjuruhan.

wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
tmtimes news

Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang

Wapres mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintah Kota Osaka dalam pembangunan masjid yang dapat menampung hingga 1500 jamaah.

mobil listrik tesla
tmtimes oto

Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia

Bukan Indonesia, namun tetangga kita yang sudah memberi izin pembukaan dealer Tesla..

iklan
Artikel Terkait:
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini