Musso dan Komunis
Poster revolusi Rusia 1918-1920. (Foto: The Everett Collection)

Musso dan Kegagalan Tokoh Komunis dalam Pemberontakan PKI Madiun

Kedatangannya ini nantinya berujung kepada salah satu peristiwa berdarah yang dikenal dengan Pemberontakan PKI Madiun.

pemberontakan pki madiun
Update:

the Monkey Times – Pada tanggal 3 Agustus Munawar Muso pulang dari Soviet ke Indonesia. Pria yang lebih dikenal dengan nama Musso ini datang dengan membawa amanat Moskow.

Kedatangan pria yang nantinya tewas di tangan tentara Indonesia pada 31 Oktober 1948 itu merupakan sosok yang terlibat dalam peristiwa berdarah yang dikenal dengan Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun.

iklan

Musso sendiri mengemban misi besar untuk menyelaraskan garis pergerakan komunis Indonesia dengan komunis Internasional.

Dirinya sempat menetap lama di Soviet untuk mendapat pendidikan politik. Karakternya yang tegas, keras, dan nekat disukai oleh Komunis Internasional (Komintern) dan dianggap cocok untuk mengemban misi menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.

Mendorong Gagasan Jalan Baru Republik Indonesia

Seminggu setelah kedatangannya, Musso sempat singgah di kediaman Wikana (Gubernur Militer Solo) sebelum keesokan harinya menampakkan diri di Yogyakarta yang saat itu merupakan pusat pemerintahan nasional. 

Di sana akan diselenggarakan sidang Politbiro PKI yang dihadiri oleh tokoh-tokoh berhaluan kiri.

Pada sidang tanggal 13-14 Agustus Musso mempresentasikan sebuah resolusi yang dikenal  dengan “Jalan Baru Republik Indonesia”.

Dalam resolusi ini Musso menawarkan peleburan beberapa partai kiri menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk memimpin garda depan revolusi secara nasional.

Peleburan ini terdiri dari tiga partai yakni, PKI ilegal (yang sebelumnya merupakan organisasi terlarang), Partai Buruh Indonesia, dan Partai Sosialis Indonesia.

Selain itu Musso menghendaki pergantian Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Front Persatuan.

Gagasan dalam resolusi Jalan Baru sendiri merupakan buah dari apa yang dikerjakannya selama di Soviet.

Pada tahun 1925 PKI melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Belanda yang berujung kepada kegagalan.

Sejak saat itu PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan pada awal tahun 1926 para petinggi partai banyak yang ditangkap.

Musso dan beberapa petinggi partai seperti Alimin dan Sardjono melakukan pertemuan di Singapura untuk kembali merencanakan pemberontakan.

Setelah itu dirinya bersama Alimin pergi ke Soviet untuk meminta restu dan dukungan dari Komintern.

Sesampainya di Soviet ternyata mereka mendapati penolakan. Pemberontakan yang mereka rencanakan dirasa masih terlalu prematur dan kurang persiapan.

Mereka justru dicegah untuk kembali ke Indonesia dan dipaksa untuk tinggal sementara di Moskow.

Selama di sana mereka sempat menimba ilmu di Lenin School dan memiliki kesempatan mengikuti Kongres Comintern yang dipimpin langsung oleh Stalin.

Pada tahun 1935 Musso pulang dan diam-diam kembali mengorganisir PKI. Namun aktivitas PKI diketahui oleh pemerintah Belanda dan membuat dirinya harus kembali ke Moskow untuk melarikan diri.

Baru pada 1948 akhirnya Musso bisa kembali pulang dengan membawa gagasan Jalan Baru.

Meletusnya Peristiwa Pemberontakan PKI Madiun

Setelah menginisiasi beberapa pertemuan dan konsolidasi yang dimulai dari Yogyakarta, nama Musso semakin melambung.

Musso bersama beberapa tokoh komunis lain mengunjungi beberapa kota yang ada di Jawa untuk mensosialisasikan dan merealisasikan resolusi Jalan Baru.

Selagi Musso berada di Purwodadi untuk melakukan aktivitas kampanyenya, terjadi ketegangan di Solo.

Terjadi banyak aktivitas penculikan antar kubu sehingga meletuslah konfrontasi. Kejadian di Kota Solo memicu ketegangan di Madiun.

Beberapa Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) yang dipimpin Sumarsono melakukan penyergapan dan berhasil menangkap ratusan pasukan Siliwangi untuk mengambil alih kekuatan sipil di Madiun.

Sesampainya di Madiun, Musso lalu mengambil alih gerakan ini dan mendirikan Pemerintahan Front Nasional.

Pemberontakan Gagal si Tokoh Komunis

Pemerintah merespon apa yang terjadi di Madiun dengan keras dan menginstruksikan untuk melakukan tindakan penumpasan pada tanggal 20 September.

Seperti pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan PKI sebelumnya, aksinya kali ini juga gagal dalam waktu singkat.

Pada tanggal 30 September Panglima Besar Jenderal  Soedirman mengumumkan bahwa Madiun telah kembali ke tangan Republik dan pemberontakan berhasil dipadamkan.

Setelah Madiun diambil alih militer Republik, selanjutnya dilakukan pengejaran kepada mereka yang diduga terlibat pemberontakan.

Para tokoh PKI ditangkap satu-persatu. Musso sendiri  melarikan diri ke luar Madiun dan  ditemukan sedang bersembunyi di dalam sebuah kamar mandi di Desa Niten, Kecamatan Sumorejo, Ponorogo pada tanggal 31 Oktober.

Karena tidak mau menyerah, akhirnya dilakukan tembak mati di tempat. Mayat Musso sempat dibawa ke Ponorogo dan dibakar oleh masyarakat setempat.

Tak sampai sebulan para petinggi PKI Musso berhasil ditangkap, sebagian dieksekusi di tempat. Kota-kota yang sebelumnya diduduki PKI juga berhasil diambil alih.

Tokoh-tokoh seperti Amir Syarifuddin dan Djojoningrat dibawa ke Ibu Kota Yogyakarta dan pada 20 Desember 1948 mereka dijatuhi hukuman mati. Sekitar 36.000 orang yang diduga sebagai kader partai juga dipenjara.

Setelah kejadian di Madiun pemerintah melarang keberadaan PKI. Namun pada 1949 partai ini direkonstruksi dan pada 1950 bisa beroperasi kembali.

Tak lama berselang Aidit yang sebelumnya mengasingkan diri ke Republik Rakyat Tiongkok kembali dan berhasil menyingkirkan para petinggi PKI tua untuk mengambil alih kepemimpinan.

PKI kembali tumbuh dan menjadi salah satu partai terbesar, hingga akhirnya kembali dilarang dan ditumpas setelah terlibat pemberontakan pada tahun 1965.

Sumber:

  1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/150000469/musso-pimpinan-pemberontakan-pki-di-madiun?page=all.
  2. https://nasional.sindonews.com/berita/789132/15/musso-bapak-republik-indonesia-soviet?showpage=all
  3. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-836205/muso-ditembak-mati-di-sumorejo
  4. https://historia.id/politik/articles/jalan-baru-musso-dalam-peristiwa-madiun-PeGqD/page/3
  5. https://tirto.id/sejarah-peristiwa-pki-madiun-1948-latar-belakang-tujuan-musso-gad2
Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
tmtimes news

Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan

Penumpang dari Stasiun Tambun yang ingin menuju Kampung Bandan kini tidak perlu lagi menunggu KRL dari arah Cikarang.

angkutan lebaran
Tim Redaksi tmtimes

Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023

Kementerian Perhubungan telah merilis proyeksi akan ada 123 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada Angkutan Lebaran tahun ini, yang meningkat signifikan dibandingkan 2022 sebanyak 85 juta orang.

kelapa sawit indonesia
Mas Hadid

Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 46,22 juta ton.

kasasi
Mas Hadid

Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan

Jaksa Penuntut Umum akan mempelajari lebih lanjut atas putusan lengkap terkait dengan fakta hukum dan pertimbangan hukum yang diterapkan dalam perkara tragedi Stadion Kanjuruhan.

wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
tmtimes news

Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang

Wapres mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintah Kota Osaka dalam pembangunan masjid yang dapat menampung hingga 1500 jamaah.

mobil listrik tesla
tmtimes oto

Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia

Bukan Indonesia, namun tetangga kita yang sudah memberi izin pembukaan dealer Tesla..

iklan
Artikel Terkait:
Musso dan Komunis
Musso dan Kegagalan Tokoh Komunis dalam Pemberontakan PKI Madiun
penyebab pertempuran 10 november 1945 di Surabaya adalah
Santri dan Kiai dalam Pertempuran 10 November 1945 Surabaya
apa yang dimaksud dengan demokrasi pancasila
Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Pancasila dan Awal Mula Terbentuk
g30s
Peristiwa G30S 1965: Latar Belakang Terjadinya Sejarah Terkelam di Indonesia 
demokrasi terpimpin
Sejarah Demokrasi Terpimpin di Era Soekarno 1959 – 1965
arti sumpah pemuda
Arti Sumpah Pemuda: Perjuangan, Nasionalisme dan Warisan Bangsa
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini