review film “little forest” (2018) sebuah pelarian menuju desa untuk menyembuhkan luka

Review Film “Little Forest” (2018): Sebuah Pelarian Menuju Desa untuk Menyembuhkan Luka

Little Forest sangat cocok ditonton saat waktu luang dan di saat kamu sedang membutuhkan tontonan yang ringan namun juga dapat membawa ketenangan mata dan hati. Film ini cocok dijadikan sebagai healing movie.

Update:
poster little forest
Judul film: Little Forest
Tanggal rilis: 28 Februari 2018
Sutradara: Yim Soon-rye
★★★★★

Ringkasan Review: Hye-Won menginjakkan kaki di desa kelahiran ayahnya saat masih berumur empat tahun. Keluarga kecil tersebut memilih pindah ke desa tersebut karena desa tersebut dirasa pantas untuk kesehatan ayahnya yang sedang sakit.

the Monkey Times – Namun setelah ayah Hye-Won meninggal, ibunya tetap terus tinggal di sana sampai Hye-Won duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Saat Hye-Won mulai dewasa ia memilih untuk meninggalkan desa tersebut dan melanjutkan pendidikannya di Seoul.

iklan

Ibu Hye-Won tiba-tiba meninggalkannya sendirian di desa saat ia hendak mengikuti ujian masuk universitas. Ibunya hanya meninggalkan sepucuk surat sehingga membuat Hye-Won sangat marah dan kecewa. Ia tidak bisa menerima alasan apa pun yang diberikan oleh ibunya.

Pada saat itu juga ia lulus masuk universitas dan memutuskan untuk tidak kembali ke desa tersebut dan berusaha menunjukkan bahwa ia bisa hidup tanpa ibunya. Waktu berjalan begitu cepat, namun apa yang menjadi cita-cita Hye-Won tidak sesuai dengan rencananya. Hye-Won memutuskan untuk kembali ke desa karena ia selalu terbayang sosok sang ibu saat ia sedang memasak.

Alasan lain Hye-Won meninggalkan Seoul adalah karena ia juga sedang berusaha untuk keluar sejenak dari kehidupan kota yang berisik. Hye-Won lebih memilih untuk kembali ke kampung halamannya yang nyaman dan sejuk.

Di sana ia berusaha untuk menyembuhkan luka emosionalnya pasca ibunya pergi meninggalkannya. Selama di desa, Hye-Won ditemani oleh kedua sahabatnya yaitu Jae-Ha dan Eun-Sook. Selama di rumah, Hye-Won mengenang masa kecilnya bersama ibunya.

Hye-Won memutuskan untuk bekerja paruh waktu sebagai kasir di sebuah supermarket. Di samping itu ia juga belajar untuk mempersiapkan dirinya mengikuti ujian guru di Seoul. Eun-Sook adalah pekerja di sebuah bank yang terletak di kota yang tidak jauh dari desanya sedangkan Jae-Ha memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya di sebuah perusahaan dan memilih untuk berkebun di desanya.

Ketiga sahabat ini sedang berusaha untuk mewujudkan impian masing-masing. Mereka bertiga saling mendukung agar dapat mewujudkan apa yang menjadi impian mereka. Bagi mereka tidak masalah untuk berkarir di desa, apalagi desa tempat mereka tinggal adalah desa yang masih alami dan asri. 

Pemandangan Alam Empat Musim

Walaupun tidak ada konflik atau isu berat yang dihadirkan, namun film ini menyajikan pemandangan alam yang memukau. Dengan latar dari keempat musim, membuat film ini memiliki visual yang menarik untuk ditonton.

Film ini seakan-akan membawa kita ke proses healing. Pemandangan pedesaan yang sangat indah dengan view kebun, sawah, dan banyak pepohonan hijau adalah nilai plus dari film ini. Desa yang asri di sebuah Provinsi Gyeongsang Korea Selatan ini seakan-akan mengajak kita untuk beristirahat sejenak dari kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan kota.

Selain itu ada banyak pengambilan angle yang tepat dalam setiap adegan sehingga kita dapat menikmati kehidupan empat musim yang tersaji dengan begitu indah. Didukung dengan tempo yang lambat, film ini juga mengajak kita untuk sedikit mengerem ritme hidup yang terlalu cepat. 

Visual Adegan Memasak yang Memanjakan Mata

Selain menyajikan pemandangan alam, hal lain yang membuat film ini semakin menarik adalah adegan masak-memasak yang dilakukan oleh para aktor. Mereka memanfaatkan bahan-bahan dari alam dan memasaknya secara tradisional.

Di samping itu ada banyak nilai filosofi yang terkandung dari setiap makanan yang disajikan. Secara keseluruhan film ini menampilkan proses mulai dari menanam hingga memasak hasil dari panen. Film ini menampilkan adegan masak-memasak yang menghasilkan sajian makanan yang terlihat sangat enak namun juga sederhana. 

adegan little forest

Proses menanam dan memasak tidak hanya dilakukan seorang diri, namun Hye-Won melakukannya secara bersama-sama dengan kedua sahabat lamanya. Hye-Won selama berada di desa hampir menghabiskan seluruh waktunya untuk memasak. Ia juga kerap kali mengundang Eun-Sok dan Jae-Ha untuk main ke rumahnya.

Pengambilan angle adegan memasak dalam film ini diambil cukup detail sehingga tidak heran jika penonton dibuat ikut lapar saat menonton. Dengan proses masak-masak, Hye-Won merasa terbantu untuk menyembuhkan luka batinnya sehingga proses tersebut terlihat sebagai sebuah terapi.

Para penonton yang melihat Hye-Won mengeksplorasi alam di sekitarnya, akan diajak untuk membuat pikiran jauh menjadi lebih segar. 

Indahnya Pertemanan Tiga Orang Sahabat

little forest

Jae-Ha dan Eun-Sook adalah teman kecil Hye-Won. Kedua sahabat Hye-Won tersebut sangat membantunya untuk melewati masa sulit. Mereka berdua mampu mewarnai kehidupan Hye-Won selama berada di desa.

Ketiga sahabat ini sempat mengalami sedikit konflik cinta segitiga, Eun-Sook menyukai Jae-Ha, namun Jae-Ha tertarik kepada Hye-Won. Walaupun terdapat sedikit konflik mengenai percintaan, hal tersebut tidak menyurutkan hubungan persahabatan mereka dan tidak sampai menimbulkan percekcokan.

Hubungan di antara ketiga manusia tersebut juga terkadang disisipi perdebatan kecil yang juga tidak menyebabkan permusuhan. Permasalahan kecil tersebut justru membuat mereka semakin akrab.

Alasan Mengapa film Little Forest Sangat Memikat

Jika kamu ingin mencari plot cerita film yang naik turun atau kisah percintaan yang mendebarkan, film ini bukan jawaban yang kamu cari. Film ini bisa dibilang hanya memiliki plot yang datar namun juga tidak monoton dan membosankan.

Sepanjang film hanya disajikan kegiatan sehari-hari Hye-Won dan sahabatnya mulai dari kegiatan bertani, bersepeda, masak, dan makan namun kegiatan tersebut dikemas secara apik. Film ini dapat memberikan efek rileks dan menghangatkan hati serta memanjakan mata para penonton.

Film yang diadaptasi dari sebuah manga karya Daisuke Igarashi ini sebelumnya sudah terlebih dahulu diangkat ke layar lebar di negara Jepang dengan judul yang sama.

adegan dalam film little forest

Walaupun tidak menghadirkan konflik-konflik yang rumit namun film ini memberikan  banyak makna kehidupan, mulai dari hubungan manis antara anak dan ibu, indahnya persahabatan, hingga bagaimana cara manusia mengolah alam dan menyajikan hasil alam menjadi sebuah hidangan.

Film yang rilis pada tahun 2018 ini diperankan oleh aktor dan aktris ternama mulai dari Kim Tae-Ri, Ryu Jun-Yeol, dan Jin Ki-Joo. Film ini hendak mengatakan bahwa tidak masalah untuk berkarir di sebuah desa kecil dan kehidupan tidak harus berlangsung di sebuah kota besar. 

Film ini mengajak kita untuk berpikir kritis bahwa memilih untuk bekerja sebagai petani atau orang yang berkebun bukanlah pilihan yang salah atau pilihan yang dianggap rendah. Pilihan tersebut dapat mengantarkan seseorang ke kehidupan yang lebih tenang dan menggantungkan hidup kepada alam.

Film ini mengajarkan kita bahwa tidak perlu tergesa-gesa karena dunia tidak sedang mengejar kamu. Sebagai manusia kita hanya butuh waktu untuk menepi saat dunia terasa begitu sesak dengan ritme yang sangat cepat. Sebuah pelarian juga tidak selalu bermakna negatif dan mungkin saja kamu dapat menemukan sebuah ketenangan yang sebelumnya tidak dapat kamu temui.

Pada akhirnya Little Forest sangat cocok ditonton saat waktu luang dan di saat kamu sedang membutuhkan tontonan yang ringan namun juga dapat membawa ketenangan mata dan hati. Film ini cocok dijadikan sebagai healing movie.

Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan
angkutan lebaran
Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023
kelapa sawit indonesia
Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit
kasasi
Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan
wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang
mobil listrik tesla
Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia
iklan
Artikel Terkait:
film korea josee
Review Film Korea “Josee” (2020): Beda Tipis antara Jatuh Cinta dan Iba
review film korea “exit” (2019) perjuangan menyelamatkan keluarga dari bencana gas beracun
Review Film Korea “Exit” (2019): Perjuangan Menyelamatkan Keluarga dari Bencana Gas Beracun
review film korea “i” (2021) pertemuan seorang babysitter dan single mother
Review Film Korea “I” (2021): Pertemuan Seorang Babysitter dan Single Mother
review film korea “okja” (2017) perjuangan gadis kecil merebut babi raksasa
Review Film Korea “Okja” (2017): Perjuangan Gadis Kecil Merebut Babi Raksasa
review film “little forest” (2018) sebuah pelarian menuju desa untuk menyembuhkan luka
Review Film “Little Forest” (2018): Sebuah Pelarian Menuju Desa untuk Menyembuhkan Luka
seorang rentenir yang mendadak bertanggung jawab menjadi seorang ayah dalam film 'pawn (2021)
Review Pawn (2020): Seorang Rentenir yang Mendadak Bertanggung Jawab Menjadi Seorang Ayah
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini