Ringkasan
- Ada banyak sekali jenis susu yang bagus untuk diet.
- Anda bisa memilih jenis susu diet yang rendah lemak, namun tetap kaya protein dan kalsium.
- Diet menggunakan susu cocok untuk orang yang ingin mendapat bentuk perut yang rata.
the Monkey Times – Susu merupakan jenis minuman kaya protein dan kalsium. Namun kemungkinan besar Anda beranggapan kebanyakan jenis susu mengandung lebih banyak lemak. Jadilah susu tidak cocok untuk teman diet.
Diet susu rupanya pernah jadi trend pada 2019. Menurut informasi yang dilansir dari New Idea Food, orang menyukai diet susu karena tak menuntut banyak biaya.
Masih menurut sumber yang sama, diet susu bekerja dengan baik karena konsumsi kalsium dalam jumlah besar memicu penurunan berat badan.
Lebih jauh lagi, “susu membantu tubuh menghindari lemak, khususnya lemak perut. Susu juga bebas kalori dan menyediakan nutrisi lain seperti vitamin D, kalsium, dan protein,” tulis New Idea Food.
Susu rendah lemak pilihan terbaik?
Pada dasarnya susu rendah lemak hanyalah satu dari tiga jenis susu yang bisa dibeli dengan mudah di supermarket yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Mengutip Healthline, tiga jenis susu yang umumnya tersedia di supermarket dibedakan berdasarkan kandungan lemaknya.
Jenis pertama, atau yang dikenal dengan susu murni, umumnya disebut ‘susu biasa’ karena jumlah lemak yang dikandung di dalamnya belum diubah.
Sedangkan jenis kedua, yang disebut susu skim, biasanya mengandung 0,5 persen lemak. Dan jenis terakhir, susu rendah lemak, biasanya hanya mengandung 1 persen lemak.
Dan karena lemak biasanya mengandung lebih banyak kalori menurut beratnya, ketimbang jenis nutrisi lain, maka susu yang mengandung lebih banyak lemak biasanya juga mengandung lebih banyak kalori.
Cara menurunkan berat badan dengan diet susu
Anda bisa melakukan diet susu dengan cara meminum dua liter susu semi skim selama empat minggu.
Selain susu semi skim, berikut 5 rekomendasi jenis susu yang bagus untuk diet.
1. Susu sapi skim
Susu sapi skim biasanya tidak mengandung lemak. Menurut situs WebMD, setiap gelas susu skim mengandung 86 kalori dan nol lemak. Jadilah ia sebuah opsi terbaik bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.
2. Susu sapi 1% dan 2%
Selain susu skim, susu sapi 1% dan 2% juga bagus untuk Anda yang sedang menjalankan diet berbasis susu.
Masih merujuk WebMD, “segelas susu 1% mengandung 102 kalori dan 1,5 gram lemak tak jenuh. Dan segelas susu 2% mengandung 3.1 gram lemak tak jenuh.”
“Keduanya mengandung rasa krim yang tidak ada di susu sapi skim. Jika Anda mencoba ganti ke susu non-lemak, Anda bisa mulai dari keduanya.”
3. Susu almond
Kalau tubuh Anda tidak bisa menoleransi laktosa yang biasanya terdapat dalam produk susu atau produk lain yang berbasis susu, susu almond bisa jadi pilihan.
Tapi jenis susu satu ini sangat tidak direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki alergi kacang pepohonan. Namun sangat bagus untuk orang yang sedang menjalankan diet karbohidrat.
Susu almond tanpa pemanis mengandung lebih sedikit kalori dan karbohidrat dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, terutama bila dibandingkan dengan susu sapi biasa.
Dikutip dari laman Healthline, satu gelas susu almond sebanyak 240 ml mengandung 41 kalori, 1 gram protein, 2 gram karbohidrat, 3 gram lemak, dan 50% vitamin E.
[wprm-recipe-roundup-item id=”31638″]4. Susu kedelai
Dilihat dari kandungan nutrisinya, susu kedelai cenderung lebih dekat dengan susu sapi, meski rasanya bisa jadi aneh bagi sebagian orang. Walau begitu susu kedelai umumnya sangat kaya protein dan seimbang dalam hal kandungan lemak dan karbohidratnya.
Diet susu: makanan yang tidak boleh dimakan dengan susu
Anda perlu mengingat satu hal dengan baik: diet susu bukan berarti tidak makan apapun selain minum susu. Cara diet semacam ini bukan saja buruk bagi kesehatan tubuh, tapi juga kebahagiaan pelakunya.
“Diet susu mengharuskan Anda menghilangkan zat-zat penting – kecuali susu. Mengurangi berat badan dengan cara menghilangkan satu kelompok makanan dan bergantung pada makanan tertentu lainnya takkan pernah bisa memberi kebahagiaan dalam jangka panjang,” kata ahli nutrisi Sophie Bertrand sebagaimana dikutip oleh Metro.
Susu jelas baik bagi sebagian besar orang. Lebih jauh lagi, meminum susu, sambil tetap menyantap makanan dalam porsi yang tepat, terasa lebih baik untuk tubuh kita.
Namun bukan berarti semua jenis makanan baik dimakan bersamaan dengan susu.
The Ayurvedic Institute, lembaga yang mengajarkan pengobatan Ayurvedic dan menyediakan layanan terapi khas India untuk menyembuhkan dan mempertahankan kualitas hidup, merilis daftar makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan susu. (PDF)
Dalam kelompok tersebut, pisang, ceri, buah asam, lemon, kacang-kacangan, lobak, melon, roti yang mengandung ragi, ikan, daging dan yogurt tidak boleh dikonsumsi bersama dengan susu.
Ambil contoh melon dan susu, misalnya. Keduanya tidak boleh dikonsumsi bersamaan karena sama-sama memiliki sifat ‘dingin’.
Meski sama-sama ‘dingin’, susu lebih bersifat sebagai pencahar, sementara melon diuretic (baca: memicu kencing). Ketika sama-sama masuk ke dalam pencernaan, hasilnya adalah ketidakseimbangan.
Oleh karena itu ketika memilih jenis susu yang bagus untuk diet, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada ahli gizi sebelum memilih satu diantara empat jenis susu yang disebut di atas.