the Monkey Times – Perjuangan para pahlawan Indonesia dalam mengusir penjajah tidak hanya datang dari kaum pria, tapi juga banyak kaum wanita yang sangat berjasa dalam memerdekakan bangsa ini.
Untuk mengenang jasa mereka, masyarakat Indonesia mendedikasikan satu hari khusus yang diperingati sebagai Hari Pahlawan, tepatnya pada tanggal 10 November.
Berbicara mengenai pahlawan wanita Indonesia, kamu dapat menyimak informasi berikut untuk mengetahui siapa saja orang yang telah berjasa untuk dipelajari kecerdasan, keberanian dan kegigihan yang dapat diterapkan dalam hidup.
Malahayati
Yang pertama adalah pejuang asal Kesultanan Aceh bernama Keumalahayati, sosok wanita tangguh yang memimpin 2000 orang pasukan janda-janda pahlawan yang telah syahid atau dikenal dengan sebutan Inong Balee.
Ia lahir pada tahun 1550 di Aceh Besar dan gugur di tahun 1615 saat melindungi Teluk Krueng Raya dari serangan Portugis.
Malahayati mendapat gelar laksamana berkat keberaniannya berperang melawan kapal dan benteng Belanda pada tanggal 11 September 1599.
Peristiwa ini sekaligus membunuh Cornelis de Houtman, seorang penjelajah yang berhasil memulai perdagangan rempah-rempah untuk Belanda.
Cut Nyak Dhien
Pahlawan wanita asal Aceh ini benar-benar dianggap sebagai pahlawan yang sangat hebat pada masa perang Aceh.
Bagaimana tidak, selama 32 tahun lamanya ia bersama pahlawan lain terus berjuang melawan Belanda.
Diketahui bahwa perang tersebut termasuk ke dalam perang paling lama di Indonesia.
Cut Nyak Dhien adalah sosok pahlawan wanita di Indonesia yang memberi pengorbanan luar biasa.
Dengan semangat fisabilillah dan strategi gerilya yang ia lakukan untuk melawan Belanda sampai abad 19 akhir.
Demi perang ini juga Cut Nyak Dhien mau menikah dengan Teuku Umar. Hal tersebut membuat semangat pejuang Aceh kembali bangkit untuk melawan pasukan Belanda.
RA Kartini
Siapa yang tidak tahu nama pahlawan wanita satu ini? Bahkan ada satu hari khusus untuk memperingati jasa-jasa RA Kartini yang telah sekuat tenaga memperjuangkan hak-hak kaum wanita, yakni setiap tanggal 21 April yang juga merupakan tanggal kelahirannya.
RA Kartini adalah wanita keturunan bangsawan yang menilai perlakuan feodalisme Jawa pada saat itu tidak masuk akal dan tidak adil.
Maka dari itu ia memutuskan untuk meninggalkan feodalisme yang sudah dijalankan sejak lama karena menganggap sistem tersebut memandang wanita pribumi berada di status sosial yang rendah.
Perjuangan Kartini dalam memajukan perempuan pribumi tak pernah berhenti meskipun sudah menikah dengan Raden Adipati Djojo Adiningrat.
Bahkan sang suami selalu mendukung cita-cita istrinya. Sayangnya perjuangan RA Kartini harus berhenti di usia yang ke 25 tahun karena sakit setelah melahirkan sang buah hati.
Dewi Sartika
Indonesia tak hanya punya RA Kartini, pahlawan wanita yang sangat peduli pada dunia pendidikan dan emansipasi wanita.
Tapi juga ada Raden Dewi Sartika yang berjuang demi pendidikan kaum hawa. Raden Dewi Sartika sangat peduli dengan pendidikan kaumnya dan selalu mendorong para wanita di Indonesia untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Pada awal tahun 1904, ia berhasil mendirikan sekolah Istri di Pendopo yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi pada 1929.
Dewi Sartika dianugerahi gelar Orde Van Oranje-Nassau berkat jasanya dalam memperjuangkan pendidikan.
Ia juga diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia. Dewi Sartika tutup usia pada tanggal 11 September 1947.
Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis lahir di Sulawesi Utara pada tahun 1982 dan meninggal pada usia 51 tahun.
Beliau adalah pahlawan nasional yang berjasa dalam mengembangkan keadaan wanita Indonesia pada awal abad ke 20.
Diketahui pada permulaan abad ke 20 anak-anak perempuan di Minahasa tidak diizinkan melanjutkan sekolah usai tamat dari sekolah dasar.
Mereka suruh menunggu lamaran pria pilihan orang tua sambil mengerjakan berbagai rumah.
Hal inilah yang membuat Maria tergerak untuk membela kaum wanita. Bagi Maria, bukan hanya kaum pria saja yang boleh mendapat pendidikan yang baik dan layak.
Perjuangan Maria bahkan dapat disebut berada di tingkat yang lebih masif sebab usia hidupnya lebih lama dari RA Kartini.
Cut Nyak Meutia
Cut Meutia merupakan salah satu wanita hebat di Indonesia yang berani mempertaruhkan nyawa demi mengusir penjajah Belanda.
Ia dikenal sebagai ahli pengatur strategi yang sering memporak-porandakan pertahanan militer musuh.
Seperti taktik menggunakan prajurit mata-mata untuk mengawasi gerak gerik pasukan lawan, ia juga pernah menggunakan taktis serang dan mundur.
Cut Meutia tetap memilih berperang meski sempat dibujuk untuk menyerah. Sayangnya Cut Meutia bersama pasukannya ditemukan oleh pihak Belanda pada 24 Oktober 1910.
Meskipun sempat menolak ditangkap, Cut Meutia gugur setelah ditembak di bagian kepala dan dada.
Itulah nama-nama pahlawan wanita Indonesia yang bisa menjadi teladan bagi kita semua. Semuanya sangat mengagumkan dan menginspirasi, ya.