the Monkey Times – Selepas “Minoritas” (1996) dirilis, Slank pun harus memecat trio Bongky, Indra Q, dan Pay (BIP) yang masih terjerat narkoba. Walau sedih, Slank yang menyisakan Kaka dan Bimbim pun terus melanjutkan langkah band asal Potlot itu.
Album baru pun mereka rekam dari Juli hingga 1996. Setahun setelahnya, album itu pun dirilis dengan “Lagi Sedih” sebagai judulnya. Sebuah judul yang mencoba mewakili perasaan mereka ditinggal tiga personel lainnya.
Boedi Soesatio masih menjadi produser sekaligus artworker untuk album ini. 16 lagu pun tercipta di album ini, menjadikannya sebagai salah satu album Slank dengan repertoar terbanyak.
Dari sekian banyak lagu, “Tong Kosong”, “Koepoe Liarkoe”, dan “Foto dalam Dompetmu” didapuk sebagai lagu-lagu andalan. Secara keseluruhan, “Lagi Sedih” menawarkan nuansa yang lebih ballad dan penuh nuansa akustik, tanpa kehilangan unsur rock slengean yang jadi trademark Slank.
Sempat Dikira Album Solo Kaka
Walau sebagian aransemen pada album dibikin oleh Kaka dan Bimbim, keduanya tetap melibatkan beberapa additional player yang notabene masih anak Potlot untuk memperkaya musiknya. Ivanka, Reynold, dan Teguh dari Kidnap Katrina adalah beberapa additional tersebut.
Ivanka dan Reynold mengisi departemen bass dan gitar hampir di semua lagu. Sedangkan Teguh mengisi kibor untuk tiga lagu saja, yaitu “Foto dalam Dompetmu”, “Kampus Depok”, dan “Lorong Hitam”.
Ngomong-ngomong soal Ivanka, pria bernama asli Ivan Kurniawan Arifin ini punya kisah menarik mengenai album “Lagi Sedih”. Mulanya, ia mengira kalau album tersebut adalah album solo Kaka sang vokalis.
“Oktober 1996, gue dikontak Bimbim buat ngerjain satu proyek. Itu awalnya yang gue tau kalau proyeknya buat album solo Kak,” ujarnya di program Shindu’s Scoop yang dilansir dari Medcom.
Setelah tahu kalau pryek tersebut untuk Slank, Ivanka pun merasa dilema. Lebih tepatnya, tak enak hati kepada beberapa mantan personel Slank seperti Bongky dan Pay. Maklum saja, Ivanka sudah berproses bersama mereka selama beberapa tahun sebelum ia gabung ke Slank.
Cerita yang senada juga diungkapkan oleh additional player lainnya, Reynold. Ia pun mulanya diajak Bimbim untuk proyek album solo Kaka. Uniknya, setelah menerima tawaran itu, Reynold malah diajak dulu keliling Potlot naik motor, sebelum akhirnya rekaman.
“Waktu itu Mas Bimbim ngomong, ‘eh Nyot (nama panggilan Reynold, -pen) bantuin garap albumnya si Kaka yok’. Gue bilang ‘ayo, Mas’. ‘Nanti dikontak lagi’ katanya gitu. Trus dia bilang kalo kemungkinan nanti yang isi bass si Ivan (Ivanka Slank, -pen). Oke sip, berangkat,” ujarnya pada Ivanka TV yang dilansir dari HAI.
Selepas merekam beberapa lagu di studio, Bimbim baru memberitahu kalau pryek yang dimaksud ternyata untuk album Slank. Sontak saja Reynold pun kaget dan merasa mulas. Sebuah rasa yang terus mengusiknya, terutama saat manggung dengan Slank.
“Sakit perut gue, mules waktu itu. Ini kalo manggung, sementara panutan gue bang Pay, ujar musisi bernama lengkap Reynold Affandi itu.
Reynold Cabut dan Terciptanya F-14
Tak sampai sembilan panggung Reynold menjadi additional Slank. Ia pun memutuskan cabut dari band tersebut setelah melihat “abang-abangan”-nya masih terjerat narkoba. Suatu keputusan yang dilematis namun harus ia ambil.
“Pada saat itu, dilema terbesar yang gue pikirin tuh apakah gue arus diemin (Kaka dan Bimbim dalam narkoba, -pen) atau gue harus cari cara buat keluar (dari Slank, -pen). Sementara gue dan mas Bimbim punya kedekatan tersendiri gitu. Pada saat itu, mas Bimbim selalu minta ditemeni tiap pas salat Jumat,” ujarnya.
Sebelum keputusan itu ia ambil, Bunda Iffet selaku manager Slank sudah tahu kalau sang mantan additional guitarist Slank itu sudah tak nyaman dengan kondisi interal band. Sehingga, jika Reynold memutuskan pergi, Bunda pun sudah pasti memakluminya.
Bimbim yang tergolong dekat dengan Reynold juga tahu dan menghormati keputusannya. Bagi Bimbim, Reynold adalah sosok ‘anak Potlot siang’ yang lurus, tak seperti ia dan Kaka.
Kepergian Reynold membuat Slank mesti melanjutkan tur yang tersisa dengan merekrut personel-personel baru. Syahdan, diajaklah Abdee Negara yang saat itu dikenal sebagai session player untuk sejumlah penyanyi, serta Ridho yang barus saja pulang dari Amerika Serikat. Sementara itu, Ivanka yang semula hanya additional player naik pangkat menjadi personel tetap. Dari sinilah, formasi F-14 yang necis itu pun tercipta.