the Monkey Times – Menghasilkan foto yang menarik itu dipengaruhi oleh angle fotografi. Dimana sudut dalam pengambilan gambar tersebut disesuaikan dengan posisi kamera ketika hendak membidik objek yang ingin diabadikan.
Seorang fotografer seharusnya sudah memilih dan menentukan angle terbaik dalam memotret, sehingga menghasilkan foto memuaskan.
Tidak hanya itu saja, melalui angle foto kita lebih bisa memberikan cerita dan karakter antara satu foto dengan lainnya.
Kebutuhannya pun sangat penting, apabila tidak ada angle dalam fotografi, rasanya hasil foto yang ditampilkan akan terkesan monoton dan membosankan.
Nah, apa saja sih jenis angle fotografi yang sering digunakan oleh fotografer? Simak yuk.
Macam-Macam Angle Foto
Ada beberapa macam angle foto yang bisa kamu pilih dan tentukan dalam memotret objek. Berikut ini kami mencoba memberikan beberapa jenis angle foto yang bisa kamu coba dan praktekkan agar menghasilkan karya yang memukau, mari kita bahas.
High Angle, Memberikan Kesan Inferior
Jika kamu ingin menggambarkan objek agar terlihat lemah atau inferior, mungkin kamu bisa mencoba mengaplikasi teknik high angle.
Gambar dalam foto yang kamu hasilkan terkesan kecil dan menjadikan objek layaknya lemah. Untuk mengambil foto jenis ini, kamu bisa dengan berada pada posisi lebih tinggi atau atas dari objek.
Beberapa objek terkadang lebih menarik untuk menggunakan high angle, sehingga memberikan kesan yang berbeda, fresh dan baru.
Low Level, Terasa Kuat dan Megah
Biasanya teknik ini sering digunakan seorang fotografer saat hendak mengabadikan objek gedung atau bangunan yang tinggi.
Posisi kameranya berada jauh lebih rendah dibandingkan dengan objek yang akan difoto. Namun, tidak hanya gedung saja sebenarnya, kreatifitas lainnya bisa kamu coba dan lakukan secara menyeluruh.
Dalam segi psikologis, gambar yang dipotret melalui sudut bawah atau low angle akan memberikan kesan yang kuat, mewah, elegan, dan megah.
Eye Level, Sejajar Mata Memandang
Teknik atau level satu ini termasuk yang paling sering digunakan dan umum dilakukan. Karena, lebih simpel dan tidak terlalu repot dalam memposisikan kamera.
Dalam tahap ini, tinggi objek dan kamera akan sejajar. Untuk lebih mudah memahaminya, teknik eye level melihat objek yang sering kita lihat dalam keseharian.
Jenis angle satu ini banyak digunakan oleh fotografer untuk kebutuhan dokumentasi dan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh beberapa orang.
Karena, kebutuhannya lebih kepada momentum dalam aktivitas tersebut, sehingga harus cepat dan tepat. Eye level paling tepat untuk digunakan dalam memenuhinya.
Bird Eye View, Layaknya Sudut Pandang Seekor Burung
Dalam tahapan ini, kamera akan diletakkan pada posisi layaknya burung terbang dan melihat objek yang ada dibawahnya.
Pantauannya jauh lebih luas dan memperlihatkan sisi yang lainnya secara menyeluruh. Kebutuhannya untuk bird eye view itu sendiri lebih banyak digunakan untuk memenuhi foto cityscape atau landscape pada gambar.
Dengan demikian, fokus kamera yang kamu gunakan mirip seperti itu. Dengan demikian, teknik ini hanya untuk memenuhi kebutuhan tertentu saja.
Beberapa gambar yang bisa kamu lakukan adalah fotografi produk atau lain sebagainya, biasanya sering menggunakan teknik bird eye view tersebut secara keseluruhan.
Frog Eye View, Mirip Ketika Tiarap
Untuk menggambarkan terkait dengan frog eye level tersebut kamu bisa mengilustrasikannya dengan posisi sedang tiarap, lalu memandang objek pada bagian depan.
Pada beberapa momen, frog eye view sering digunakan, karena lebih menggambarkan kesan yang dramatis dan terasa penuh kejutan.
Hal menarik dalam menggunakan teknik angel tersebut ketika selesai hujan dan menghadirkan pantulan, teknik tersebut bisa kamu aplikasikan dan menghasilkan gambar yang memukau untuk dinikmati.
Oblique Angle, Sudut Miring yang Menarik
Jenis teknik satu ini memang tidak begitu sering digunakan oleh fotografer, tapi untuk menambah kesan tampilan yang berbeda, mungkin kamu bisa mencoba Oblique Angle.
Bentuk yang diberikan akan menambah kesan yang baru atau fresh, sehingga foto yang kamu hasilkan jauh lebih dramatis dan mengagumkan.
Pada dasarnya teknik ini menghadirkan berbagai sebutan, diantaranya ada german angel, canted angle, dan dutch angle.
Hal paling berkesan pada oblique angle adalah garis horizon pada kamera tidak paralel, sehingga hasilnya penuh kejutan. Biasanya untuk menggunakan teknik ini tidak ada batasannya.
Mulai dari landscape, portrait, dan street photography bisa kamu lakukan untuk menggunakan teknik tersebut.
Pandangan psikologis pun menjelaskan juga kalau Oblique Angle mampu memberikan tensi yang tinggi, khususnya pada konflik atau menjadi simbol kalau ada sesuatu yang buruk, dalam fotografi tidak terlalu sering. Tapi, pada video atau movie sering digunakan.
Bagaimana tertarik untuk mempelajari berbagai jenis angle fotografi? Mungkin kamu bisa mencoba mengaplikasikan beberapa teknik diatas. Dapatkan hasil foto yang lebih bervariasi untuk menambah koleksi harian kamu nantinya.