the Monkey Times – Album kedua merupakan penentu bagi seorang musisi atau suatu grup musik. Apalagi jika sebelumnya sang musisi punya album debut yang tergolong sukses.
Tak ayal bila album kedua sering menjadi momok bagi para musisi, sehingga munculah istilah Difficult Second Album Syndrome (DSAS).
Tak sedikit musisi yang akhirnya berhasil melewati sindrom tersebut. Fun. adalah salah satu contohnya.
Usai merilis debut album yang diapresiasi baik oleh berbagai pihak, band besutan Nate Ruess itu akhirnya berhasil menarik perhatian massa yang lebih luas lewat sophomore mereka, Some Night (2012).
Sukses secara finansial dan prestasi didapat Fun. lewat album tersebut. Some Night pun secara tak langsung menjadi pembuka jalan bagi Nate Ruess dan Jack Antonoff untuk melebarkan karier bermusik mereka.
Semuanya Bermula dari Nate Ruess
Nate Ruess adalah nama yang tak terpisahkan dari entitas Fun.. Ia adalah vokalis sekaligus penulis lagu untuk grup asal New York City itu. Ia juga merupakan sosok founder dibalik terciptanya Fun..
Ia mendirikan band itu selepas grup musik lamanya (The Format) bubar. Ia pun lantas mengajak Andrew Dost dan Jack Antonoff untuk membuat grup baru.
Dost dan Antonoff sendiri bukanlah orang baru di hidup Nate. Keduanya sudah ia kenal sejak masih bermusik di The Format.
Ketiganya mulai rajin berkumpul di New Jersey tiap pekan untuk berlatih dan membuat lagu.
Proses kreatif ketiganya dimulai dari Nate yang menemukan suatu nada dan menyanyikannya di depan Dost dan Antonoff. Keduanya lantas membuat aransemen yang cocok untuk nada tersebut.
“Benson Hedges” menjadi lagu demo perdana dari ketiganya. Demo tersebut lantas tersedia secara gratis di Spin pada 20 Agustus 2008. Setahun setelahnya, mereka pun resmi merilis debut album bertajuk Aim and Ignite (2009).
Some Night yang Sensasional
Sebagai album debut, Aim and Ignite tergolong menjanjikan dan berhasil. ALbum berisi 10 track ini punya perpaduan baroque pop, rock alternatif, dan indie pop yang kental.
AbsolutePunk menganggap album ini sebagai “what a pop album should sound like“, serta “the most essential pop album of 2009“. Sputnikmusic bahkan sampai menempatkan album ini di posisi 26 pada daftar Sputnikmusic’s Top 50 Albums of 2009.
Tiga tahun setelah album itu, Fun. pun merilis album keduanya, Some Night (2012). Genre musik yang sudah mereka usung sejak album pertama masih ada di sophomore ini.
Letak perbedaannya ada pada unsur perkusi yang lebih tebal, sound yang lebih kaya dan matang, serta kesuksesan yang lebih massif.
Album kedua ini tak hanya diapresiasi oleh kalangan kritikus musik saja, melainkan penikmat musik di seluruh penjuru dunia.
Hits andalan mereka, “We Are Young” disukai banyak orang, sera dijadikan theme song untuk serial Glee dan iklan Chevrolet.
Some Night menjadi satu-satunya album Fun. yang meraup sukses besar secara finansial hingga satu ini, dimana album ini mampu terjual hingga angka 1,8 juta copy di seluruh dunia.
Prestasi album ini pun juga tak main-main. Dua piala Grammy berhasil didapat Fun. lewat album ini, dimana keduanya didapat pada kategori Best New Artist dan Song of the Year.
Hiatus
Sukses besar yang dialami Some Night membuat Fun. kebanjiran manggung sana-sini. Mereka pun sempat diajak kolaborasi oleh salah satu grup musik idola mereka, Queen.
Sempat merilis single baru pada 2014, Fun. pun mengumumkan ke publik bahwa mereka akan hiatus dalam waktu yang tidak ditentukan. Pengumuman itu menjadi jawaban atas rumor yang menyebut mereka akan bubar.
Masing-masing personel Fun. pun mulai fokus pada project sampingan mereka. Nate dan Antonoff menjadi yang paling produktif dan disorot selama Fun. vakum.
Nate mantap bersolo karier dengan merilis album perdana pada 2015. Berbeda dengan Fun., album solo itu punya nuansa pop romantic yang lebih kental.
Antonoff mulai fokus ke grup musik sampingannya yang bernama Bleacher. Tak hanya itu, ia pun mulai menancapkan reputasinya sebagai penulis lagu dan produser muda potensial.
Sejumlah musisi telah merasakan Antonoff dalam memproduseri dan meracik lagu, mulai dari Lana Del Rey sampai Taylor Swift.
Lalu, bagaimana dengan Andrew Dost? Sempat merilis album soundtrack bertajuk “The D Train” pada 2015, multi instrumentalis Fun. itu kini masih sibuk di belakang layar sebagai music maker, serta aktif di komunitas The Ally Coalition.