Ringkasan Review: Samjin Company English Class adalah salah satu film Korea dengan latar belakang tahun 1995 yang dibintangi oleh Ko Ah-Sung (memerankan tokoh Lee Ja-Young), Park Hye-Soo (memerankan tokoh Sim Bo-Ram), dan Esom (memerankan tokoh Jung Yoo-Na. Mereka bertiga adalah sahabat sekaligus rekan kerja di Perusahaan Samjin.
the Monkey Times – Mereka bertiga telah bekerja selama delapan tahun. Lantaran mereka bukan lulusan perguruan tinggi dan masih berstatus pegawai level rendah di perusahaan tersebut, maka perusahaan memberikan tawaran kepada para pegawainya untuk naik level jabatan.
Syarat untuk naik jabatan adalah karyawan harus mendapatkan nilai TOEIC (Test of English for International Communication) dengan skor minimal 600. Jika karyawan mampu mencapai skor tersebut, maka akan mendapat promosi jabatan sebagai asisten manajer.
Lee Ja-Young bekerja di bagian tim manajemen produksi. Namun di samping itu, ia menjadi pelayan atasannya untuk membuat kopi setiap hari. Terbiasa membuat kopi membuat ia handal dan terampil membuat 10 cangkir kopi dalam waktu 12 detik saja.
Sim Bo-Ram adalah sosok jenius dan sangat cerdas dalam matematika dan ia bekerja di dalam tim akuntan. Jung Yoo Na bekerja di tim marketing perusahaan dan sangat menggemari cerita fiksi misteri. Ia adalah salah satu dari antara mereka bertiga yang memiliki sifat terbuka dan blak-blakan.
Tawaran naik jabatan yang diberikan oleh perusahaan membuat banyak karyawan berlomba-lomba untuk belajar bahasa Inggris, tak terkecuali ketiga gadis yang telah bersahabat lama tersebut. Mereka bertiga berharap dapat mencapai tujuan mereka tersebut dan tidak direndahkan lagi sebagai karyawan level rendah.
Namun di sisi lain, mereka menyadari ada yang tidak beres dengan perusahaan. Perusahaan telah melakukan korupsi dan menutup-nutupi kesalahan internal. Perusahaan telah melakukan kesalahan besar yaitu membuang air limbah perusahaan dan merusak lingkungan.
Lee Ja-Young yang mengetahui hal tersebut mencoba untuk membuat laporan ke perusahaan namun laporannya diabaikan. Oleh karena itu, ketiga gadis ini secara diam-diam menjalankan misi untuk mengungkap kasus korupsi perusahaan tempat mereka bekerja.
Kehidupan Menjadi Karyawan Kantor dan Dinamika Persahabatan
Film yang rilis pada bulan Oktober 2020 yang lalu ini menampilkan kehidupan karyawan kantor yang mungkin akan sedikit relate dengan kamu para pekerja kantoran khususnya karyawan yang masih berada di level bawah.
Banyak pengalaman-pengalaman yang menyebalkan yang dihadapi oleh karyawan di Perusahaan Samjin. Namun, mereka dengan giat dan tekun mengerjakan hal-hal yang sebenarnya bukan menjadi tugas mereka. Ada banyak perempuan yang menjadi korban dari sikap superior para pekerja laki-laki khususnya karyawan yang merupakan lulusan universitas yang hanya duduk di depan komputer saja.
Kasus-kasus senioritas, atasan yang memanfaatkan bawahannya, dan sikut-sikutan dengan rekan kerja adalah hal-hal yang ditampilkan dalam premis film ini dan tentu kasus tersebut masih terasa hingga hari ini.
Di balik banyaknya penyalahgunaan jabatan atau wewenang atasan, namun para karyawan yang berada di level rendah tetap bersemangat untuk belajar bahasa Inggris. Semangat yang perlu diapresiasi tersebut dimiliki oleh seluruh karyawan bawahan.
Film yang disutradarai oleh Lee Jong-Pil ini memberikan suguhan isu film yang seru untuk ditonton oleh para penikmat film yang berbau kisah detektif yang punya misi besar. Misi besar ketiga gadis tersebut dibalut dengan kisah persahabatan mereka.
Persahabatan yang mereka bangun membuat mereka memiliki kekuatan dan keberanian yang patut diacungi jempol karena power yang mereka miliki mampu mereka tularkan ke seluruh karyawan perusahaan. Ketiga sahabat tersebut bersama seluruh karyawan saling bekerja sama untuk melawan rezim.
Karakter Tokoh yang Semakin Membuat Penasaran
Ketiga sahabat tersebut ditampilkan dengan keahlian dan kecerdasan mereka masing-masing yang secara kolektif dimanfaatkan untuk memecahkan teka-teki kasus perusahaan. Lee Ja-Young ditampilkan sebagai sosok yang membongkar kasus kebocoran limbah, Jung Yoo-Na mencari data-data yang sesuai dengan kenyataan di lapangan, serta Bo-Ram yang memanfaatkan kepintarannya sebagai akuntan untuk menghitung dampak bahaya dari kebocoran limbah.
Walaupun mereka adalah lulusan SMA, namun mereka ditampilkan sebagai sosok cerdas yang mampu memecahkan teka-teki dan membongkar kasus kejahatan.
Film dengan durasi 110 menit ini mampu membuat penontonnya penasaran dengan taktik-taktik yang dikerjakan oleh ketiga tokoh film tersebut dalam mengungkap kasus buruk yang menyangkut nyawa orang banyak.
Selain itu mereka berjuang untuk berusaha menjaga masa depan lingkungan alam. Film yang didistribusikan oleh Lotte Cultureworks (Lotte Entertainment) ini juga menampilkan karakter tokoh dengan gaya khas tahun 90-an mulai dari suasana Korea dengan pemandangan old school, gaya rambut para karyawan, cara berpakaian, hingga telepon koin yang masih aktif digunakan oleh masyarakat Korea pada tahun tersebut.
Film Genre Komedi yang Bisa Masuk ke Dalam Daftar Tontonan Kamu
Film yang diproduseri oleh Park Eun Kyung ini bisa kamu masukkan ke dalam list tontonan film genre komedi. Walaupun telah tayang pada tahun 2020, namun film ini menawarkan premis film yang masih sesuai dengan kasus-kasus perusahaan dan lingkungan yang terjadi hingga hari ini.
Isu yang ditulis oleh penulis skenario Lee Jong Pil ini berhasil mendapatkan penghargaan, salah satunya adalah Best Film di Baeksang Arts Awards 2021. Dengan sinematografi yang apik yang digarap oleh Park Se Young, film ini sempat menguasai box office selama beberapa pekan di Korea Selatan.
Memang untuk ukuran durasi, film ini cukup lama karena alur perjuangan mereka agaknya cukup panjang. Mungkin sebagian orang tidak sabar untuk segera mengetahui bagaimana akhir dari perjuangan karyawan tersebut melawan atasan yang buruk, terutama keadilan tidak kunjung datang memihak orang-orang yang justru berusaha memperjuangkan kebenaran.
Film ini juga sarat dengan perjuangan para perempuan untuk mencapai kesetaraan gender. Kasus korupsi, kasus lingkungan, gender, budaya kerja yang toxic serta dinamika kehidupan para karyawan level rendah menjadi poin penting yang agaknya sedikit kompleks disajikan dalam satu film, namun sutradara dan penulis skenario berhasil mengemas secara ringan dengan unsur humor.
Jadi jika kamu membaca sinopsis cerita yang sedikit lebih berat, maka kamu tidak perlu khawatir. Bahkan durasi 110 menit tidak akan terasa lama karena film ini didukung dengan penampilan aktor dan aktris dengan gaya retro yang tidak akan membuat kamu bosan melihatnya.
Alur cerita yang layaknya roller coaster ini mampu membuat kamu geregetan karena ketidakadilan yang terjadi di sepanjang alur film. Film ini mampu mengingatkan kepada para penontonnya bahwa kekuatan dari sebuah kelompok yang bersatu dapat memecahkan permasalahan sekalipun kasus tersebut terasa berat dan mustahil untuk dipecahkan.
Tiga sekawan ini mampu memberi keberanian kepada siapa pun bahwa masing-masing orang memiliki kemampuan dan kehebatan tersendiri yang akan berguna bagi sesama dan lingkungan sekitarnya.