Ringkasan Review: Suasana ruwet yang tercipta dari satu adegan ke adegan lain pun tidak menyurutkan unsur komedi Ocean’s Twelve. Keluguan Linus (Matt Damon) dalam adegan pertemuan antara Danny, Rusty dan Matsui (Robbie Coltrane), misalnya, terasa menghibur, walaupun harus diakui guyonan seperti itu kemungkinan besar hanya terasa lucu bagi orang-orang tertentu.
the Monkey Times – Terus terang saja. Kami suka dengan trilogi Ocean yang kami tonton di Netflix. Cerita mengenai dunia penipuan minus kekerasan, dan dengan segenap glamoritasnya, membuat kami menempatkan trilogi tersebut di daftar teratas rekomendasi tontonan akhir pekan. Dan di sini kami ingin memberikan ulasan Ocean’s Twelve yang merupakan sekuel Ocean Eleven.
Sinopsis Ocean’s Twelve
Tiga tahun setelah merampok kasino miliki Terry Benedict (Andy Garcia), Danny Ocean (George Clooney) dan kawan-kawan hidup di tengah masyarakat sebagai orang biasa, dengan profesi dan masalahnya masing-masing.
Sialnya Terry berhasil menemukan sebelas kru yang tiga tahun lalu merampok mereka. Dan kini dia meminta seluruh uang hasil rampokan dikembalikan: $160 juta ditambah dengan bunga $38. Danny, dkk dituntut mengembalikannya dalam waktu dua minggu.
Serangkaian usaha mati-matian guna mengembalikan “utang” ke Terry akhirnya membuat Danny, dkk menyadari keberadaan orang ketiga, pencuri lain, yang membocorkan identitas mereka kepada Terry.
Di tengah himpitan dua musuh, berhasilkah Danny dan kawan-kawan mengembalikan uang yang mereka curi dari Terry?
Review Ocean’s Twelve(2004)
‘Dosa’ agaknya tepat dipakai sebagai istilah yang menggambarkan hubungan antara Terry dengan Danny dan kawan-kawannya. Sutradara Steven Soderbergh menaruh konsep tersebut di tengah medan persaingan dunia pencuri, di mana pihak ketiga Francois “the Night Fox” Toulour (Vincent Cassel) berada di tengah-tengah.
Dari film pertamanya kita tahu bahwa Danny ‘berdosa’ pada Terry. Di titik ini muncul “the Night Fox” yang menaruh dendam persaingan, atau lebih tepatnya ego pribadi, yang mendamba pengakuan sebagai pencuri terbaik.
Anda bisa bayangkan ketika saingan Anda disebut-sebut sebagai yang terbaik? Kalau ego Anda terlalu besar, tentu saja Anda tidak bisa menerimanya, kan? Kira-kira narasi seperti itu yang tergambar dalam Ocean’s Twelve.
Dan ego yang terlalu tinggi milik “the Night Fox” membuat kekacauan hidup sebelas orang, yang mungkin tadinya tidak menyangka ada yang mampu menemukan mereka di tengah kedamaian dan masalah hidup masing-masing.
Tapi tentu saja bukan cuma dendam personal, atau dosa pribadi, yang diperlihatkan Soderbergh kepada penontonnya.
Ocean’s Twelve pada hakikatnya adalah film tentang dunia penipuan dan pencurian yang disajikan dengan nuansa komedi, yang penuh kekacauan. Hal terakhir ini membuat 12 pencuri ‘anak buah’ Danny terlihat lebih sibuk ketimbang film pertama.
Dari sana pula kita bisa menikmati masalah demi masalah yang harus dihadapi beberapa personel pencuri. Dimulai dari Rusty (Brad Pitt) yang harus bertemu dengan mantan pacarnya, Isabel (Catherine Zeta-Jones), yang bertugas sebagai detektif Interpol spesialis kejahatan penipuan.
Pertemuan Rusty dengan Isabel di tengah usaha keras the Twelve membayar “utang” ke Terry menambah repot suasana yang sudah terlanjur runyam. Sebab Isabel yang sudah membuang jauh-jauh perasaannya ke Rusty kini bersemangat untuk memenjarakan mantannya itu.
Belum lagi ego ‘the Night Fox’ yang berambisi membuktikan diri bahwa dia lebih baik ketimbang Danny dan personelnya. Hadirnya musuh kedua bagi Danny, dkk membuat seluruh tim the Twelve kelabakan, bahkan nyaris putus asa.
Namun suasana ruwet yang tercipta dari satu adegan ke adegan lain pun tidak menyurutkan unsur komedi Ocean’s Twelve. Keluguan Linus (Matt Damon) dalam adegan pertemuan antara Danny, Rusty dan Matsui (Robbie Coltrane), misalnya, terasa menghibur, walaupun harus diakui guyonan seperti itu kemungkinan besar hanya terasa lucu bagi orang-orang tertentu.
Agaknya guyonan untuk ‘kalangan terbatas’ itu jadi satu unsur yang membuat sekuel Ocean Eleven ini jadi begitu menarik untuk ditonton ulang terus menerus.
Dan bagi kami, Steven Soderbergh tampak berhasil menghadirkan sebuah epos penipuan dan perampokan penuh komedi, yang kali ini memperlihatkan usaha keras tim Ocean’s Twelve untuk menebus ‘dosa’ Danny, dkk kepada Terry dengan cara yang cerdik.