the Monkey Times – Akhir-akhir ini istilah anak indie sedang naik daun di kalangan anak muda, terlebih kini akses mendapatkan informasi semakin mudah.
Trend yang sedang berlangsung bisa dengan cepat menyebar, bahkan hanya dalam hitungan jam saja.
Ini bisa kita lihat dari banyaknya hal-hal viral di berbagai kanal sosial media seperti Instagram dan Twitter.
Oleh karena itu tidak heran apabila trend Indie juga dengan mudah menyebar begitu saja.
Hingga akhirnya muncullah label-label tertentu yang merepresentasikan anak indie. Genre musik, style pakaian, kesukaan terhadap kopi, senang dengan senja dan masih ada beberapa label yang mencitrakan indie banget.
Kalau kamu belum pernah minum kopi sambil menikmati senja berarti kamu bukan anak indie, sederhananya begitu.
Generalisasi menjadi hal yang sudah biasa untuk saat ini, jadi tidak heran apabila kamu suka dengan satu hal saja kamu sudah bisa mendapatkan label tertentu. Asik bukan?
Berkenalan dengan Istilah “Indie”
Tak kenal maka tak sayang, begitulah perumpamaannya. Ya, rasanya kurang lengkap ketika membicarakan sebuah hal tanpa mengetahui seluk beluknya.
Ini berlaku untuk berbagai hal dan peristiwa, termasuk istilah Indie ini.
Kata Indie merupakan kependekan dari independent, sebuah sifat bebas, merdeka serta mandiri.
Istilah ini awal mulanya lekat dengan dunia musik. Dalam musik indie berarti kamu bisa menciptakan karya yang kamu banget, istilahnya.
Musik yang kamu ciptakan tidak harus mengikuti selera pasar. Intinya kamu bebas menciptakan karya.
Dari hal tersebut tidak heran jika muncul berbagai band dengan lirik hingga arransemenya bertolak belakang dengan musik di Top Hits.
Kabar baiknya, genre seperti itu ternyata mendapatkan ruang di kalangan anak muda tanah air yang akhirnya melahirkan banyak band-band dengan genre seperti itu.
Apakah benar indie adalah sebuah genre?
Jika kita berkiblat pada arti kata indie yang merupakan singkatan dari independent, bisa dikatakan indie bukanlah sebuah genre maupun gaya fashion tertentu.
Yang independen adalah cara mereka ketika membuat sebuah karya.
Saya lebih senang menyebut indie sebagai sebuah sikap. Sikap mandiri, merdeka dalam melakukan banyak hal.
Saat seseorang menjalankan sebuah usaha baik itu bidang film, musik maupun bidang lainnya tanpa bergantung dengan orang lain, itu juga disebut dengan sikap independent.
Dan sikap itu lebih luas cakupannya dibandingkan sebuah genre maupun style tertentu.
Suka senja dan kopi bukan berarti kamu anak indie
Lebih luas lagi indie bukanlah sebuah aktivitas ketika setiap sore minum kopi serta mendengarkan musik Payung Teduh nonstop 24/7.
Mengingat seni bukanlah sebuah gaya, seni merupakan hal umum yang bisa dinikmati siapa saja.
Kalau sering membuat story dengan latar belakang senja dan kopi belum tentu kamu benar-benar indie.
Bisa jadi, ngopi sore hari itu merupakan salah satu pelarianmu karena sedang dikejar-kejar skripsi.
Atau bisa juga karena kamu hanya ingin terlihat keren saja. Upload foto langit berwarna orange di story ditambahkan dengan backsound lagu Aku Tenang karya Fourtwnty bukan berarti kamu sudah merdeka dengan hidupmu.
Terlebih beberapa saat kemudian kamu menimpali dengan story “Duh besok sudah senin lagi”.
Sekali lagi, apanya yang merdeka? Dengan aktivitasmu saja kamu masih mengeluh.
Terlepas dari berbagai hal, ternyata istilah Indie memberikan banyak dampak luas
Terlepas dari benarkah indie sebuah genre? Benarkan minum kopi dan suka senja merupakan anak indie?
Dan beberapa hal lain yang bisa diperdebatkan, tanpa kita sadari munculnya istilah indie ini membawa berbagai dampak.
Banyaknya anak muda yang senang dengan genre musik tersebut memberikan ruang-ruang bagi para musisi untuk semakin dikenal luas.
Lebih lanjut lagi kesukaan anak muda ngopi saat ini juga memberikan pemasukan terhadap mereka yang sedang memulai usaha.
Trend fashion yang dikenal indie banget membuat brand lokal semakin mendapatkan ruang dan juga pemasukan dan mungkin masih ada beberapa hal lain yang akhirnya mendapatkan ruang serta pemasukan dengan adanya trend indie ini.
Lalu harus bagaimana?
Pada dasarnya sangat diperbolehkan jika kamu memiliki ketertarikan terhadap sesuatu yang berbau indie.
Namun meluangkan diri untuk mengenalnya secara mendasar juga tidak kalah pentingnya.
Ya, menjadi indie bukan harus senang genre folk, bukan harus senang dengan fashion retro, bukan harus minum kopi dan senang senja. Indie merupakan sikap mandiri, kamu yang berjuang secara independent, kamulah anak indie.