review film korea “okja” (2017) perjuangan gadis kecil merebut babi raksasa

Review Film Korea “Okja” (2017): Perjuangan Gadis Kecil Merebut Babi Raksasa

Okja menawarkan isu-isu kapitalisme, budaya konsumerisme yang merusak, dan kekerasan terhadap hewan ternak.

Update:
poster film okja
Judul film: Okja
Tanggal rilis: 19 Mei 2017
Sutradara: Bong Joon-ho
★★★★★

Ringkasan Review: Film ini bercerita tentang seekor babi super besar yang merupakan hewan transgenik hasil dari kerja perusahaan multinasional yaitu perusahaan Mirando.

the Monkey Times – Perusahaan ini menawarkan kepada 26 peternak di seluruh dunia untuk membesarkan seekor babi selama 10 tahun. Perusahaan ini bertujuan untuk mengembangbiakkan babi menjadi raksasa yang nantinya akan dikembangkan dengan bantuan teknologi.

iklan

Dengan adanya teknologi, Mirando berusaha untuk memenuhi permintaan daging babi di seluruh dunia. Perusahaan ini juga membuat sebuah kompetisi. Babi dengan kategori ternak terbaik yang dibesarkan oleh para peternak akan diterbangkan ke New York untuk dipamerkan.

Namun sayangnya, hewan yang dibesarkan hingga menjadi raksasa tersebut pada akhirnya akan disembelih dan babi tersebut akan dicacah menjadi daging sosis dan dipasarkan. 

Perusahaan yang diketuai oleh Nancy Mirando memberi tawaran kerja sama dengan peternak di Korea Selatan. Babi tersebut akhirnya dirawat oleh seorang kakek dan cucunya yang bernama Mija di sebuah desa yang terletak di dekat gunung.

Cucu perempuan peternak tersebut sangat dekat dengan babi yang ia besarkan sejak kecil. Mija menamai babi tersebut dengan nama Okja. Hubungan Mija dan Okja tidak sekadar hubungan peternak dan hewan ternak, namun Mija menganggap Okja seperti keluarga dan sahabat sendiri. 

Setelah sepuluh tahun Okja dirawat oleh Mija dan kakeknya, sudah saatnya Okja diambil kembali oleh perusahaan milik Mirando. Okja juga merupakan babi pemenang kompetisi babi terbaik. Mija yang sudah sangat akrab dengan Okja tidak mau melepas Okja karena ia sadar nantinya Okja akan mati dibunuh untuk menjadi daging konsumsi.

Mija tidak setuju dengan rencana Mirando bahwa Okja akan dibiakkan dengan babi betina super lainnya dan daging Okja akan diambil untuk uji rasa. Mija tidak dapat menyembunyikan rasa sedihnya dan sang kakek gagal menghibur Mija agar mengikhlaskan kepergian Okja.

Mija semakin terpukul karena Okja diambil paksa oleh Mirando. Mija berusaha untuk mengejarnya agar Mirando mengembalikan Okja ke tangan Mija. 

adegan dalam okja

Proses merebut Okja menjadi tantangan bagi Mija. Mija paham bahwa yang ia lawan bukanlah musuh yang lemah. Mija akan berlawanan dengan para pemilik modal yang mampu melakukan apa saja dengan kekuasaan dan uang.

Mija justru nekat menempuh perjalanan ke Seoul demi merebut Okja. Ia bertekad akan melindungi Okja dari kekejaman perusahaan Mirando. Mija dibantu oleh organisasi ALF (Animal Liberation Front) yang dipimpin oleh Jay serta memiliki visi yang sama dengan Mija yaitu menolong Okja dan hewan lainnya dari kekejaman perusahaan hewan ternak.

ALF juga berusaha membuktikan kejahatan perusahaan Mirando terhadap hewan-hewan dan berusaha mengungkap sisi gelap kebohongan perusahaan kepada masyarakat luas. Ada banyak upaya yang mereka lakukan untuk menolong Okja namun perjuangan mereka tidak berjalan dengan mudah dan lancar.

Mengangkat Isu Lingkungan

Film ini mengangkat isu-isu pergerakan dan terdapat kisah heroik yang dilakukan oleh Mija dan ALF. Film ini menampilkan kekejaman yang dilakukan oleh perusahaan daging hewan dengan bantuan teknologi rekayasa genetik.

Para kapitalis dan pembesar perusahaan tidak peduli dengan kesejahteraan hewan ternak dan cenderung membesarkan ternak dengan kekerasan dan disembelih serta dipotong dengan cepat menggunakan bantuan mesin besi.

Memang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia namun kapitalisme membuat para penggerak usaha melupakan hal-hal yang sebenarnya melanggar hukum khususnya hukum dalam bidang pengelolaan hewan ternak. Film ini menunjukkan bahwa perusahaan Mirando menggunakan bantuan rekayasa genetika yang bertujuan untuk memproduksi daging dalam jumlah yang banyak namun dijual dengan harga yang murah.

Perusahaan ini juga ditampilkan sebagai perusahaan yang mengabaikan lingkungan sekitar dan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan hanya fokus kepada keuntungan materi namun tidak mempertimbangkan kesehatan masyarakat yang mengonsumsi daging dengan kualitas rendah.

Salah Satu Film Menarik yang Bisa Jadi Tontonan Kamu

Ada baiknya bagi kamu yang belum menonton film ini untuk melihat trailer-nya terlebih dahulu karena agaknya banyak orang yang mengira film ini layak ditonton ramai-ramai bersama keluarga. Film dengan premis persahabatan antara Mija dan Okja ini kurang layak menjadi tontonan bagi anak-anak karena isu yang dibawakan bukanlah isu yang ringan.

Film menawarkan isu-isu kapitalisme, budaya konsumerisme yang merusak, dan kekerasan terhadap hewan ternak. Film ini seakan-akan menyadarkan masyarakat dunia bahwa mungkin saja kita telah mengonsumsi daging yang telah melewati proses pengolahan sekeji yang ditampilkan dalam film Okja.

Film ini mengajak penonton agar semakin bijaksana dalam mengonsumsi daging hewan ternak guna untuk mengurangi permintaan daging yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang mungkin saja menggunakan rekayasa genetika.

Bong Joon-Ho yang merupakan sutradara sekaligus penulis naskah film ini menampilkan premis yang sederhana namun diproduksi dengan cukup mewah. Film ini mampu meninggalkan kesan yang akan diingat oleh para penonton khususnya masyarakat yang sangat dekat dengan daging ternak dan terbiasa mengonsumsinya.

Okja menjadi pengingat bagi kita bahwa pentingnya bijak memilih daging yang sehat yang telah diperlakukan dengan baik oleh para produsen daging hewan ternak. Film ini memberitahukan kepada masyarakat, meskipun tidak semua masyarakat awam dapat berjuang melawan kapitalisme khususnya di bidang industri daging namun film Okja menampilkan keberanian agar seseorang dapat mempertahankan kehormatan dan harga diri serta tidak semua hal bisa dibeli dengan uang.

film okja

Walaupun terkesan mengisahkan penderitaan hewan yang dirawat secara keji oleh manusia, film ini tidak melulu menceritakan kisah-kisah pesimistis atau depresif. Sutradara berhasil mengajak penonton untuk melihat kehangatan hubungan antara Mija dan Okja layaknya seorang kakak adik atau seorang sahabat yang saling menyayangi satu sama lain.

Bong Joon-Ho juga berhasil mengarahkan aktris cilik Ahn Seo-Hyun menjadi seorang Mija yang berjuang merebut Okja. Ahn Seo-Hyun dalam film ini juga bermain bersama para aktor Hollywood mulai dari Tilda Swinton, Paul Dano, Steven Yeun, Lily Collins, dan Jake Gyllenhaal. Selain itu, kehangatan antara Mija dan Okja juga didukung dengan visual yang apik yang menampilkan hamparan pemandangan kampung halaman Mija yang menyejukkan mata. 

Sutradara juga mampu membolak-balikkan emosi penonton. Di awal film akan ditampilkan kehidupan yang tenang, namun saat kemunculan Mirando membuat penonton mendadak merasa kelam dan juga menyesakkan dada.

Film dengan genre aksi petualangan ini dirilis pada tahun 2017 dan diproduksi oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat. Walaupun telah lama dirilis, namun kamu tetap dapat menonton film ini karena isunya justru masih relate dengan isu hari ini tentang kekerasan hewan.

Berdasarkan informasi dari laman IMDb, film ini telah memenangkan 7 pemenang di berbagai festival film dan 21 nominasi. Film dengan berskala internasional ini dapat menjadi salah satu tontonan kamu di akhir pekan atau mengisi waktu luang kamu. 

Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan
angkutan lebaran
Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023
kelapa sawit indonesia
Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit
kasasi
Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan
wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang
mobil listrik tesla
Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia
iklan
Artikel Terkait:
film korea josee
Review Film Korea “Josee” (2020): Beda Tipis antara Jatuh Cinta dan Iba
review film korea “exit” (2019) perjuangan menyelamatkan keluarga dari bencana gas beracun
Review Film Korea “Exit” (2019): Perjuangan Menyelamatkan Keluarga dari Bencana Gas Beracun
review film korea “i” (2021) pertemuan seorang babysitter dan single mother
Review Film Korea “I” (2021): Pertemuan Seorang Babysitter dan Single Mother
review film korea “okja” (2017) perjuangan gadis kecil merebut babi raksasa
Review Film Korea “Okja” (2017): Perjuangan Gadis Kecil Merebut Babi Raksasa
review film “little forest” (2018) sebuah pelarian menuju desa untuk menyembuhkan luka
Review Film “Little Forest” (2018): Sebuah Pelarian Menuju Desa untuk Menyembuhkan Luka
seorang rentenir yang mendadak bertanggung jawab menjadi seorang ayah dalam film 'pawn (2021)
Review Pawn (2020): Seorang Rentenir yang Mendadak Bertanggung Jawab Menjadi Seorang Ayah
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini