review drama korea “my liberation notes (2022)”
Picture by AsianWiki

Review Drama Korea “My Liberation Notes (2022)”

Simak review drama dengan genre slice of life yang tayang pada bulan April hingga Mei 2022 silam.

Update:
poster series my liberation diary
Judul film: My Liberation Notes
Tanggal rilis: 2022
Sutradara: Kim Seok-yoon
★★★★★

Ringkasan Review: Drama yang dipenuhi dengan dialog-dialog realistis dan sederhana ini bisa kamu masukkan ke dalam list tontonan drama Korea kamu. Sajian isu yang dibawakan akan selalu terasa dekat dan akrab dengan kehidupan sehari-hari

the Monkey Times – Drama “My Liberation Notes” adalah drama dengan genre slice of life yang tayang pada bulan April hingga Mei pada tahun 2022 lalu. Drama yang tayang di JTBC dan Netflix ini berkisah tentang tiga saudara yang hidup di Desa Sanpo namun harus pulang pergi untuk bekerja di Seoul.

iklan

Ketiga saudara ini bernama Yeom Gi Jeong yang diperankan oleh Lee El sebagai anak pertama, anak kedua bernama Yeom Chang Hee yang diperankan oleh Lee Min Ki, dan anak terakhir diperankan oleh Kim Ji Won sebagai tokoh utama yang bernama Yeom Mi Jeong. Kakak beradik ini memiliki kepribadian yang berbeda-beda namun memiliki permasalahan yang sama yaitu bosan dengan rutinitas mereka dan juga bosan dengan kehidupan mereka yang selalu miskin dan begitu-begitu saja.  

Tiga Bersaudara yang Bosan dengan Hidup Mereka

Yeom Gi Jeong adalah anak pertama dengan sifat yang sangat temperamen. Tiap hari hanya selalu mengeluh dengan pekerjaannya. Yeom Chang Hee adalah anak kedua yang juga bosan dengan kehidupannya dan ingin bebas dari rutinitas pekerjaannya yang melelahkan dan harus membuatnya pulang pergi dari Desa Sanpo ke Seoul.

Yeom Mi Jeong adalah anak bungsu yang memiliki sifat sangat tertutup. Ia mampu menyembunyikan perasaannya walaupun ia sebenarnya sangat marah dengan keadaan. Ia adalah perempuan kesepian yang berusaha untuk selalu apatis dengan semua orang yang menyebalkan khususnya orang-orang yang berada di tempat kerjanya. Mi Jeong memilih untuk diam dan mengurus segala sesuatunya sendirian. 

Tidak lupa, terdapat satu orang tokoh utama lagi yang hidupnya juga tidak jauh berbeda dengan tiga bersaudara tersebut yaitu seorang pria yang diberi nama Pak Gu. Nama ‘Gu’ diberikan kepadanya karena tidak ada satu orang pun yang mengetahui nama aslinya serta Pak Gu tidak memberitahu identitas aslinya kepada orang lain.

Tokoh ini diperankan oleh Son Seok Koo. Ia hadir di Desa Sanpo dan bekerja bersama ayah Yeom tiga bersaudara. Setiap hari ia minum alkohol baik siang maupun malam. Ia tidak banyak bicara dan sangat misterius karena asal usulnya tidak diketahui oleh siapa pun. 

Alur Cerita yang Lambat dan Karakter-Karakter yang Statis

Drama dengan genre drama, family, life, dan romance ini disutradarai oleh Kim Seok Yoon. Drama dengan total 16 episode ini memiliki alur yang lambat. Mungkin di awal cerita kamu akan sedikit bosan dengan adegan Yeom tiga bersaudara bersama-sama berangkat kerja, pulang kerja, dan kembali bekerja di pagi hari.

Begitu seterusnya di setiap episodenya serta dibumbui dengan permasalahan hidup lainnya yang membuat masalah di keluarga mereka terbilang cukup kompleks. Begitu juga adegan Pak Gu. Di setiap episodenya, kamu akan melihat kemisteriusannya yang setiap hari meneguk alkohol tanpa tahu apa yang menyebabkan ia meneguk minuman keras tersebut setiap waktu.

Namun di balik adegan monoton di awal-awal episode, kamu justru akan semakin dibuat penasaran terhadap apa penyebab mereka bosan dengan kehidupan khususnya kisah seorang pria yang bernama Pak Gu tersebut. Kehadiran Pak Gu dalam keluarga Yeom membuat keluarga tersebut perlahan merubah hidup mereka. Alur yang lambat ini akan semakin relate dengan kamu para pekerja kantor yang setiap hari melalui pekerjaan yang monoton dan membosankan. 

Alur dan adegan drama Korea ini memang tidak bisa ditebak seperti drama-drama pada umumnya, seperti kisah romansa antara CEO (chief executive officer) atau bos kaya dengan pasangannya yang merupakan anak dari keluarga miskin atau kisah cinta segitiga yang selalu terdengar klise yang membuat kita mudah menebak ending-nya seperti apa.

Hal ini karena didukung oleh karakter-karakter tokoh yang juga tidak mudah ditebak seperti pada episode keempat bahwa Mi Jeong tiba-tiba meminta Pak Gu untuk “memujanya” dalam artian mereka memulai kisah romansa secara perlahan-lahan dan tidak berlebihan. Alur serta karakter yang ditulis oleh penulis Park Hae Young ini mampu memberikan magnet tersendiri agar penonton semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya. 

Dibumbui dengan Kisah Romansa yang Tidak Berlebihan

Setelah adegan pada episode keempat, pada saat Mi Jeong tiba-tiba meminta Pak Gu untuk “memujanya” dan Pak Gu mengiyakan permintaannya maka pada saat itu juga drama ini memunculkan kisah romansa yang natural dan tidak berlebih-lebihan. Proses pendekatan antara dua manusia yang introvert tersebut mampu membuat penonton senyum-senyum sendiri karena keduanya menampilkan sikap malu-malu kucing.

Proses mereka mengenal satu sama lain ditampilkan dengan sangat lambat. Antara Mi Jeong dan Pak Gu tidak ada yang terburu-buru untuk memperjelas status hubungan mereka. Yang mereka pahami dan sadari adalah bahwa hubungan mereka adalah hubungan spesial dan mereka sepakat untuk menunjukkan rasa kepedulian mereka satu sama lain tanpa harus mengetahui secara detail masalah apa yang sedang mereka hadapi.

adegan dalam drama korea

Dengan munculnya hubungan khusus di antara mereka berdua maka karakter-karakter mereka yang sebelumnya tidak tampak justru mulai muncul satu per satu. Masing-masing dari antara mereka juga berusaha dengan jalan masing-masing untuk ‘bebas’ dari beban hidup yang setiap hari membelenggu mereka. Kisah mereka berdua yang terbilang cukup unik tidak disertai dengan banyaknya dialog yang mengatakan bahwa mereka berdua saling mengasihi. Namun drama ini berhasil menunjukkan bahwa tanpa banyaknya dialog, sebuah drama juga dapat menunjukkan alur cerita dari adegan-adegan atau aktivitas yang mereka lakukan di setiap harinya. Dinamika hubungan putus nyambung di antara mereka berdua membuat penonton sedikit geregetan sekaligus terbawa perasaan (baper). Romansa di antara mereka membantu mereka berdua untuk saling menyembuhkan luka satu sama lain. 

Relate dengan Kisah Pekerja Kantoran Pada Umumnya

my liberation notes

Memang menjadi pekerja kantoran pergi pagi pulang malam adalah sesuatu hal yang mungkin sebagian orang adalah kegiatan yang membosankan. Hidup terasa hanya dihabiskan untuk bekerja dan selebihnya dihabiskan untuk tidur saja tanpa diselingi kegiatan hiburan atau kegiatan bersosialisasi dengan orang lain.

Tanpa disadari bahwa kebanyakan masyarakat kita juga sudah lelah untuk berkegiatan lain dan memilih untuk beristirahat setelah pulang dari kantor. Rutinitas monoton masyarakat dunia pada umumnya, ditampilkan dengan sangat realistis di dalam drama ini. Terutama ciri keluarga Asia yang sangat khas ditampilkan dalam adegan keseharian keluarga Yeom.

Setiap harinya bekerja, hidup di bawah atap yang sama, makan bersama, namun tidak tahu permasalahan satu sama lain juga bagaimana stresnya orang tua mereka dalam menghadapi anak-anaknya yang hidup begitu-begitu saja dan tidak kunjung menikah serta memiliki keluarga baru. Drama ini mungkin akan membosankan bagi kamu atau bahkan sebaliknya.

Mungkin drama ini bisa saja membantu kamu dalam melihat sudut pandang lain mengenai kehidupan khususnya bagaimana cara keluar dari belenggu dan merealisasikan angan-angan untuk “bebas” dari beban yang membuat hidup terasa hambar dan tidak berdaya.

Drama yang dipenuhi dengan dialog-dialog realistis dan sederhana ini bisa kamu masukkan ke dalam list tontonan drama Korea kamu. Walaupun tayang pada tahun 2022, namun sajian isu yang dibawakan akan selalu terasa dekat dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. 

Berita Terkini:
krl menunggu penumpang
Bekasi Line: Jadwal dan Rute KRL Tambun Kampung Bandan
angkutan lebaran
Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023
kelapa sawit indonesia
Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit
kasasi
Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan
wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang
mobil listrik tesla
Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia
iklan
Artikel Terkait:
review film amerika “little women” (2019)
Review Film Amerika “Little Women” (2019)
review drama korea “twenty five twenty one” (2021) kisah anak muda yang berjuang mencapai cita cita
Review Drama Korea “Twenty Five Twenty One” (2021): Kisah Anak Muda yang Berjuang Mencapai Cita-Cita
review drama korea “extraordinary attorney woo” (2022) pengacara pengidap autis pertama di korea selatan
Review Drama Korea “Extraordinary Attorney Woo” (2022): Pengacara Pengidap Autis Pertama di Korea Selatan
review drama korea “our beloved summer” (2021) kembali berjumpa untuk saling memaafkan dan memulai lembaran baru
Review Drama Korea “Our Beloved Summer” (2021): Kembali Berjumpa untuk Saling Memaafkan dan Memulai Lembaran Baru
review drama korea “our blues” (2022)
Review Drama Korea “Our Blues” (2022)
review drama korea once upon a small town (2022)
Review Drama Korea “Once Upon a Small Town (2022)”
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini