tmtimes.id – Produsen komponen elektronik asal Jepang, Panasonic, mengambil ancang-ancang inovasi dengan berencana meningkatkan kapasitas sel baterai ‘2170’ (2170 cells) Tesla sampai 20% dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Artinya mobil listrik Tesla di masa depan kemungkinan besar bisa diajak jalan lebih jauh lagi dalam sekali pengisian baterai.
Mengutip dari Reuters, Panasonic juga berencana memasarkan baterai bebas kobalt ke pasaran pada 2022 – 2024. Hal ini dilakukan untuk menekan harga mobil Tesla di pasar otomotif.
Model 3 merupakan mobil pertama Tesla yang menggunakan sel baterai 2170 lithium ion pada 2017. Saat ini baterai tersebut menggunakan bahan katoda nickel-cobalt-aluminium yang mampu menghasilkan densitas energi sebesar 700 watt-hours/liter.

Sejak pertama kali digunakan di Model 3, sel baterai 2170 lithium sebetulnya sudah ditingkatkan kemampuannya. Panasonic mengatakan elemen kobalt di sel baterai 2170 sudah dikurangi setidaknya sebanyak 5%, dengan peningkatkan energi lebih dari 5%.
Masih mengutip Reuters, CEO Tesla Elon Musk memang sudah lama mengutarakan keinginan untuk menghilangkan pemakaian nikel di baterai mobil listrik yang diproduksi perusahaannya.
Kisah 2170 cells
2170 cells adalah sebuah sel baterai dengan dimensi mini, dengan diameter 21 mm dan tinggi 70 mm. Menjadikannya mirip dengan baterai jam dinding yang sering kita beli di toko kelontong dekat rumah.
Elon Musk senang menyebut 2170 Cells sebagai sel dengan densitas energi tertinggi yang pernah dibuat. Dan juga yang paling murah harganya, menurut Musk sebagaimana dikutip dari Insideevs. Secara kapasitas, 2170 Cells sanggup menghasilkan energi sebanyak 5,750 – 6,000 mA.
Mengapa memilih meniadakan kobalt?
Di balik rencana peningkatan kapasitas sel baterai yang dilakukan Panasonic untuk Tesla, ada dua alasan lain yang menjelaskan nilai dari sel baterai yang bebas dari kobalt.
Pertama Panasonic berencana membebaskan diri dari ketergantungan pada material seperti kobalt yang harganya mahal dan seringkali ditambang di kondisi sulit.
Kedua bila densitas energi lebih besar, kemungkinan besar mobil Tesla bisa berjalan lebih jauh. Lagipula, baterai yang lebih ringan dan lebih kecil juga bisa dibuat jika kobalt bisa ditiadakan rantai elemen dalam sel baterai.
Panasonic akan memulai rencana konversi material sel baterai pada bulan September 2020 mendatang di pabrik Gigafactory milik Tesla yang terletak di Nevada, Amerika Serikat.
Sumber: Reuters/Insideevs/Tesmanian