review series conversations with friends

Review Series Conversations With Friends

Serial Conversations with Friends tetap bisa kamu coba tonton karena durasi per episodenya juga tidak begitu lama hanya setengah jam.

Update:
poster conversation with friends
Judul film: Conversation with Friends
Tanggal rilis: 15 Mei 2022
Sutradara: Lenny Abrahamson, Leanne Welham
★★★★★

Ringkasan Review: Series Conversations With Friends diangkat dari novel karya Sally Rooney dengan judul yang sama. Bagi kamu para pecinta serial televisi, series asal Irlandia dan Inggris yang memiliki 12 episode ini menarik untuk kamu tonton.

the Monkey Times – Karya dari Leanne Welham dan sutradara nominasi Oscar – Lenny Abrahamson ini dibintangi oleh beberapa aktor kenamaan Inggris seperti Alison Oliver memerankan Frances, Sasha Lane memerankan Bobby, Joe Alwyn memerankan Nick, hingga Jemima Kirke yang memerankan tokoh Melissa.

iklan

Naskah cerita ditulis bersama oleh Alice Birch, Mark O’Halloran, Meadhbh McHugh, dan Susan Soon He Stanton beserta para sutradara. Series ini telah tayang di Hulu sejak 15 Mei 2022 dan diproduksi oleh BBC THREE. Pastikan usia kamu telah lebih dari 15 tahun untuk menonton series ini karena terdapat adegan dewasa dan berbagai isu kesehatan mental.

Sinopsis 

Series ini menceritakan tentang dua mahasiswa asal Dublin yang telah bersahabat sejak lama yaitu Frances dan Bobby. Kedua perempuan ini bersahabat dan akhirnya saling jatuh cinta hingga mereka berpacaran sejak masa SMA.

Namun suatu hari mereka putus dan tetap melanjutkan hubungan persahabatan mereka. Mereka berdua adalah pribadi yang sangat menggemari karya sastra khususnya puisi. Mereka sering pentas membacakan puisi di pertunjukan kafe. 

Suatu hari saat mereka pentas, mereka bertemu dengan sepasang suami istri yaitu Melissa dan Nick. Melissa adalah seorang jurnalis sedangkan Nick adalah seorang aktor.

Melissa tiba-tiba sangat tertarik dengan puisi yang dibacakan oleh Frances dan Bobby. Mereka berempat saling berkenalan dan setelah itu terjadi pertemuan-pertemuan selanjutnya. Namun tidak disangka, setelah beberapa kali bertemu Nick dan Frances saling jatuh cinta.

Mereka diam-diam menjalin hubungan rahasia sebagai sepasang kekasih. Hal ini tidak diketahui oleh Bobby dan Melissa. Di balik hubungan rahasia tersebut, ternyata Bobby dan Melissa secara terang-terangan melakukan pendekatan mulai dari saling menggoda, berciuman, dan berbaring di pangkuan satu sama lain.

Secara garis besar series tentang perselingkuhan ini mengisahkan tentang rumitnya sebuah hubungan, persahabatan, kesehatan mental, hingga sosial ekonomi. Di setiap episodenya akan selalu muncul permasalahan yang hadir di kehidupan keempat tokoh tersebut.

Hubungan Frances dan Bobby

Bobby memiliki sifat yang blak-blakan dan selalu berkata jujur sedangkan Frances cenderung tertutup dan menanggung beban pikiran sendiri. Karakter Frances ini mampu dibawakan dengan sangat apik oleh Alison Oliver. Karakter Frances yang mampu menghadapi permasalahan hidup dan sedikit mudah menghakimi tersebut tampak menjadi poin yang menarik dari series ini.

Tidak ditampilkan dengan jelas mengapa Frances dan Bobby putus, padahal mereka telah menghabiskan waktu mereka sejak SMA hingga kuliah bersama di Trinity College. Frances yang merupakan biseksual dan Bobby yang memiliki orientasi seksual dengan sesama perempuan (lesbi) membuat hubungan mereka semakin rumit.

Hubungan Nick dan Frances

Pertemuan Frances dan Nick didorong oleh kesamaan mereka yang sama-sama introver dan sama-sama menyukai karya sastra sehingga selalu ada obrolan di antara mereka tentang sastra. Nick mengalami masa sulit dalam hidupnya karena gangguan depresi.

Nick ditampilkan sebagai tokoh yang pasif, melankolis, dan sedikit berbicara. Minimnya dialog yang terjadi di antara kedua tokoh ini membuat tokoh Frances dan Nick lebih menonjolkan bahasa tubuh dan mimik wajah mereka. Hubungan emosional dibangun dengan sangat kuat tanpa banyak lisan yang mereka lontarkan satu sama lain.

Begitu juga dengan adegan seks yang terjadi di antara mereka berdua. Pengambilan adegan percintaan Nick dan Frances disorot secara lugas sehingga hubungan fisik dan emosional terjalin sangat erat walaupun dikatakan bahwa Frances baru pertama kali berhubungan fisik dengan laki-laki karena sebelumnya ia selalu menjalin hubungan lesbian.

Hubungan yang dibangun di atas ketidakjujuran ini memperjelas bahwa hubungan yang mereka jalani, cepat atau lambat akan segera menjadi hubungan yang berantakan. Dalam episode akhir, kamu akan melihat betapa labilnya Nick mempertahankan pernikahannya atau hubungan rahasianya dengan Frances karena Melissa begitu bersikeras untuk mempertahankan rumah tangganya bersama Nick. 

Ulasan Kami untuk Conversations with Friends

adegan conversation with friends

Series ini tidak jauh dari hujatan para pecinta series, terutama adegan ranjang antara Frances dan Nick terkesan sangat membosankan dan selalu dimunculkan di beberapa episode secara berturut-turut. Walaupun orangtua aktris Alison Oliver mendukung dan menantikan adegan tersebut, namun masih saja terdapat netizen yang memberikan komentar negatif. 

Penonton terlalu dibawa terhanyut ke dalam permasalahan hidup Frances sehingga kita tidak banyak tahu tentang kehidupan pribadi Bobby, Nick, maupun Melissa.

Mulai dari bapak ibu Frances yang telah lama berpisah, ayah Frances yang hampir setiap hari minum dan mabuk-mabukan, Frances yang mengalami kesulitan finansial, hingga adegan Frances mengalami pendarahan dan kesehatan mental yang kian memburuk. Series ini nyaris tidak mengizinkan penonton untuk melihat kehidupan tokoh lain atau permasalahan lainnya. 

Series Conversation With Friends ini ditampilkan dengan mengutamakan keestetikan sinematik dibanding dengan substansi. Ironi dalam series tidak begitu dibangun dan arah yang belum kelihatan.

Kemungkinan akan tampak titik terang arah dari series ini jika jalan cerita dilanjutkan di season 2 bagaimana kelanjutan hubungan Nick, Melissa, dan Frances karena akhir cerita dari episode 12 terkesan sangat gantung.

Bagi kamu yang pernah atau sering menonton drama tentang perselingkuhan, mungkin kamu akan bisa menebak akhir dari kisah tersebut bahwa salah satu orang akan menjadi korban atau terjadinya kehancuran di antara hubungan tersebut.

Walaupun 60% menunjukkan bahwa Nick akan melanjutkan hubungannya dengan Frances, namun hal tersebut bisa saja berubah alur cerita di season selanjutnya. Sayangnya tidak ditunjukkan 100% akhir dari hubungan ketiga tokoh akan berakhir seperti apa. 

Bukan perihal karakter masing-masing tokoh, namun alur ceritanya yang sedikit membosankan kemungkinan besar ending-nya mudah ditebak oleh penonton. Di balik ketegangan antara Nick, Frances, dan Melissa di akhir series, namun persahabatan Frances dan Bobby-lah yang mengalami pasang surut persahabatan yang mungkin masih bisa ditilik lebih lanjut.

Frances yang cenderung pasif dan Bobby yang memiliki sifat temperamen menunjukkan adanya keseimbangan dalam series ini. Namun tidak ada standar keseimbangan yang tetap dan hakiki, kembali lagi kepada penonton yang menilai series ini.

Faktor usia muda para tokoh juga memungkinkan terbentuknya alur series yang penuh dengan kecanggungan, terutama saat menentukan pilihan atas hidup para tokoh. Series ini mungkin selaras dengan kamu para penonton yang masih berusia muda bahwa segala sesuatunya belum dapat kita sadari secara utuh dan penuh dengan kenaifan. Alhasil, kita dipenuhi dengan rasa gelisah seperti yang dialami oleh Frances. 

Series ini tetap bisa kamu coba tonton karena durasi per episodenya juga tidak begitu lama hanya setengah jam. Memang di awal series akan terasa sedikit membosankan, namun yang menjadi kelebihan dari series ini adalah kamu dipantik untuk selalu penasaran dengan kelanjutan ceritanya walaupun di awal cerita kamu sudah bisa menebak akan seperti apa alur ceritanya.

Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan
angkutan lebaran
Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023
kelapa sawit indonesia
Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit
kasasi
Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan
wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang
mobil listrik tesla
Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia
iklan
Artikel Terkait:
review film “the help” (2011) perjuangan melawan diskriminasi dan etnosentrisme
Review Film “The Help” (2011): Perjuangan Melawan Diskriminasi dan Etnosentrisme
review film amerika liberal arts” (2012) hubungan antara mahasiswi dan lelaki paruh baya
Review Film Amerika “Liberal Arts” (2012): Hubungan antara Mahasiswi dan Lelaki Paruh Baya
review series conversations with friends
Review Series Conversations With Friends
review film amerika serikat “aftersun (2022)”
Review Film Amerika Serikat “Aftersun (2022)”
Mission Impossible Fallout Review
Review dan Sinopsis Mission Impossible 2018: Fallout
Saving Private Ryan
Saving Private Ryan: Film Perang yang Dinamis, Humanis dan Inspiratif
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini