review film “the help” (2011) perjuangan melawan diskriminasi dan etnosentrisme

Review Film “The Help” (2011): Perjuangan Melawan Diskriminasi dan Etnosentrisme

Dan satu hal yang saya sukai, menonton The Help berarti kita akan mendapat gambaran, bahwa dengan kerjasama, masyarakat dengan latar belakang apa pun dapat melawan diskriminasi dan mengubah stigma yang buruk yang tertanam di dalam benak masyarakat. 

poster the help
Judul film: The Help
Tanggal rilis: 10 Agustus 2011
Sutradara: Tate Taylor
★★★★★

Ringkasan Review: Film ini mengisahkan tentang kehidupan masyarakat kulit hitam dan kulit putih di daerah Jackson Mississippi, Amerika Serikat.

the Monkey Times – Dengan latar belakang kehidupan Amerika Serikat tahun 60-an, The Helpmenceritakan tentang penduduk kulit hitam yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk mengurus keperluan dan kebutuhan rumah tangga khususnya mengasuh anak-anak masyarakat kulit putih.

iklan

Ada banyak masyarakat kulit putih yang melakukan diskriminasi terhadap penduduk kulit hitam, contohnya penduduk kulit hitam yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga tidak boleh menggunakan kamar mandi yang digunakan oleh keluarga kulit putih. Mereka juga dilarang menggunakan peralatan sehari-hari yang digunakan oleh majikan kulit putih.

Di samping banyaknya penduduk kulit putih yang melakukan diskriminasi, namun masih ada penduduk kulit putih yang menentang hal tersebut dan justru ingin mengangkat harkat dan martabat penduduk kulit hitam agar mereka setara di hadapan hukum negara maupun di dalam kehidupan masyarakat sosial Amerika Serikat. 

Eugene atau yang juga sering dipanggil Skeeter Phelan adalah salah satu masyarakat kulit putih yang berusaha untuk menyuarakan hak-hak kesetaraan di antara penduduk kulit putih dan kulit hitam. Ia juga salah satu wanita yang belum menikah di daerah Jackson dan menentang memiliki atau melahirkan bayi di usia yang sangat dini.

Ia bekerja di salah satu perusahaan media di daerah Jackson. Di kantor surat kabar lokal tersebut, ia memiliki tugas untuk mengisi kolom khusus yang membahas tentang isu permasalahan rumah tangga di daerah Jackson khususnya pengalaman pembantu rumah tangga penduduk kulit hitam yang bekerja di keluarga kulit putih.

Saat Skeeter kecil ia diasuh oleh pembantu rumah tangga yang merupakan penduduk kulit hitam. Berangkat dari rasa sayang yang besar kepada ibu yang mengasuhnya saat kecil, ia justru sangat iba dengan para pembantu rumah tangga penduduk kulit hitam yang kerap mengalami diskriminasi dan tertekan secara psikologis.

Berkat ingatannya yang indah terhadap pengasuhnya saat kecil dan berangkat dari semangat jiwa sosialnya, ia mencoba mendekati seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah temannya yang bernama Aibileen dan Minny. Tujuan Skeeter mendekati mereka karena ia ingin mendapatkan data dan fakta serta pengalaman buruk yang dihadapi oleh para pembantu rumah tangga selama bekerja di rumah tangga keluarga kulit putih.

Pada awalnya Aibileen dan Minny Menolak ide gila Skeeter karena hal tersebut dapat melanggar hukum negara, terutama karena pembantu rumah tangga berkulit hitam takut suara mereka didengarkan oleh publik Amerika Serikat. Selain itu akan ada banyak hal yang mengacaukan kota jika masyarakat penduduk kulit hitam menentang hukum daerah atau menentang masyarakat kulit putih.

Toilet Menjadi Simbol Diskriminasi

the help

Masyarakat kulit hitam pada era tersebut sangat ditampilkan sebagai masyarakat kelas bawah dan dianggap rendah. Mereka diperlakukan sangat berbeda dengan masyarakat kulit putih. Etnosentrisme ini sangat ditampilkan dalam film The Help seperti pemisahan penggunaan toilet antara majikan kulit putih dan pembantu rumah tangga yang berkulit hitam.

Hal ini dilakukan agar majikan rumah tidak melakukan kontak langsung dengan para pembantunya. Oleh karena itu, mereka membangun toilet khusus di luar rumah atau di dalam rumah yang diperuntukkan bagi para pembantu mereka.

Para pembantu seakan-akan tidak memiliki pilihan lain karena jika mereka melawan mereka akan dipecat atau jika mereka bertahan maka mereka akan saban hari ditindas oleh majikannya. Setiap detik terasa selalu dibayang-bayangi oleh tekanan diskriminasi yang membuat mereka menderita.

Masih Ada Masyarakat Amerika yang Berjuang untuk Kesetaraan

Film ini menampilkan bahwa masih ada upaya baik yang dilakukan masyarakat kulit putih untuk membebaskan masyarakat kulit hitam dari tindakan diskriminasi.

Kehadiran tokoh Eugene bersama upaya yang dilakukan oleh kantor tempat ia bekerja membuahkan hasil yang manis atau setidaknya menyadarkan para masyarakat bahwa tindakan yang sering mereka lakukan kepada masyarakat kulit hitam adalah tindakan yang merenggut kebebasan dan hak asasi mereka.

Eugene berusaha untuk mengangkat penderitaan yang dialami oleh para pembantu kulit hitam dengan menuliskan semua cerita dan pengalaman mereka ke dalam sebuah buku. Buku tersebut pun banyak dibaca oleh masyarakat Amerika pada saat itu. Melalui buku tersebut, masyarakat akhirnya mengetahui penindasan apa saja yang dilakukan oleh para majikan kulit putih di kota Jackson. 

adegan dalam the help

Walaupun Eugene diliputi rasa ragu dan takut untuk menentang pemerintah kulit putih, namun ia tetap mengikuti kata hatinya untuk membantu masyarakat kulit hitam agar keluar dari sikap superioritas kulit putih.

Meskipun ia dekat dengan ganjaran berat seperti ditangkap aparat atau erat dengan tindakan pembunuhan, namun ia secara hati-hati tetap mendekati masyarakat kulit hitam yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga.

Hal ini dilakukan karena ia sangat memiliki kedekatan secara personal kepada masyarakat kulit hitam terutama kepada ibu pengasuhnya saat ia masih kecil, bahkan ia sangat sedih saat ia mengetahui bahwa ibu pengasuhnya sudah tidak bekerja lagi di rumahnya.

buku the help

Gadis yang bekerja sebagai penulis ini bahkan tidak takut untuk dijauhi oleh temannya karena ia menganggap bahwa apa yang ia lakukan adalah benar dan pantas untuk diperjuangkan.

Film ini berhasil menampilkan Eugene sebagai motivator bagi Aibileen, Minny, serta pembantu kulit hitam lainnya. Ia selalu memberikan harapan kepada masyarakat kulit hitam bahwa melalui buku dan cerita yang ia tulis, ia akan membantu mereka untuk keluar dari tekanan yang dialami selama menjadi pembantu rumah tangga.

Film Drama Sejarah 

Film ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Kathryn Stockett. Film inidisutradarai oleh Tate Taylor. Meskipun telah banyak film yang mengisahkan tentang diskriminasi kepada masyarakat kulit hitam, namun Tate Taylor berusaha untuk menyajikan film dengan memadukan elemen drama dan komedi.

Film dengan durasi 2 jam 26 menit ini menarik perhatian karena akting yang dibawakan oleh Viola Danis, Octavia Spencer, dan Emma Stone yang tidak perlu diragukan lagi. Mereka bertiga menjadi aktor terdepan di dalam film ini. Walaupun durasi film yang sangat panjang namun berkat chemistry para aktor dan aktris serta alur cerita yang penuh dengan emosi membuat film ini tidak membosankan.

Walaupun mungkin sebagian penonton menganggap cerita ini terlalu bertele-tele, namun proses perjuangan yang dihadirkan mampu memberikan awareness kepada para penonton bahwa perjuangan masyarakat kulit hitam sungguh berat terutama di era 60-an tersebut.

Film yang dirilis pada tahun 2011 ini masih menjadi tontonan yang sangat relevan untuk ditonton di hari ini karena isu rasialisme memang tidak akan pernah habis untuk dibahas dalam bentuk wacana apapun.

Film Ini mendapat tanggapan yang positif dari para penontonnya sehingga menjadi salah satu nominasi film di Oscar 2012. Berdasarkan informasi dari IMDb, film ini telah memenangkan 79 kategori pemenang dan 121 nominasi, serta mendapatkan rating 8.

Dan satu hal yang saya sukai, menonton The Help berarti kita akan mendapat gambaran, bahwa dengan kerjasama, masyarakat dengan latar belakang apa pun dapat melawan diskriminasi dan mengubah stigma yang buruk yang tertanam di dalam benak masyarakat. 

Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan
angkutan lebaran
Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023
kelapa sawit indonesia
Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit
kasasi
Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan
wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang
mobil listrik tesla
Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia
iklan
Artikel Terkait:
review film “the help” (2011) perjuangan melawan diskriminasi dan etnosentrisme
Review Film “The Help” (2011): Perjuangan Melawan Diskriminasi dan Etnosentrisme
review film amerika liberal arts” (2012) hubungan antara mahasiswi dan lelaki paruh baya
Review Film Amerika “Liberal Arts” (2012): Hubungan antara Mahasiswi dan Lelaki Paruh Baya
review series conversations with friends
Review Series Conversations With Friends
review film amerika serikat “aftersun (2022)”
Review Film Amerika Serikat “Aftersun (2022)”
Mission Impossible Fallout Review
Review dan Sinopsis Mission Impossible 2018: Fallout
Saving Private Ryan
Saving Private Ryan: Film Perang yang Dinamis, Humanis dan Inspiratif
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini