the Monkey Times – Mengutip Liferay, sebagian besar bisnis digital memanfaatkan teknologi guna menciptakan nilai di dalam model bisnis, operasional serta pengalaman konsumen.
Lebih jauh lagi, bisnis yang dijalankan secara digital mencakup merek atau perusahaan kekinian yang memang sedari awal mengandalkan pemanfaatan teknologi, maupun bisnis konvensional yang bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi.
Artikel ini ingin memberikan gambaran umum mengenai pengertian bisnis digital, sekaligus memberikan kaidah umum tentang akses permodalan yang bisa digunakan untuk mengambil pinjaman bisnis.
Sebelum sampai kesana, kami ingin menyebut beberapa contoh bisnis digital yang saat ini jadi model bisnis yang bisa ditemui di mana-mana. Sebagai konsumen, Anda mungkin sering bertransaksi dengan salah satu dari mereka.
Contoh bisnis digital masa kini
Orang tentu sudah tidak asing lagi dengan beberapa nama merek di bawah ini:
- Bukalapak
- Shopee
- Ruang Guru
- Gojek
- Grab
Nama-nama di atas mewakili entitas bisnis digital yang sepenuhnya mengandalkan teknologi untuk menambah nilai produknya di tengah pasar.
Di luar nama-nama yang disebut di atas, orang juga mengenal entitas bisnis konvensional yang pada gilirannya bertransformasi memanfaatkan teknologi.
Contoh paling gampang bisa kita lihat, misalnya, pada pemilik bisnis jual beli pakaian yang kemudian membangun website agar dia bisa melayani pemesanan produk pakaian secara daring.
Di era serba digital dan serba media sosial seperti sekarang, model bisnis konvensional yang memanfaatkan teknologi untuk menambah nilai guna produk dan layanannya rasanya sudah jamak ditemukan di manapun.
Sumber permodalan bisnis digital
Aspek permodalan maupun sumber kapital bagi bisnis digital pada prinsipnya sama seperti bisnis konvensional pada umumnya.
Sederhananya, asal memiliki badan hukum yang jelas, memiliki aset yang jelas, sebuah bisnis digital bisa meminjam modal dari lembaga keuangan yang memberikan fasilitas pinjaman usaha.
Jenis pinjaman usaha untuk bisnis digital
Setidaknya ada 4 jenis pinjaman yang tersedia bagi pengusaha yang mau mengakses pinjaman untuk modal usaha:
- Kredit usaha rakyat
Ini merupakan satu produk pinjaman usaha yang relatif dikenali sebagian besar masyarakat Indonesia. Platform Kredit Usaha Rakyat (KUR) biasanya diberikan lewat bank, baik yang dikelola swasta maupun yang dikelola pemerintah – via BUMN.
- Modal ventura
Istilah pinjaman satu ini tidak begitu asing di telinga. Anda mungkin pernah mendengar sebuah perusahaan rintisan yang mendapat suntikan modal asing? Nah, modal itu biasanya disediakan investor asing.
Prinsipnya sama seperti pemberi pinjaman lain. Si pemberi dana meminjamkan modal dalam jangka waktu tertentu, dan si penerima dana mengikat diri dalam perjanjian kerjasama tertentu.
Biasanya pemberi dana akan menerima status sebagai pemilik saham, dan penerima dana pinjaman berfungsi sebagai pelaksana operasional bisnis.
- Peer to peer landing
Konsep peer to peer landing agak mirip dengan modal ventura. Bedanya perusahaan keuangan dengan konsep peer to peer mempertemukan peminjam dengan investor potensial. Hanya saja jumlah pinjamannya memang tidak terlalu besar, dan jangka waktunya biasanya lebih singkat.
- Pembiayaan untuk bisnis berorientasi ekspor
Kalau Anda sedang membangun Usaha Kecil Menengah (UKM) berorientasi ekspor, sebaiknay cermati Program Penugasan Khusus Ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Mengutip keterangan dari laman web Kementerian Keuangan RI, tujuan LPEI adalah untuk membantu UKM berorientasi ekspor untuk memperoleh reinvestasi maupun kredit modal kerja.
Dengan keberadaan LPEI, pemerintah berharap bisa meningkatkan daya saing UKM dalam negeri dalam percaturan industri internasional.
Demikianlah pengertian bisnis digital dan gambaran umum tentang akses permodalan yang bisa didapatkan oleh pelaku bisnisnya.