Satu Halaman Surat Perpisahan Untukmu
Kutulis surat ini sebagai pernyataan bahwa aku telah melepasmu. Kuharap aku bisa melaluinya. Selamanya.
Kutulis surat ini sebagai pernyataan bahwa aku telah melepasmu. Kuharap aku bisa melaluinya. Selamanya.
“Hai, cantik.” Rasanya sudah lama sekali aku tidak mengucapkan kalimat itu kepadamu.
Surat ini aku berikan untuk kado ulang tahun ibu, besok di usianya yang genap 65 tahun dan tidak lagi muda. Selamat ulang tahun, ibuk.
Masih kuingat dengan jelas bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita.
Menikah adalah sesuatu hal yang mungkin tak terpikirkan olehku.
Hai adikku yang menginjak masa labil! Bagaimana kabarmu saat ini? Kakak harap kamu akan baik-baik saja. Sudah lama kakak tidak menanyakan keadaanmu.
Akhir akhir ini aku sering membayangkan punggung seorang wanita yang kini kian menua. Ia adalah sosok yang sangat berarti bagi kehidupanku selama ini.
Rasanya sudah puluhan hari kita tidak saling mendengar atau bahkan saling berkirim pesan singkat tersebut. Bahkan untuk menanyakan kabar saja, aku tidak tahu harus mengadu kepada siapa karena kita terlalu jauh saat ini.
Apa kabar teman. Atau sahabat, tapi masih bolehkah aku menggunakan kata itu?