the Monkey Times – Kita semua paham bahwa Pancasila bukan cuma berfungsi sebagai dasar negara Indonesia, namun juga sebagai pandangan hidup bangsa.
Sederhananya, ada dua fungsi yang melekat pada Pancasila yang lahir pada 1 Juni 1945. Dan nilai maupun maknanya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Mengutip buku Pancasila: Suatu Orientasi Singkat yang ditulis Prof. Darji Darmodiharjo, SH, Pancasila yang dijadikan pandangan hidup bangsa berarti ia dilaksanakan dalam hidup sehari-hari oleh seluruh lapisan masyarakat.
Teorinya, dengan mengamalkan Pancasila dalam hidup sehari-hari maka kita diharapkan mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan batin.
“Pengamalan Pancasila dalam hidup sehari-hari ini adalah sangat penting, karena dengan demikian diharapkan adanya tata-kehidupan yang serasi [harmonis] antara hidup kenegaraan dan hidup kemasyarakatan dalam negara,” tulis Darmodiharjo.
Jadi sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila dapat diamalkan sehari-hari. Dan ini disebut pengamalan Pancasila secara subjektif.
Dengan mengamalkan Pancasila secara subjektif, ini berarti kita mengamalkannya dalam bidang-bidang yang sangat luas, meliputi kepercayaan terhadap Tuhan, agama, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan ideologi.
Pancasila sebagai dasar negara
Kalau diamalkan sebagai dasar negara, maka Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur sekaligus menyelenggarakan pemerintahan negara.
Artinya kalau Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa digunakan untuk mengatur hidup sehari-hari, maka ideologi yang sama dipakai untuk melaksanakan pokok-pokok pikiran yang termuat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Bila demikian, negara Indonesia berarti negara yang anti penjajahan dan merdeka berdaulat, negara atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab dan ketuhanan yang maha esa, negara yang berdasarkan kedaulatan rakyat, negara persatuan, dan negara yang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Butir-butir pengamalan sila 1 Pancasila
Sila 1 Pancasila menyebut dengan jelas bahwa Indonesia adalah negara berketuhanan yang maha esa. Karena dijalankan dengan prinsip tersebut, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing.
Mengutip penjelasan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sila 1 Pancasila mengandung 7 butir pengamalan:
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Contoh pengamalan sila 1 dalam hidup sehari-hari
Karena menyangkut agama dan penganutnya, sila 1 bisa diamalkan dengan berbagai macam metode.
Kalau kamu bergaul dengan sesama, baik dalam lingkup tetangga maupun sekolah, maka sila 1 bisa diamalkan dengan cara berteman dengan siapa pun dan tidak menjadikan agama sebagai penghalang untuk bergaul dengan siapa saja.
Selain itu kamu bisa menjalankan perintah agama dengan tetap menunjukkan sikap toleran, antara lain menghormati keyakinan dan ibadah pemeluk agama lain. Berikan penghormatan dan toleransi tinggi kepada individu lain yang berbeda agama dengan kita.
Begitulah cara sederhana mengamalkan sila 1 Pancasila. Mudah, kan?