review ocean twelve
Foto: Netflix

Review Ocean’s Twelve (2004): the Twelve Menebus Dosa dengan Cerdik

Ocean Twelve merupakan sekuel Ocean Eleven. Kali ini Danny, dkk harus menghadapi ancaman dari musuh baru dan lama sekaligus.

ocean twelve
Update:
ocean twelve
Judul film: Ocean’s Twelve
Tanggal rilis: 22 Desember 2004
Sutradara: Steven Soderbergh
★★★★★

Ringkasan Review: Suasana ruwet yang tercipta dari satu adegan ke adegan lain pun tidak menyurutkan unsur komedi Ocean’s Twelve. Keluguan Linus (Matt Damon) dalam adegan pertemuan antara Danny, Rusty dan Matsui (Robbie Coltrane), misalnya, terasa menghibur, walaupun harus diakui guyonan seperti itu kemungkinan besar hanya terasa lucu bagi orang-orang tertentu.

iklan

the Monkey Times – Terus terang saja. Kami suka dengan trilogi Ocean yang kami tonton di Netflix. Cerita mengenai dunia penipuan minus kekerasan, dan dengan segenap glamoritasnya, membuat kami menempatkan trilogi tersebut di daftar teratas rekomendasi tontonan akhir pekan. Dan di sini kami ingin memberikan ulasan Ocean’s Twelve yang merupakan sekuel Ocean Eleven.

Sinopsis Ocean’s Twelve

Tiga tahun setelah merampok kasino miliki Terry Benedict (Andy Garcia), Danny Ocean (George Clooney) dan kawan-kawan hidup di tengah masyarakat sebagai orang biasa, dengan profesi dan masalahnya masing-masing.

Sialnya Terry berhasil menemukan sebelas kru yang tiga tahun lalu merampok mereka. Dan kini dia meminta seluruh uang hasil rampokan dikembalikan: $160 juta ditambah dengan bunga $38. Danny, dkk dituntut mengembalikannya dalam waktu dua minggu.

Serangkaian usaha mati-matian guna mengembalikan “utang” ke Terry akhirnya membuat Danny, dkk menyadari keberadaan orang ketiga, pencuri lain, yang membocorkan identitas mereka kepada Terry.

Di tengah himpitan dua musuh, berhasilkah Danny dan kawan-kawan mengembalikan uang yang mereka curi dari Terry?

Review Ocean’s Twelve(2004)

‘Dosa’ agaknya tepat dipakai sebagai istilah yang menggambarkan hubungan antara Terry dengan Danny dan kawan-kawannya. Sutradara Steven Soderbergh menaruh konsep tersebut di tengah medan persaingan dunia pencuri, di mana pihak ketiga Francois “the Night Fox” Toulour (Vincent Cassel) berada di tengah-tengah.

Dari film pertamanya kita tahu bahwa Danny ‘berdosa’ pada Terry. Di titik ini muncul “the Night Fox” yang menaruh dendam persaingan, atau lebih tepatnya ego pribadi, yang mendamba pengakuan sebagai pencuri terbaik.

Anda bisa bayangkan ketika saingan Anda disebut-sebut sebagai yang terbaik? Kalau ego Anda terlalu besar, tentu saja Anda tidak bisa menerimanya, kan? Kira-kira narasi seperti itu yang tergambar dalam Ocean’s Twelve.

Dan ego yang terlalu tinggi milik “the Night Fox” membuat kekacauan hidup sebelas orang, yang mungkin tadinya tidak menyangka ada yang mampu menemukan mereka di tengah kedamaian dan masalah hidup masing-masing.

Tapi tentu saja bukan cuma dendam personal, atau dosa pribadi, yang diperlihatkan Soderbergh kepada penontonnya.

Ocean’s Twelve pada hakikatnya adalah film tentang dunia penipuan dan pencurian yang disajikan dengan nuansa komedi, yang penuh kekacauan. Hal terakhir ini membuat 12 pencuri ‘anak buah’ Danny terlihat lebih sibuk ketimbang film pertama.

Dari sana pula kita bisa menikmati masalah demi masalah yang harus dihadapi beberapa personel pencuri. Dimulai dari Rusty (Brad Pitt) yang harus bertemu dengan mantan pacarnya, Isabel (Catherine Zeta-Jones), yang bertugas sebagai detektif Interpol spesialis kejahatan penipuan.

Pertemuan Rusty dengan Isabel di tengah usaha keras the Twelve membayar “utang” ke Terry menambah repot suasana yang sudah terlanjur runyam. Sebab Isabel yang sudah membuang jauh-jauh perasaannya ke Rusty kini bersemangat untuk memenjarakan mantannya itu.

Belum lagi ego ‘the Night Fox’ yang berambisi membuktikan diri bahwa dia lebih baik ketimbang Danny dan personelnya. Hadirnya musuh kedua bagi Danny, dkk membuat seluruh tim the Twelve kelabakan, bahkan nyaris putus asa.

Namun suasana ruwet yang tercipta dari satu adegan ke adegan lain pun tidak menyurutkan unsur komedi Ocean’s Twelve. Keluguan Linus (Matt Damon) dalam adegan pertemuan antara Danny, Rusty dan Matsui (Robbie Coltrane), misalnya, terasa menghibur, walaupun harus diakui guyonan seperti itu kemungkinan besar hanya terasa lucu bagi orang-orang tertentu.

Agaknya guyonan untuk ‘kalangan terbatas’ itu jadi satu unsur yang membuat sekuel Ocean Eleven ini jadi begitu menarik untuk ditonton ulang terus menerus.

Dan bagi kami, Steven Soderbergh tampak berhasil menghadirkan sebuah epos penipuan dan perampokan penuh komedi, yang kali ini memperlihatkan usaha keras tim Ocean’s Twelve untuk menebus ‘dosa’ Danny, dkk kepada Terry dengan cara yang cerdik.

Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
tmtimes news

Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan

Penumpang dari Stasiun Tambun yang ingin menuju Kampung Bandan kini tidak perlu lagi menunggu KRL dari arah Cikarang.

angkutan lebaran
Tim Redaksi tmtimes

Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023

Kementerian Perhubungan telah merilis proyeksi akan ada 123 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada Angkutan Lebaran tahun ini, yang meningkat signifikan dibandingkan 2022 sebanyak 85 juta orang.

kelapa sawit indonesia
Mas Hadid

Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 46,22 juta ton.

kasasi
Mas Hadid

Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan

Jaksa Penuntut Umum akan mempelajari lebih lanjut atas putusan lengkap terkait dengan fakta hukum dan pertimbangan hukum yang diterapkan dalam perkara tragedi Stadion Kanjuruhan.

wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
tmtimes news

Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang

Wapres mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintah Kota Osaka dalam pembangunan masjid yang dapat menampung hingga 1500 jamaah.

mobil listrik tesla
tmtimes oto

Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia

Bukan Indonesia, namun tetangga kita yang sudah memberi izin pembukaan dealer Tesla..

iklan
Artikel Terkait:
review drama korea once upon a small town (2022)
Review Drama Korea “Once Upon a Small Town (2022)”
review film “the help” (2011) perjuangan melawan diskriminasi dan etnosentrisme
Review Film “The Help” (2011): Perjuangan Melawan Diskriminasi dan Etnosentrisme
review film amerika liberal arts” (2012) hubungan antara mahasiswi dan lelaki paruh baya
Review Film Amerika “Liberal Arts” (2012): Hubungan antara Mahasiswi dan Lelaki Paruh Baya
review series conversations with friends
Review Series Conversations With Friends
review film amerika serikat “aftersun (2022)”
Review Film Amerika Serikat “Aftersun (2022)”
review film amerika begin again (2013)
Review Film Amerika “Begin Again (2013)”
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini