the Monkey Times – Pada awalnya gaya hidup ini terinspirasi dari kehidupan masyarakat Jepang di zaman edo. Gaya hidup minimalis pada awalnya diperkenalkan oleh para arsitektur dan desain bangunan. Istilah minimalis telah ada sejak tahun 1950-an di Jepang.
Istilah ini diciptakan oleh para seniman Barat yang menanggapi kapitalisasi dunia seni yang berlebihan. Para seniman terinspirasi dari gaya hidup masyarakat Jepang yang ‘sederhana’ dan akhirnya mereka menciptakan karya seni yang ‘minimal’.
Tahun 2011 seorang publik figur asal Jepang yang bernama Marie Kondo merilis buku dengan judul The Life-Changing Magic of Tidying Up. Ia membagikan cara hidup minimalis dengan menggunakan benda-benda yang memicu kegembiraan. Minimalis adalah pilihan seseorang untuk membangun rumah kecil dengan desain interior yang minim dan sederhana namun tetap memiliki fungsi yang maksimal.
Mengutamakan Kualitas daripada Kuantitas
Less is more adalah prinsip penting dalam menerapkan hidup minimalis. Jika kamu tertarik menerapkan lifestyle ini maka sebaiknya kamu memilih dan menggunakan barang yang penting dan tidak membeli banyak barang yang akhirnya tidak begitu penting dan tidak terpakai. Kamu dapat menggunakan barang-barang berkualitas yang tahan lama agar nantinya tidak harus membeli barang yang sama setiap periode tertentu.
Menata Ruangan Kembali
Untuk memulai hidup minimalis, kamu dapat menata ruangan di rumah kamu agar tertata dan lebih rapi. Kamu dapat menyingkirkan barang-barang yang tidak perlu. Pastikan suasana rumah kamu menjadi lebih leluasa dan terasa lebih lapang. Barang-barang yang tidak perlu dapat kamu buang jika sudah tidak berfungsi atau dapat kamu donasikan jika masih layak dipakai.
Tinggal di ruangan yang lebih leluasa akan membuat kamu jauh lebih sehat baik secara fisik dan mental serta terhindar dari beban pikiran dan stres. Masyarakat Jepang meyakini bahwa semakin sedikit barang di ruangan maka semakin minim waktu untuk bersih-bersih.
Baca Juga: Memahami Gaya Hidup Minimalis menurut Para Pesohor
Jika kamu tertarik, untuk mendapatkan ruangan kamar yang nyaman kamu dapat menggunakan tempat tidur yang langsung diletakkan di lantai atau yang biasa disebut dengan futon. Hal ini masih menjadi kebiasaan masyarakat Jepang agar terhindar dari kecelakaan saat gempa mengguncang negara mereka.
Memiliki dan Merawat Pakaian yang Secukupnya
Adanya barang yang banyak tersimpan di rumah memungkinkan kamu malas untuk merawatnya atau tidak memiliki waktu luang untuk sekadar membersihkan peralatan rumah. Barang yang jarang dibersihkan akan memungkinkan barang tersebut cepat rusak dan kualitas serta fungsinya menurun. Rutin merawat dan membersihkan barang dapat memperpanjang umur barang. Dengan begitu kamu tidak perlu khawatir barang kamu akan cepat rusak.
Membeli Makanan Secukupnya
Menerapkan hidup minimalis tidak sebatas hanya mengurangi penggunaan barang-barang saja namun kamu juga perlu untuk membeli bahan makanan secukupnya. Menjalani hidup minimalis membantu kamu untuk mengurangi sifat konsumtif terhadap makanan. Jika kamu terlalu banyak membeli makanan yang tidak begitu dibutuhkan maka tumpukan makanan tersebut menjadi cepat basi.
Orang Jepang terbiasa untuk membeli makanan yang langsung habis. Bukan berarti yang mereka beli adalah makanan instan, namun orang Jepang membeli bahan makanan, diolah, dan langsung habis dalam satu hari itu juga.
Kamu dapat menerapkan kebiasaan orang Jepang ini dengan membeli makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi badan kamu. Selalu rutin untuk memperhatikan tanggal kadaluarsa dan usahakan untuk langsung mengolahnya setiap hari agar tidak basi.
Terbiasa dengan Gaya Hidup Sederhana
Pada zaman edo di Jepang, masyarakat dilarang untuk memamerkan kekayaan mereka. Selain itu negara Jepang kerap mengalami bencana alam seperti gempa dan tsunami. Masyarakat Jepang mengurangi penggunaan barang agar meminimalisir resiko luka karena kejatuhan benda yang berada di rumah.
Hal-hal tersebut yang membuat masyarakatnya untuk lebih praktis dalam menjalani hidup. Hidup sederhana ini juga terinspirasi dari filosofi zen yaitu ajaran Buddha yang menekankan pentingnya kesederhanaan demi pikiran yang lebih bahagia dan tenang. Filosofi ini mengajarkan tentang bagaimana menghindari gaya hidup boros dan berlebihan.
Masyarakat Jepang akan memanfaatkan segala sesuatunya secara optimal. Masyarakat Jepang akan membuang segala sesuatunya yang memperlambat aktivitas. Hal ini tercermin dari rumah masyarakat Jepang yang cenderung rapi, bersih, dan sederhana. Barang-barang di rumah akan dikurasi secermat mungkin namun tetap menarik secara visual.
Menjalani hidup minimalis menuntun kamu ke gaya hidup yang lebih sederhana. Kamu akan lebih memprioritaskan hal-hal yang benar-benar kamu butuhkan dibanding keinginan-keinginan kamu yang sebenarnya tidak begitu urgent.
Memulai hidup minimalis memang tidak mudah. Kamu harus penuh dengan keyakinan dan kesadaran penuh. Hidup minimalis bukan hanya sekadar ikut-ikutan tren tetapi kamu perlu siap untuk menjalani hidup dengan sederhana di dalam segala hal di kehidupan kamu.
Menabung
Saat menerapkan gaya hidup minimalis, pengeluaran kamu akan otomatis berkurang. Kamu tidak perlu lagi terobsesi untuk membeli barang-barang yang tidak begitu penting. Kamu juga dapat menjual barang-barang kamu yang masih layak dipakai. Oleh karena itu, kamu dapat menyisihkan gaji bulanan dan penghasilan dari menjual barang tersebut untuk ditabung.
Menabung adalah kebiasaan baik yang dilakukan oleh orang Jepang. Mereka tidak akan menyatukan dana pengeluaran sehari-hari dengan dana tabungan. Tabungan akan bermanfaat jika suatu hari nanti kamu membutuhkan dana darurat sehingga kamu tidak perlu meminjam uang ke orang lain atau ke lembaga keuangan. Tabungan juga dapat kamu gunakan sebagai cadangan untuk membeli hal-hal yang kamu butuhkan atau dapat kamu investasikan.
Manfaat Menjalankan Gaya Hidup Minimalis
- Hidup Lebih Produktif
Adanya banyak barang di rumah harus memaksa kamu untuk setiap hari bergerak merapikan dan membersihkan barang-barang. Waktu kamu akan tersita banyak di setiap harinya hanya untuk bersih-bersih.
Namun jika kamu hanya menggunakan barang-barang yang perlu saja, maka kamu tidak perlu menguras waktu dan energi untuk bersih-bersih. Dengan begitu, kamu akan memiliki waktu luang untuk dapat melakukan aktivitas yang lebih produktif. Mulai dari melakukan hobi kamu, belajar, atau quality time dengan teman atau keluarga kamu.
- Finansial Jauh Lebih Sehat
Jauh dari kebiasaan hidup konsumtif dan berlebih-lebihan membuat situasi finansial kamu jauh lebih sehat dan stabil. Kamu dapat mengatur finansial dengan lebih terarah dan uang yang kamu gunakan dapat bermanfaat untuk hal-hal yang kamu butuhkan saja.
Uang yang kamu tabung juga dapat kamu manfaatkan untuk berlibur dan untuk refreshing diri agar kembali semangat dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
- Pikiran Lebih Tenang dan Nyaman
Ruangan yang luas karena sedikitnya perabotan akan membuat kamu menjadi lebih lega. Hal ini juga akan mempengaruhi keadaan psikis orang-orang yang tinggal dalam ruangan yang luas. Kamu akan jauh lebih tenang dan nyaman untuk berlama-lama berada di ruangan tersebut.
Selain itu, ruangan yang lapang memungkinkan kamu untuk jauh lebih bahagia. Lingkungan yang nyaman mempunyai peran yang besar terhadap kesehatan mental kamu. Dengan menerapkan hidup minimalis kamu juga akan terbantu untuk jauh lebih simple dalam menghadapi halangan apa pun.
