the Monkey Times – Secara geografis orang mengenal berbagai tipe bentuk tanah daratan. Dan tipe-tipe yang secara umum sering disebut adalah: gunung, dataran tinggi, dan dataran rendah.
Di sini kami ingin menyebut satu tipe tanah daratan saja, yakni gunung. Tipe satu ini merupakan satu varian topografi yang beroperasi di dalam bumi, sekaligus menarik energi dari panas bumi.
Karena beroperasi di dalam bumi, gunung seringkali disebut sebagai varian topografi yang proses perubahannya terjadi secara internal.
Mengutip Civic Daily, proses perubahan internal bumi terjadi di bawah kaki. Dan tanpa kita sadari, bagian dalam bumi selalu bergerak. Hasilnya ada bagian tertentu dari permukaan bumi yang bergerak naik. Ada pula yang bergerak turun.
Bagian bumi yang bergerak naik itulah yang kita kenali dan sering kita sebut sebagai ‘gunung’.
Karakteristik gunung
Umumnya gunung memiliki karakteristik khusus yang membuatnya mudah dikenali, diantaranya:
- Gunung merupakan permukaan bumi yang terangkat naik.
- Puncak gunung merupakan bagian yang menyempit, sedangkan kaki gunung merupakan bagian yang melebar.
- Ketinggian gunung melebihi daerah sekitarnya.
- Semakin dekat ke puncak, suhu di gunung akan semakin rendah.
- Gunung yang sangat tinggi biasanya tertutupi salju di bagian puncak.
Nah, kita juga seringkali mendengar istilah ‘rangkaian pegunungan’. Maknanya sederhana: rangkaian pegunungan adalah gunung-gunung yang dirangkai sejajar, yang panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer.
Diluar sana kita mengenal beberapa nama rangkaian pegunungan terkenal, misalnya:
- Pegunungan Rocky di Amerika Utara yang bentangannya sejauh 4,830 kilometer
- Pegunungan Himalaya yang bentangannya sejauh 2,500 kilometer
- Pegunungan Atlas yang bentangannya sejauh 2,500 kilometer
- Ring of Fire yang membentang sejauh 40,000 kilometer
Setiap gunung yang bisa kita lihat dimana-mana tidaklah sama, alias dibedakan ke dalam beberapa tipe umum, berdasarkan cara terbentuknya.
Tipe-tipe gunung berdasarkan cara terbentuknya
Mengutip buku Mountains yang ditulis Isaac Nadeau, berikut tipe-tipe gunung yang bisa kita temukan di seluruh penjuru bumi.
- Fault-blocks mountains
Tipe ini kerap disebut fault-blocks mountains, dan terbentuk saat pelat bertabrakan di sepanjang garis patahan.
Ketika pelat dan patahan saling bertabrakan, muncul retakan di kerak bumi. Permukaan bumi berubah ketika dua entitas yang bertabrakan itu berubah arah atau berhenti bergerak.
Hasilnya kemudian terjadi peregangan kerak bumi yang membuat permukaan bumi terlihat seperti permukaan akordion yang terbuka.
- Folded mountains
Tipe gunung satu ini adalah yang paling umum dan mudah ditemukan dimana-mana.
Proses terbentuknya folded mountains sederhana: ketika dua lempeng saling mendorong, batu di setiap lempeng didorong ke atas, membentuk pegunungan.
Permukaan batu di lempeng itulah yang kemudian terlihat terlipat. Karakteristik inilah yang membuat sebutan ‘fold’ dipakai secara umum sebagai konsensus untuk menyebut tipe gunung satu ini.
- Volcanic mountains (tipe gunung vulkano)
Tipe ini diterjemahkan sebagai gunung berapi , dan terbentuk karena aktivitas vulkanis. Kadang-kadang ada gunung berapi yang tidak berdiri di atas daratan, melainkan muncul dari kedalaman laut.
Karakteristik gunung tipe vulkano biasanya dikenali dari kedalaman dapur magma yang dangkal, lava yang encer, dan tekanan gas yang sedang.
Gunung Bromo dan Semeru di Jawa Timur memiliki karakteristik di atas. Walau begitu tidak semua gunung vulkano memiliki tekanan gas sedang dan dapur magma yang dangkal. Gunung Etna di Italia, misalnya, justru memiliki tekanan gas yang kuat dan dapur magma yang dalam.
- Dome mountains
Tipe gunung satu ini berbeda dengan yang lain, karena bentuknya yang menyerupai kubah. Dome mountains terbentuk ketika segumpalan magma mengapung dari bawah kerak.
Sekumpulan magma itu kemudian mendorongan batuan ke permukaan, dan kubah batu besar seketika tercipta ketika magma mendingin.