tmtimes.id – Di tengah kondisi industri otomotif global yang sedang memasuki masa sulit, Volvo justru memetik hasil penjualan positif untuk mobil elektrik mereka.
Selama kuartal pertama 2020, Volvo tercatat menjual mobil Recharge dua kali lebih banyak ketimbang tahun lalu. Total volume penjualan Volvo Recharge tercatat 14% sampai dengan April 2020, atau total sebanyak 22,911 mobil terjual sampai bulan keempat tahun ini.
Angka itu berarti banyak. Sebab tahun lalu Volvo menjual 11,455 unit Recharge pada kuartal yang sama. Dengan hasil penjualan Recharge yang menggembirakan, model tersebut jelas berada di depan dalam lini mobil hybrid yang diproduksi Volvo, entah itu dalam bentuk plug-in hybrid maupun mobil listrik sepenuhnya.
Walau begitu bisnis penjualan mobil Volvo secara keseluruhan tidak begitu baik.
Sepanjang periode Januari – April 2020, penjualan global Volvo mencapai 163,649 mobil. Turun sebanyak 24,9 % ketimbang tahun lalu pada periode yang sama.
Volvo menjual 31,760 unit sepanjang April di Amerika dan Eropa. Turun sebanyak 43,8 % ketimbang tahun lalu pada bulan yang sama. Hal ini dikarenakan menurunnya permintaan pasar di kedua benua tersebut.
Hanya di China Volvo perlahan-lahan mulai menunjukan taji penjualannya kembali. April lalu penjualan mobil Volvo di China mengalami kenaikan perlahan-lahan, seiring dengan mulai pulihnya lalu lintas di negara tersebut.
Volvo menual 14,472 mobil di China. Naik sebanyak 20,8% ketimbang tahun lalu di bulan yang sama.
Tetapi kalau dihitung secara keseluruhan, penjualan Volvo sepanjang Januari – April 2020 di China mengalami penurunan sebesar 15,6% bila dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Konten dari Roda Cerita