the Monkey Times – Mungkin kita pernah mendengar kata “Primordialisme”? Satu suku kata yang memberikan pemaknaan yang luas untuk setiap yang memahaminya.
Primordialisme adalah pandangan yang menjunjung suatu tinggi terhadap ikatan sosial, baik itu nilai, norma, dan kebiasaan bersumber dari tradisi, kebudayaan, ras, dan etnik yang dibawa langsung sejak individu tersebut terlahir ke dunia.
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Primordialisme merupakan suatu pandangan yang dipegang sejak kecil, terutama dalam adat istiadat, tradisi, kepercayaan, dan segala hal yang didapatkan ketika berada dalam lingkungan pertamanya.
Primordialisme Menurut Ahli
- Robuskha dan Shepsle
Loyalitas yang dilakukan secara berlebihan terhadap budaya subnasional, berupa suku bangsa, agama, kedaerahaan, ras, dan keluarga.
- William G. Summer
Persamaan dalam persaudaraan yang ditunjukkan pada kerja sama, saling menghormati, saling membantu, mempunyai solidaritas dan loyalitas terhadap kelompok serta rela berkorban untuk kelompoknya tersebut.
- Ramlan Surbakti
Ikatan ketertarikan seseorang dengan kelompok yang didasarkan kepada adat istiadat, suku bangsa, dan kehidupan yang telah melahirkan pola dan cita-cita yang sama.
Hadirnya Primordialisme, Memicu Konflik atau Kerukunan?
Apabila melihat secara lebih luas, Primordialisme memberikan dampak yang kuat untuk membentuk identitas, simbol, dan ikatan antara satu sama lainnya.
Namun, sisi lainnya tindakan ini apabila masyarakat tidak mampu untuk melihat arah yang lebih luas dan kesulitan untuk adaptasi, rasanya konflik horizontal akan terjadi, karena melihat golongannya lebih baik dibandingkan dengan lainnya.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri untuk melihat arah baru dalam kehidupan, mampu menerima dan menyesuaikan diri dalam kehidupan heterogen pada masyarakat multikultural, seharusnya Primordialisme bukanlah menjadi permasalahan yang besar.
Bahkan, menurut Al Chaidar (2017), Clifford Geertz (1963) menjelaskan apabila negara dibangun atas persamaan nasib.
Sedangkan bangsa dibangun pada kelompok yang memiliki keinginan untuk bersatu serta adanya persamaan sejarah, dikutip langsung melalui laman Antropologi FISIP Unimal dari Tirto.id
Hal ini menggambarkan apabila persamaan nasib dan lingkungan yang sama memberikan dampak yang besar untuk tercapainya tujuan yang diinginkan.
Melalui konsep ini, primodial (ras, agama, dan suku) tidak pernah bisa lepas dalam kehidupan bangsa dan negara.
Dengan demikian, kebutuhan yang saling menghormati dan melihat aspek ikatan kemanusian menjadi tujuan untuk menghindari konflik dalam kehidupan masyarakat modern dewasa ini.
Mengenal Ciri-Ciri Primordialisme
- Identitas Kelompok
Primordialisme merupakan suatu bentuk atau identitas terhadap kelompok, komunitas, golongan masyarakat yang mempunyai ikatan antaranggota.
Tindakan ini memiliki tujuan untuk melawan berbagai bentuk ancaman dari luar dan bagian bentuk loyalitas untuk mewujudkan kepentingan bersama.
- Lahirnya Masyarakat Multikultural
Primordialisme sebagai bentuk konsekuensi dalam lahirnya masyarakat multikultural. Hal ini dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh individu dalam beberapa hal yang telah melekat dalam hidupnya, misalnya agama, suku bangsa, ras, kepercayaan, dan lainnya.
- Ikatan Kuat Antara Kelompok
Primordialisme memberikan dampak yang kuat untuk membentuk ikatan yang kuat antara kelompoknya.
Tindakan ini muncul secara naluriah, ketika individu berada dalam suatu hubungan atau ikatan yang sama, sehingga memicu untuk mempertahankan kelompok atau kesatuan sosial agar terhindar ancaman dari luar.
- Menyebabkan Permusuhan
Primordialisme jika dilihat dari aspek yang sempit, secara sadar atau tidak akan menyebabkan dan menimbulkan permusuhan antara kelompok atau golongan tertentu.
Hal ini didasari dalam melihat kebutuhan kelompoknya lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga kesalahpahaman dan konflik tidak dapat terhindarkan.
Bagaimana Dampak Primordialisme Dalam Kehidupan Sehari-Hari?
Secara garis besar, Primordialisme memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan sosial yang ada.
Hal ini tergantung dalam melihat dan menerapkan konsep yang ada, sehingga segala pertikaian atau perselisihan dapat terhindarkan.
Aspek Positif Primordialisme
1. Membentuk Kesetian Bangsa
Adanya persamaan ras, suku, agama dalam bangsa membentuk keyakinan dan kesetian untuk menjaga serta mempertahankan tanah airnya.
Kebutuhan ini juga dipengaruhi oleh rasa cinta terhadap budaya dan kehidupan sosial yang ada, sehingga primordial membentuk dampak tersebut.
2. Terciptanya Kestabilan dan Keutuhan Budaya
Aspek positif yang dapat dilihat dari primordial dalam masyarakat adalah menciptakan kestabilan terkait budaya yang ada pada suatu bangsa dan negara. Tindakan ini terjadi, karena tidak ada kontaminasi dari pengaruh atau terpaan budaya lainnya.
3. Cinta Tanah Air
Melihat beberapa penjelasan yang ada diatas, secara tidak langsung membentuk dan mempengaruhi individu dalam mengarahkan dirinya untuk berada pada titik cinta tanah air dan menolak berbagai budaya yang berbeda prinsip dan pandangan.
Aspek Negatif Primordialisme
1. Menimbulkan Diskriminasi
Secara tidak langsung, apabila melihat dari aspek yang ada, Primordialisme menimbulkan tindakan diskriminasi dan mempengaruhi stabilitas atau kelangsungan negara.
Hal ini dipengaruhi oleh kepentingan kelompok tertentu dibandingkan dengan kebutuhan bersama.
2. Mengganggu Interaksi Antar Bangsa
Jika tidak dicermati dengan baik, primordial memberikan dampak negatif dalam mengganggu interaksi antar bangsa.
Tindakan ini dipengaruhi oleh salah satu kelompok yang tidak ingin masuknya budaya baru, sehingga membuat terbatasnya kerjasama dengan pihak lain.
Dengan kata lain, semua persoalan yang ada diatasi atau diselesaikan dengan sendirinya.
Bagaimana sudah melihat pengertian primordialisme secara spesifik? Pada dasarnya primordial membentuk karakter dan identitas bangsa dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Terpenting mampu untuk beradaptasi dan melihat semuanya secara objektif antara satu sama lainnya.