
Sinopsis: Gouda Takeo adalah seorang remaja SMA yang berusia 15 tahun dan memiliki perawakan yang besar layaknya seorang pegulat. Takeo ditampilkan dengan sangat maskulin di dalam animasi 24 episode ini dan sangat tampak sangat kuat dan berotot.
the Monkey Times – Hampir seluruh temannya mengagumi kekuatan dan ketangguhannya tapi orang lain tidak begitu mengagumi ketampanannya. Ada banyak remaja perempuan yang menilai wajahnya tidak sesuai dengan umurnya, bahkan ada juga yang takut melihat Takeo. Takeo memiliki seorang teman laki-laki yang justru sangat dikagumi oleh hampir seluruh perempuan di sekolahnya, ia bernama Sunakawa Makoto.
Sunakawa sering kali menerima surat cinta dan banyak gadis yang mengajaknya untuk jadian atau hanya sekadar berkenalan tetapi Sunakawa selalu menolak perempuan yang menembaknya. Selain tampan, ia juga selalu setia berteman dengan Takeo karena mereka telah lama berteman sejak kecil. Sunakawa akan selalu menolak perempuan yang selalu mengolok-olok penampilan Takeo.
Di balik wajah seram Takeo, ia adalah seorang anak remaja yang sangat baik dan senang menolong orang-orang di sekitarnya. Saat ia sedang berada di bis perjalanan menuju sekolah, ia tidak sengaja melihat seorang penjahat kelamin yang sedang melecehkan anak perempuan.
Takeo dengan segera menyelamatkan remaja perempuan tersebut dan membawa pelaku pelecehan ke kantor polisi. Dari kejadian tersebut, Takeo mulai berkenalan dengan korban pelecehan tersebut yang bernama Yamato Rinko. Takeo mulai menyukai Rinko dan mereka kerap bertemu saat setelah pulang dari sekolah.
Takeo awalnya mengira bahwa Rinko menyukai Sunakawa dan ia merasa tidak percaya diri untuk mendekati Rinko terutama karena ia merasa tidak terlalu tampan. Setiap gadis yang disukai oleh Takeo biasanya malah naksir kepada Sunakawa sehingga Takeo sudah terbiasa putus asa dan merasa kandas di tengah jalan.
Namun di sisi lain, ia masih memiliki rasa semangat untuk mencoba mendekati Rinko. Seiring pertemuan mereka yang semakin intens, Rinko juga tidak segan-segan untuk menunjukkan perhatiannya kepada Takeo. Rinko dengan hobi memasaknya selalu membawakan hasil masakannya kepada Takeo. Kali ini, Takeo sangat merasakan bahwa ada remaja perempuan yang menyukainya.
Hubungan yang ‘Terlalu’ Hangat
Pada akhirnya Takeo dan Rinko menjadi sepasang kekasih remaja SMA. Di animasi ini kita tidak akan menemukan pertengkaran di antara mereka. Bahkan sepasang kekasih ini agaknya terlalu ditampilkan dengan mesra. Mereka berdua selalu melawan semua omong kosong yang datang dari eksternal mereka. Mereka terbiasa untuk tidak membiarkan kesalahpahaman merusak komunikasi mereka.
Jika ada masalah pun, mereka selalu menanganinya secara baik. Mereka terlalu saling memahami satu sama lain. Hubungan ini terlalu ditampilkan dari sudut pandang orang dewasa dan mungkin kurang relevan dengan cara berkencan ala anak SMA pada umumnya sehingga hubungan mereka berjalan tanpa ada banyaknya misteri.
Hubungan mereka ditampilkan tidak begitu menegangkan bahkan tidak juga terlalu mengasyikkan. Hubungan ini juga tidak memperlihatkan sesuatu yang mengejutkan dan berjalan dengan datar. Tapi cara mereka menunjukkan perhatian satu sama lain yang tetap menjadi poin menarik dari anime ini karena mereka selalu jujur dan transparan.
Animasi yang Dipenuhi Bumbu Komedi
Animasi Ore Monogatari atau dalam bahasa Inggrisnya My Love Story ini diadaptasi dari manga dengan judul yang sama. Serial animasi ini memiliki premis yang sederhana dan menyenangkan untuk ditonton. Anime ini disutradarai oleh Morio Asaka dan ditulis oleh Natsuko Takahashi. Animasi yang diproduksi oleh Studio Madhouse ini telah rilis pada tahun 2015 yang lalu.
Animasi dengan genre romance ini tetap dibumbui oleh unsur komedi yang didominasi oleh kepribadian karakter Takeo dan bagaimana ia berinteraksi dengan Rinko. Kelucuan mereka selalu hadir secara alamiah namun juga tetap polos mulai dari cara mereka berpegangan tangan untuk pertama kali hingga cara mereka berkencan ala anak sekolah yang masih lugu.
kamu para pecinta anime romantis komedi, animasi bisa menjadi salah satu tontonan untuk menghibur kamu di kala sedang penat.
Alur yang Bergerak Cepat namun Tetap Menyenangkan
Animasi ini didominasi oleh sudut pandang Takeo. Takeo menjadi representasi sosok-sosok individu yang selalu merasa rendah diri, inferiority yang kompleks, dan selalu merasa tidak pantas untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Karakter Takeo cukup segar untuk dihadirkan ke dalam animasi.

Sosoknya yang merasa rendah diri tersebut diseimbangkan dengan kekuatan fisik dan kebaikan hatinya, hal tersebut yang menjadi modal baginya untuk tetap percaya diri. Yang menjadikan animasi My Love Story semakin menarik adalah animasi ini juga memiliki alur yang menyenangkan bahwa Rinko bukanlah tipe perempuan pasif yang menunggu kehadiran Takeo.
Kehadiran karakter Rinko membuat alurnya bergerak dengan kecepatan yang menyenangkan. Rinko juga tidak segan-segan untuk mengekspresikan perasaannya kepada Takeo. Secara natural ia menunjukkan rasa perhatiannya kepada Takeo secara lembut. Ia selalu berusaha keras untuk membuat Takeo senang dengan masakannya. Walaupun secara keseluruhan tidak ditampilkan latar belakang kehidupan masa lalu Rinko, tetapi animasi ini tetap menghadirkan alur maju yang menarik untuk ditonton.
Tontonan Ringan di Kala Senggang
Animasi yang diangkat dari judul yang sama karya Kazune Kawahara ini diilustrasikan oleh Aruko. Serial dengan total 24 episode ini didukung oleh suara karakter yang diperankan oleh Takuya Eguchi, Nobunaga Shimazaki, Megumi Han, dan lain-lain.

Walaupun kadang-kadang alur yang dihadirkan cukup gila dan konyol, tetapi secara keseluruhan ini adalah animasi ringan yang menyenangkan untuk dinikmati. Animasi ini murni diciptakan untuk ditonton dengan senang.
Animasi ini juga tidak begitu fokus pada karakter utamanya saja. Ada saatnya karakter utama hampir tidak begitu dimunculkan dalam beberapa episode tertentu dan hanya hadir untuk mendukung karakter lain. Taktik pertunjukan animasi ini membuat penonton tidak akan begitu bosan dengan plot ceritanya. Selain itu chemistry karakter Takeo dan Sunakawa juga saling mendukung.
Penampilan Sunakawa yang menawan tapi tenang dan karakter Takeo yang maskulin namun tetap lembut membuat mereka menjadi teman baik yang enak untuk ditonton. Namun ada kalanya anime ini menggunakan adegan yang sama yang mungkin akan membingungkan penonton. Selain itu, juga terdapat beberapa adegan yang sebenarnya tidak begitu penting dan justru memenuhi banyaknya adegan dalam sebuah episode.
Meskipun demikian, animasi ini tetap berhasil menghibur para penontonnya. Berdasarkan informasi dari laman IMDb, anime Ore Monogatari berhasil memenangkan kategori Best Male Lead Vocal Performance in an Anime Television Series/OVA (suara Takeo) dan kategori Best Female Lead Vocal Performance in an Anime Television Series/OVA (suara Rinko) pada ajang Behind the Voice Actors (BTVA) Awards tahun 2017.