the Monkey Times – Bagi penggemar drama negeri ginseng atau Korea Selatan, tentu Anda pernah melihat adegan dimana ketika para pelakonnya kesal atau marah bagian yang sering dipegang adalah belakang lehernya.
Dalam drama Korea yang Anda tonton, tindakan tersebut menunjukkan bahwa pelakonnya mengalami hipertensi atau tekanan darah naik.
Akan tetapi, apakah tanda hipertensi bisa diketahui dari rasa nyeri pada bagian belakang leher? Mari kita cari tahu.
Hipertensi atau dikenal masyarakat biasa dengan penyakit darah tinggi merupakan kondisi dimana aliran darah pada tubuh manusia memiliki kecepatan yang tidak biasa atau cukup tinggi kekuatannya.
Kondisi penyakit ini tidak bisa dianggap remeh karena dapat memicu penyakit mematikan seperti sakit jantung serta masalah kesehatan serius lainnya.
Biasanya penyakit hipertensi ini tidak menimbulkan gejala sama sekali tetapi tetap berkembang dari waktu ke waktu. Untungnya sekarang dengan mudah setiap orang dapat mendeteksi lebih dini kondisi tersebut.
Maka dari itu, kami sarankan Anda lebih mewaspadai gejala hipertensi ini dengan teratur memeriksa tekanan darah ke petugas medis.
Hubungan Penyakit Hipertensi dengan Tanda Nyeri Belakang Leher
Salah satu cara deteksi dini apakah tekanan darah sedang tinggi atau tidak adalah melalui rasa nyeri yang tidak kunjung hilang pada bagian belakang leher.
Tanda-tanda ini sudah didukung oleh penelitian para ilmuwan Universitas Leeds yang dilansir dari laman Science Daily. Ditemukan beberapa fungsi utama otot leher seperti tanpa perlu berpikir secara alami fungsi tubuh akan berjalan seperti biasa.
Ini membuktikan bahwa sebagian wilayah otak manusia juga dipengaruhi oleh peran penting yang dimainkan otot leher tersebut, seperti pada tekanan darah dan pernapasan.
Pada saat mengubah postur tubuh seperti dari berdiri menjadi berbaring maupun sebaliknya, otak kita membutuhkan suplai darah yang cukup dan peran kunci ini dipastikan sendiri oleh sinyal saraf dari leher.
Apabila otak dan leher dalam sistem sinyal sedang tidak dalam kondisi baik maka hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada leher Anda. Dimana juga menjadi pertanda Anda sedang mengalami gejala darah tinggi yang dipicu dari kegagalan sistem sinyal tersebut.
Namun pada beberapa kasus yang dialami sebagian besar pasien, tidak ditemukan adanya gejala atau tanda-tanda penyakit tekanan darah tinggi ini.
Gejala ini bahkan tidak muncul saat tekanan darah Anda berada di tingkat tertinggi ketika diperiksa. Inilah alasan dunia medis sering menjuluki penyakit hipertensi dengan julukan “silent killer”.
Beberapa gejala umum hipertensi yang terjadi pada sebagian besar pasien seperti mimisan, sekan napas atau juga sakit kepala. Meskipun tubuh merasa demikian, namun belum tentu merupakan ciri utama dari penyakit darah tinggi atau hipertensi kecuali jika sudah mengancam jiwa.
Kenali Faktor Pemicu Nyeri Belakang Leher
- Sendi yang sudah tua karena faktor umur. Seiring bertambahnya usia, kondisi sendi akan memburuk terutama ketika bantalan tulang rawan mengalami Osteoarthritis. Nyeri leher yang disebabkan gerak sendi juga terjadi karena pembentukan taji tulang di bagian tubuh manusia.
- Ketegangan otot akibat terlalu berlebihan menggunakannya setiap kali beraktivitas. Bisa karena duduk terlalu sambil bermain smartphone maupun komputer, sering menggertakkan gigi atau juga karena membaca di tempat tidur yang membuat tegang otot leher.
- Cedera whiplash akibat jaringan lunak leher meregang karena ada kepala tersentak ke depan dan kebelakang.
- Kompresi saraf akibat adanya tekanan saraf pada tulang belakang leher atau hernia. Ini juga yang menjadi penyebab besar sering terjadinya nyeri leher yang Anda rasakan.
Demikian pembahasan tanda hipertensi yang menurut penelitian dapat dikenali dari rasa nyeri pada bagian belakang leher. Apabila Anda mengalami kondisi serupa dan tidak kunjung sembuh, segera ke dokter untuk mendapat perawatan medis yang tepat.