
Sinopsis: Anime ini menceritakan seorang seniman kaligrafi bernama Handa Seishuu yang pergi menuju ke sebuah pulau terpencil. Handa masih berusia 23 tahun. Sebelumnya ia tinggal di kota Tokyo. Ia sedang mengalami rasa amarah dan belum reda karena ia belum bisa menerima kritikan dari seorang kurator seni.
the Monkey Times – Kurator tersebut mengatakan bahwa karya seni kaligrafi Handa cukup membosankan. Alhasil karena didorong oleh perasaan marah, Handa memukul kurator tersebut. Akhirnya Handa terpaksa dipensiunkan sementara waktu karena tindakannya sendiri. Untuk menenangkan hatinya, ayah Handa mengirimnya untuk sementara tinggal di desa Goto.
Saking terpencilnya, pulau tersebut hanya memiliki satu telepon yang digunakan untuk satu desa. Di pulau tersebut, Handa sedang berusaha mencari jati dirinya. Ia sedang memikirkan idealismenya sendiri untuk melakukan hal-hal yang ia sukai. Handa juga sedang mengalami banyak kegelisahan dan dilema dalam menghadapi hidupnya.
Seperti kebanyakan anak muda lainnya yang berusia 20-an, Handa juga merasa takut gagal dan selalu merasa tidak aman, serta bingung dalam menentukan pilihannya. Handa berusaha untuk belajar dan mengasah kembali kemampuan seni kaligrafinya. Kebaikan orang-orang di sekitarnya menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi Handa untuk melukis kembali dan merenungi kesalahan yang telah ia perbuat sebelumnya.
Alih-alih mencari kehidupan yang tenang, Handa justru terkena distraksi dari berbagai macam gangguan di desa. Setiap hari ia harus berusaha untuk menghadapi tetangga yang baik namun juga aneh, suara bising traktor, dan anak-anak kecil yang menyebalkan.
Anak-anak tersebut juga selalu mengganggunya setiap hari dan menjadikan rumah tempat tinggal Handa sebagai markas bermain. Salah satu anak yang selalu mengganggunya bernama Naru Kotoishi. Selain Naru, keberadaan tokoh-tokoh lain juga menyemarakkan kehidupan Handa mulai dari Miwa Yamamura, Tamako Arai, Hiroshi Kido, Hina Kubota, Kawafuji Takao, dan Kousuke Kanzaki.
Pada awalnya Handa sangat terganggu dengan kehadiran anak-anak tersebut. Ia selalu gagal untuk menenangkan diri sebelum latihan melukis kaligrafi. Handa selalu merasa kesal dengan anak-anak tersebut khususnya kepada Naru yang tidak henti-hentinya membuat ulah di hadapan Handa.
Naru tidak bosan untuk mencari perhatian Handa. Namun lama-kelamaan, Handa justru semakin dekat dengan Naru. Anak kecil yang masih berusia enam tahun tersebut justru menjadi sumber semangat bagi Handa untuk melanjutkan hidup. Naru menunjukkan bahwa hidup harus dinikmati layaknya anak kecil yang masih memikirkan kesenangan untuk bermain.
Anime Komedi yang Penuh dengan Pelajaran Hidup
Animasi slice of life ini memiliki dua kekuatan sekaligus yaitu kekuatan premisnya dan juga kekuatan komedinya yang tidak tanggung-tanggung. Karakter Naru beserta teman-temannya tidak ada habis-habisnya melakukan ulah yang menyebalkan namun juga melakukan tingkah-tingkah yang lucu. Sudut pandang permasalahan hidup mereka tidak begitu ditampilkan, namun kehadiran mereka sangat menghiasi adegan-adegan komedi dalam animasi ini.
Kehadiran anak-anak ini sangat mewarnai atmosfer komedi drama Barakamon ini. Anime ini dijamin bisa menjadi asupan hiburan bagi kamu yang sedang merasakan kepenatan hidup akibat bekerja, belajar, atau aktifitas sehari-hari yang monoton. Kehadiran Handa, Naru, dan karakter lain mampu mengocok perut kamu. Premis yang ditawarkan juga mengandung banyak pesan hidup. Ada banyak pesan moral yang dihadirkan di setiap episodenya tanpa terkesan menggurui.
Handa Berhasil Tumbuh Menjadi Lebih Dewasa
Anime ini hanya fokus melihat kehidupan Handa sebagai karakter utama. Di animasi ini Handa tidak hanya fokus menjadi seorang seniman yang sedang bertumbuh. Ia juga mendapatkan peran baru sebagai pengasuh anak-anak di desa Goto. Selain atmosfer komedi, penonton juga disuguhkan dengan pertumbuhan Handa menjadi lebih dewasa.
Penonton diajak untuk melihat bahwa Handa tidak sia-sia mengasingkan diri ke desa Goto. Ia berhasil mencapai sesuatu yang ia inginkan. Handa yang awalnya tidak terkontrol, gampang gelisah, dan selalu penuh amarah bertumbuh menjadi karakter yang tenang dan begitu bijaksana.
Melalui karakter Handa, animasi ini menghadirkan pesan-pesan seperti kepedulian, kerja keras, dan kesederhanaan. Pesan-pesan tersebut juga tidak hadir secara kaku dan berhasil ditampilkan dengan lelucon. Melalui kesabarannya menghadapi anak-anak dan warga desa, ia semakin belajar untuk mengontrol dirinya sendiri saat menghadapi permasalahan. Ia juga semakin aktif untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
Handa yang awalnya sangat kikuk lama-lama merasa bersyukur dengan kebaikan masyarakat yang selalu mengutamakan kekeluargaan dengan masyarakat desa. Handa selalu merasa terbantu setiap mengalami kesulitan. Selama tinggal di desa Goto, Handa berusaha keras untuk menunjukkan bahwa ia adalah seorang kaligrafer yang hebat dan kompeten. Ia ingin membuktikan hal tersebut kepada ayahnya terutama pada kurator seniman yang mengkritik karyanya.
Alasan Mengapa Anime Ini Menarik untuk Ditonton

Animasi hasil produksi studio Kinema Citrus ini telah berhasil memproduksi animasi terkenal seperti Five Centimeters per Second sehingga kamu tidak perlu lagi khawatir dengan kualitas animasi ini. Animasi ini diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Satsuki Yoshino.
Keseimbangan antara premis yang matang dan bumbu komedinya sangat sederhana dan menghibur. Premis yang diangkat juga sangat dekat dengan keseharian kita dan akan sangat relate bagi kamu yang sedang menginjak usia 20-an dan sedang berusaha membentuk jati diri.
Kedekatan antara Handa dan Naru membuat animasi ini menjadi begitu unik. Suasana intim layaknya kakak adik sangat ditampilkan secara alami. Naru selalu membuat suasana menjadi lucu dan asyik terutama saat ia berusaha manja kepada Handa dan selalu merengek minta diajak main. Selain itu juga banyak adegan haru lainnya yang membuat chemistry mereka semakin kuat. Visual pulau dan lingkungan desa turut hadir membuat animasi ini menjadi semakin menarik untuk ditonton.
Menariknya, para pengisi suara animasi ini juga disesuaikan dengan umur karakter tokoh di dalam animasi. Pengisi suara Handa diisi oleh Daisuke Ono, suara Naru diisi oleh Suzuko Hara, suara Miwa diisi oleh Nozomi Furuki, dan suara Hina diisi oleh Rina Endo. Suara yang diisi oleh para pengisi suara anak kecil tersebut membuat karakter tokoh semakin kuat.
Animasi yang disutradarai oleh Masaki Tachibana ini memiliki total 12 episode dan telah rilis pada tahun 2014 yang lalu. Animasi ini dapat kamu nikmati di akhir pekan atau di kala senggang. Kamu dapat menjadikan animasi ini sebagai salah satu sumber hiburan kamu.
Tidak ada permasalahan yang begitu serius di dalam animasi ini. Kamu hanya perlu menikmatinya dengan santai tanpa harus berpikir keras perihal alur ceritanya. Animasi ini pernah masuk ke nominasi Best Male Vocal Performance in an Anime Television Series/OVA in a Supporting Role pada ajang Behind the Voice Actors Awards 2017.