the Monkey Times – Planet Mars atau yang juga dikenal dengan planet merah menjadi wahana yang kemungkinan besar bisa ditinggali manusia. Bahkan para Ilmuwan NASA sudah melakukan penelitian dan mengeksplorasi planet merah ini sejak lama.
Beberapa bukti hingga eksplorasi tersebut antara lain temuan bukti keberadaan air di permukaan Mars, hingga keberadaan dzat metana dan amonia. Tetapi yang jadi pertanyaan: berapa jarak bumi ke planet mars?
Variasi Jarak Bumi ke Mars
Bumi dan Mars sama sama planet yang bergerak mengelilingi matahari dan masing-masing memegang orbit sendiri. Dengan kenyataan ini, jarak kedua planet akan sangat bervariasi. Seperti yang disebutkan Nola Taylor pada laporan yang bertajuk How Long Does it Take to Get Mars?, misalnya. Dia memaparkan secara teoritis jarak terdekat antara bumi dan mars sekitar 54,6 juta km. Sementara jarak paling jauh sekitar 401 juta km.
Apabila diambil rata rata, maka jarak rata-rata Bumi dan Mars sekitar 225 juta km. Dalam sejarah, rekor jarak paling dekat antara Bumi dan Mars tercatat sejauh 56 juta km, yang dicapai pada 2013.
Pertanyaannya sekarang, adakah pesawat luar angkasa kekinian yang bisa menempuh variasi jarak tersebut dengan mudah? Badan luar angkasa Amerika Serikat, NASA, menyediakan jawaban lewat dua pesawat luar angkasa: Juno dan New Horizons.
Di tahun 2006, kecepatan New Horizons tercatat sekitar 58 ribu km/ jam. Jika perjalanan tersebut melalui garis lurus, Bumi dan Mars bisa ditempuh dalam 162 hari. Sementara itu teori lain menyebut waktu 39 hari sebagai periode perjalanan Bumi ke Mars yang paling singkat.
Tantangannya ada pada kondisi pesawat luar angkasa yang sering kali ditarik kembali oleh gravitasi bumi. David P. Stern menjelaskan problem ini lewat tulisan Flight to Mars: How Long? Along what Path? Dalam karyanya itu Stern mengusulkan untuk mengambil rute lain supaya bisa sampai ke Planet Merah.
Perjalanan Dari Bumi Ke Planet Merah Merupakan Perjalanan Lintas Orbit
Rute lain yang dimaksud adalah dengan membawa pesawat luar angkasa terbang melalui lintasan garis elips Mars. Begitu tiba di lintasan orbit yang pas, Bumi dan Mars teorinya berada di titik lokasi yang sama. Artinya perjalanan ke Mars semestinya dilakukan pada waktu ketika planet merah itu sedang dalam perjalanan di titik orbitnya. Konsep ini diajukan pada 1925 oleh ilmuwan Jerman Wolfgang Hohmann.
Suatu kali fisikawan David P. Stern sempat menghitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Mars, menggunakan metode Hohmann yang menerapkan konsep transfer orbit dengan hukum Kepler. Hasilnya Mars bisa dicapai dalam 8,5 bulan. Namun angka sebesar itu bisa dicapai dengan tidak melupakan variabel hitungan lain.
Menurut perhitungan yang dilakukan Stern, pemberangkatan roket ke Mars harus dilakukan tepat di sudut 135,555 derajat. Hitung-hitungan ini berdasarkan orbit bumi dan Mars yang sama-sama berbentuk elips.
Meskipun jarak Bumi ke Mars bisa dikatakan tidak jauh menurut kalkulasi diatas, namun waktu yang dibutuhkan boleh dibilang masih terlalu panjang. Pada gilirannya masalah itu memicu kemunculan SpaceX, perusahaan yang mencoba berjualan produk perjalanan luar angkasa berbiaya “murah”. Perusahaan yang dimiliki Elon Musk itu membawa ambisi besar: pergi ke Mars hanya dalam waktu 30 hari.
Bayangkan Anda membayar tiket perjalanan luar angkasa ke Mars seharga 500 ribu dolar AS, atau sekitar Rp 7,2 Miliar. 30 hari kemudian Anda sudah menginjakkan kaki di Mars. Bayangan itu amat mungkin terjadi dimasa depan.
