review alien vs predator requiem
Satu adegan pertarungan antara Wolf dan dua Alien. (Foto: Youtube)

Review Alien vs Predator: Requiem (2007)

Di hadapan pertarungan antara Alien vs Predator, manusia adalah pecundang. Sekuel Alien vs Predator (2004) ini membuktikannya dengan baik.

review alien vs predator
Update:

the Monkey Times – Bahkan ketika selesai menonton Alien vs Predator (2004), manusia adalah ras yang diperlihatkan masih mampu melawan di tengah pertarungan dua makhluk luar angkasa itu.

Nah, citra atas manusia diperlihatkan dengan cara berbeda ketika kami menyaksikan sekuelnya: Alien vs Predator: Requiem (selanjutnya akan kami sebuat Requiem) yang dulu dirilis pada 2007.

iklan

Bila di film Alien vs Predator 2004 kami diperlihatkan sosok Predator yang ‘hati’-nya masih mau menjalin aliansi dengan manusia untuk melawan Alien, maka sekuelnya tidak sedikit pun menunjukkan hal tersebut.

Predator di sekuel 2007 adalah makhluk yang sepenuhnya penyendiri. Ditambah dengan kepercayaan diri sebagai sesosok single fighter, dia tidak butuh bantuan manusia untuk memburu ibu Alien yang di Requiem digambarkan sebagai sosok yang DNA-nya bercampur dengan ras Predator.

Sinopsis Alien vs Predator: Requiem (2007)

Alien vs Predator: Requiem (2007) masih menjalin sambungan dengan film sebelumnya. Sebuah kapal luar angkasa milik Predator digambarkan mengorbit di sekitar bumi sembari membawa jasad Predator yang di film sebelumnya dibunuh oleh ratu Alien. Jasad itu membawa serta Alien jenis baru: hasil persilangan dengan Predator, alias Predalien.

Walhasil tanpa disadari awak kapal lain, Pedalien tumbuh membesar dan membantai dua Predator yang jadi awak kapal di dalamnya. Jadilah kapal luar angkasa mereka melayang tak terkendali dan jatuh keras di sebuah kota kecil Gunnison.

Di momen penuh ketidak-beruntungan, seekor Predator berhasil selamat walau sekarat. Dia sempat mengirim sinyal pertolongan ke angkasa luar, sebelum akhirnya dibunuh Predalien. Dari balik reruntuhan, segerombolan facehuggers (parasit yang menanamkan tubuh Alien ke inangnya) merangkak keluar. Dua di antaranya menanamkan embrio Alien ke anak dan ayahnya.

Sinyal pertolongan dari kapal Predator yang jatuh ke bumi sampai ke planet tempat ras Predator hitup. Sinyal tersebut diterima seekor Predator veteran bernama Wolf. Dia kemudian memutuskan memburu Predalien di bumi dan membunuh seluruh Alien yang ada di sana.

Dan perburuan Alien pun dimulai. Seekor predator veteran nan berpengalaman sendirian di tengah kepungan Alien Xenomorph yang berhasil menduplikasi rasnya hingga memenuhi kota Gunnison.

Review Alien vs Predator: Requiem (2007)

Rangkaian peristiwa yang berlangsung di Alien vs Predator (2004) terus berlanjut di Requiem, namun kali ini tiada drama yang melibatkan ‘pertemanan sesaat’ antara Predator dan manusia.

Kalau kamu mengikuti cerita di Alien vs Predator yang dirilis pada 2004, ‘pertemanan sesaat’ yang kami maksud diatas terlihat ketika tokoh Lex dan Predator berjuang lepas dari kepungan Alien di sebuah piramid yang tertanam di bawah es.

Pada intinya apa yang kita lihat dari pertemanan Lex dengan si Predator adalah potret ras pemburu luar angkasa yang masih menyisakan sedikit solidaritas antar makhluk beda spesies.

Nah, citra tersebut sama sekali tidak ada dalam Requiem. Bahkan bisa dibilang Wolf merupakan tipikal karakter Predator yang tahunya hanya berburu dan berburu. Dia tampak tidak peduli sedikit pun terhadap eksistensi manusia.

Wolf sendirian berburu. Dia tidak butuh teman. Walau mungkin dia tahu bahwa yang dihadapinya adalah serombongan Alien haus darah yang tahunya hanya memangsa.

Dengan kata lain, dari Wolf pula kita mungkin bisa menebak sifat asli ras Predator: sebagian besar dari mereka – apalagi yang sudah berpengalaman – adalah petarung dan pemburu yang tidak butuh teman di medan pertempuran. Mereka bisa dengan sangat percaya diri menghabisi lawan-lawannya, walaupun sendirian.

Namun ketertarikan kami pada Requiem tidak sebatas pada karakter asli Predator, melainkan juga pada kemunculan Predalien, ras campuran antara Alien dan Predator. Ras baru ini lahir dengan keberingasan khas Alien, sekaligus membuat situasi jadi pelik ketika dia ternyata tidak perlu bertelur untuk melahirkan Alien ganas.

Walhasil, kota kecil seperti Gunnison seketika berubah jadi ladang perburuan bagi Alien. Manusia yang tinggal di kota tersebut direpresentasikan sebagai pecundang yang sial karena tidak sengaja terlibat dalam pertarungan dua ras makhluk luar angkasa yang sama-sama buas.

Di titik itu, Requiem menyajikan plot cerita yang menampakkan karakter khas Predator yang dingin, kejam, tangguh dan sama sekali tidak butuh teman untuk memuaskan egonya sebagai ras pemburu.

Catatan redaksi: Film Alien vs Predator: Requiem (2007) kini bisa dinikmati melalui layanan on-demand streaming Netflix.

[rwp-review id=”0″]

Berita Terkini:
angkutan lebaran
Tim Redaksi tmtimes

Manajemen Operasional Berbasis Trafik akan Diterapkan Pengelola Bandara selama Musim Lebaran 2023

Kementerian Perhubungan telah merilis proyeksi akan ada 123 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada Angkutan Lebaran tahun ini, yang meningkat signifikan dibandingkan 2022 sebanyak 85 juta orang.

kelapa sawit indonesia
Mas Hadid

Dorongan OJK untuk Meningkatkan Akses Pendanaan bagi Petani Sawit

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 46,22 juta ton.

kasasi
Mas Hadid

Kejagung Akan Mengajukan Kasasi terkait Vonis Bebas Tragedi Kanjuruhan

Jaksa Penuntut Umum akan mempelajari lebih lanjut atas putusan lengkap terkait dengan fakta hukum dan pertimbangan hukum yang diterapkan dalam perkara tragedi Stadion Kanjuruhan.

wapres resmikan masjid istiqlal di jepang
tmtimes news

Wapres Meresmikan Masjid Istiqlal di Jepang

Wapres mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintah Kota Osaka dalam pembangunan masjid yang dapat menampung hingga 1500 jamaah.

mobil listrik tesla
tmtimes oto

Tesla Dikabarkan Akan Buka Kantor di Malaysia

Bukan Indonesia, namun tetangga kita yang sudah memberi izin pembukaan dealer Tesla..

Dua-KRL-di-jalur-1 dan 2-Stasiun-Cikarang
tmtimes news

Opsi Alternatif: Jadwal dan Rute KRL Bekasi Kampung Bandan

Buat yang mencari alternatif KRL dari Bekasi ke Kampung Bandan, ada opsi di mana kamu tidak perlu menunggu kereta yang berangkat dari Stasiun Cikarang.

iklan
Artikel Terkait:
review film “the help” (2011) perjuangan melawan diskriminasi dan etnosentrisme
Review Film “The Help” (2011): Perjuangan Melawan Diskriminasi dan Etnosentrisme
review film amerika liberal arts” (2012) hubungan antara mahasiswi dan lelaki paruh baya
Review Film Amerika “Liberal Arts” (2012): Hubungan antara Mahasiswi dan Lelaki Paruh Baya
review series conversations with friends
Review Series Conversations With Friends
review film amerika serikat “aftersun (2022)”
Review Film Amerika Serikat “Aftersun (2022)”
Mission Impossible Fallout Review
Review dan Sinopsis Mission Impossible 2018: Fallout
Saving Private Ryan
Saving Private Ryan: Film Perang yang Dinamis, Humanis dan Inspiratif
iklan
tmtimes logo 700x140

tmtimes.id, alias the Monkey Times, adalah portal web yang menyediakan artikel inspirasi, pemikiran dan motivasi, rekomendasi terbaik, informasi terkini, seni dan hiburan.

Bagikan artikel ini