the world of us

Review Film Korea “The World of Us” (2016)

Film dengan genre drama ini telah tayang pada tahun 2016 yang lalu. Dengan durasi 95 menit, film ini mengajak kita untuk bernostalgia dengan masa sekolah dasar dulu.

Rubrik: Ulas Sinema
poster the world of us
Judul film: The World of Us
Tanggal rilis: 16 Juni 2016
Sutradara: Ga-eun Yoon
★★★★★

Sinopsis: Film ini mengangkat kisah sederhana anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sun adalah anak perempuan berusia 11 tahun yang karena suatu hal ia tidak memiliki teman di kelasnya. Tidak ada yang tertarik untuk berteman dengannya. Sekeras apa pun ia mendekati teman sekelasnya, ia tetap sendirian dan selalu merasa kesepian.

the Monkey Times – Saat hari terakhir sekolah sebelum liburan musim panas, ia membersihkan kelas sendirian. Ia tidak sengaja melihat seorang anak perempuan bernama Jia yang ternyata akan menjadi murid baru di kelas Sun. Pertemuan tersebut membuat mereka saling berkenalan satu sama lain. 

Sebelum liburan musim panas, seorang teman kelas Sun yang bernama Bora akan mengadakan pesta ulang tahun. Namun Bora justru mengerjai Sun dengan memberikan informasi alamat yang salah. Walaupun Sun terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, Sun tetap berusaha untuk mempersiapkan hadiah dengan membuat gelang buatan tangan Sun sendiri.

Sun sangat sedih dan ia akan membuang gelang tersebut. Pada saat itu juga ia disapa oleh Jia yang kebetulan lewat. Sejak saat itu mereka berdua berteman baik. Mereka juga menghabiskan liburan musim panas bersama-sama.

Mereka menikmati hubungan pertemanan mereka dengan bahagia bahkan mereka sama-sama usil mengganggu orang lain seperti mencuri di kedai. Hal itu mereka lakukan karena pemilik warung tidak membolehkan Sun menyentuh barang dagangannya jika tidak membelinya. Sun juga sering bermain ke rumah Jia. Begitu juga sebaliknya, Jia sering menginap di rumah Sun. 

Pada suatu hari, Sun mengatakan bahwa kimbab buatan ibunya sangat enak dan Sun meminta kepada ibunya untuk membuatkan kimbab. Ia bersikap manja namun ibunya menolak untuk membuat kimbab.

Pemandangan manja Sun terhadap ibunya membuat Jia cemburu karena ia tidak bisa berlaku yang sama karena orang tuanya tidak tinggal bersamanya. Jia hanya tinggal berdua bersama neneknya. Sejak saat itu Jia berubah menjadi semakin cuek dan tidak ingin lagi akrab dengan Sun. Ia juga selalu marah jika ibu Sun menghubunginya melalui telepon dan bertanya apakah Sun sedang bersamanya atau tidak. Hal itu semakin membuat ia iri. 

Pada saat memasuki jadwal sekolah, Jia justru memilih berteman dengan Bora dan Sun lagi-lagi mengalami kesepian di sekolah. Sun semakin terpuruk karena Jia ikut bermain dengan geng Bora dan selalu bergosip tentang Sun. Jia juga tidak sengaja membocorkan aib keluarga Sun di hadapan murid-murid lainnya bahwa ayah Sun adalah seorang pecandu alkohol.

Sun semakin dikucilkan dan ia membalasnya dengan membongkar rahasia Jia. Sun mengatakan kepada semua orang bahwa Jia telah berbohong. Jia mengatakan bahwa orang tuanya berada di luar negeri dan ia pernah berkunjung ke luar negeri, padahal sama sekali tidak benar. Pada akhirnya mereka saling bertengkar dan sama-sama dikucilkan di kelas mereka. 

Premis dengan Sudut Pandang Anak-Anak

Film ini menyajikan kisah yang sebenarnya kerap terjadi pada lingkungan pertemanan anak-anak, walaupun agaknya kisah ini cukup brutal dan penuh dengan bibit-bibit bullying. Plot cerita benar-benar diambil dari sudut pandang pemikiran anak-anak sehingga film ini terasa tidak tendensius atau menggurui.

Film ini sangat didominasi oleh pemikiran, perspektif, kebutuhan, dan keinginan anak-anak. Plotnya juga mengalir dengan rapi dan tidak ada adegan peristiwa yang sia-sia.

Dengan akting para aktor anak-anak yang lumayan hidup membuat film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton. Walaupun aktor-aktornya bukan aktor terkenal tetapi ekspresi yang dihadirkan sangat terasa begitu polos dan natural. 

Film ini begitu menggambarkan kehangatan emosional yang terjadi di antara para karakternya khususnya emosional yang tulus yang dipancarkan dari kisah indah masa kanak-kanak yang mungkin dapat dirasakan oleh para penonton.

Penonton dapat melihat rasa kebahagiaan, kegembiraan, rasa gugup, sedih, dan kesakitan yang dirasakan oleh Sun. Melalui visual mimik wajah Sun dan didukung oleh dialog-dialog yang mendukung membuat kita bisa melihat emosional Sun secara kompleks. 

Hubungan pertemanan Jia dan Sun juga sangat ditampilkan dengan begitu intens dan menyenangkan sekaligus menyakitkan. Hubungan ini seperti angin segar bagi dunia perfilman bahwa hubungan yang terjalin di antara anak-anak tidak bisa diremehkan begitu saja Film ini menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa remeh dengan imajinasi anak-anak tentang hubungan sosialnya dengan orang lain. Hal sekecil apa pun yang melukai anak-anak bisa saja sangat berefek hingga ia tumbuh menjadi manusia dewasa. 

Alasan Mengapa Film Ini Menarik untuk Ditonton

Film dengan genre drama ini telah tayang pada tahun 2016 yang lalu. Dengan durasi 95 menit, film ini mengajak kita untuk bernostalgia dengan masa sekolah dasar dulu. Atau mungkin saja dulu kamu pernah melihat kisah seperti ini di kehidupan nyata yang terjadi pada anak-anak.

Film ini dibintangi oleh aktris cilik Choi Soo-in (Sun) dan Seol Hye-in (Jia). Film ini disutradarai oleh Yoon Ga-Eun dan berhasil memenangkan penghargaan kategori best new director di ajang Blue Dragon Awards 2016

Secara keseluruhan, ini adalah sebuah film dengan cerita yang sederhana namun tetap hangat. Film ini juga mengajak para orang tua untuk lebih bijaksana dalam menghadapi situasi emosional anak-anak. Di film ini, orang tua Sun meremehkan apa pun yang bukan merupakan ketegangannya sendiri dan justru meremehkan apa yang menjadi beban pikiran Sun, misalnya seperti nilai-nilai Sun yang buruk.

Ada kalanya orang tua menganggap hal-hal tersebut sangat sepele padahal cukup memberatkan anak-anak mereka. Sutradara Yoon Ga-Eun tampaknya berhasil meningkatkan kepekaannya terhadap isu-isu sosial yang terjadi di sekitarnya. Isu keseharian yang sangat beririsan dengan masyarakat justru berhasil untuk diangkat melalui film ini. Melalui pengalaman anak-anak, sutradara Yoon Ga-Eun juga mengangkat perihal kelas sosial di kehidupan sekolah. 

adegan the world of us

Film ini juga ditampilkan secara minimalis dan fokus untuk menangkap suasana alami. Film ini bahkan ditayangkan di Festival Film Internasional Berlin dan mendapat banyak pujian dari masyarakat penikmat sinema dunia. Film ini menyadarkan bahwa kehidupan anak-anak juga begitu rumit jika kita perhatikan lebih dalam lagi.

Masyarakat hanya menganggap dunia anak-anak hanyalah bermain, namun ternyata tidak sesederhana itu. Ada dunia gelap yang dihadapi oleh anak-anak. Bahkan anak-anak bisa berlaku kejam kepada anak lain karena dorongan emosi yang sangat kuat.

Namun kamu tidak perlu khawatir untuk tenggelam di narasi yang begitu dalam karena film ini juga tetap berhasil menyeimbangkan premisnya dengan menghadirkan lelucon-lelucon hangat khususnya yang terpancar dari karakter adik Sun, Yoon.

Kehadirannya menjadi penting agar film ini tidak begitu berpusat pada permasalahan emosional yang dialami Sun dan Jia. Yoon seakan-akan menjadi penyeimbang dan berhasil membuat penonton merasa gemas dengan kepolosan dan kelucuannya. Kejujuran dan kesederhanaannya mampu menyentuh hati penonton. 

Artikel Terbaru:
tv desa
Privilege Masyarakat Kota Batu: Pemerintah Setempat Mendukung Daya Kreativitas
mandi pagi
Mandi Pagi: Kunci Sukses dan Kesehatan
tata cara shalat
Tata Cara Sholat dan Bacaannya: Panduan Lengkap untuk Pemula
doa sebelum makan
Doa Sebelum Makan dan Artinya: Pentingnya Berdoa Sebelum Menikmati Makanan
motor listrik yamaha
Daftar Motor Listrik Yamaha Terbaik
adab minum yang baik
Adab Minum yang Baik menurut Rasulullah SAW
iklan. Artikel Berlanjut di Bawah.
Artikel Terkait:
the world of us
Review Film Korea “The World of Us” (2016)
film korea josee
Review Film Korea “Josee” (2020): Beda Tipis antara Jatuh Cinta dan Iba
review film korea “exit” (2019) perjuangan menyelamatkan keluarga dari bencana gas beracun
Review Film Korea “Exit” (2019): Perjuangan Menyelamatkan Keluarga dari Bencana Gas Beracun
review film korea “i” (2021) pertemuan seorang babysitter dan single mother
Review Film Korea “I” (2021): Pertemuan Seorang Babysitter dan Single Mother
review film korea “okja” (2017) perjuangan gadis kecil merebut babi raksasa
Review Film Korea “Okja” (2017): Perjuangan Gadis Kecil Merebut Babi Raksasa
review film “little forest” (2018) sebuah pelarian menuju desa untuk menyembuhkan luka
Review Film “Little Forest” (2018): Sebuah Pelarian Menuju Desa untuk Menyembuhkan Luka
iklan. Artikel Berlanjut di Bawah.
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini