Smart Capsule by Buton: Pengalaman Menginap di Hotel Kapsul Dekat Stasiun Bandung

the Monkey Times – Saya bukanlah seorang backpacker yang taat – dalam arti bukan menjadi hobi, namun di saat bersamaan saya tetap manusia yang nalurinya selalu menyukai sesuatu yang murah.

Naluri alamiah tersebut berlaku juga ketika mencari penginapan murah di Bandung.

21 Oktober 2022 silam saya menginap di Smart Capsule by Buton, sebuah hotel kapsul yang lokasinya sangat dekat dengan pusat oleh-oleh Kartika Sari dan Stasiun Bandung.

Hotel Kapsul Bandung Dekat Stasiun

Lokasi Smart Capsulte by Buton sangat dekat dengan Stasiun Bandung. Saking dekatnya, kedua tempat tersebut bisa ditempuh dari penginapan dengan berjalan kaki selama 5 menit.

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa mengecek lokasi Smart Capsule by Buton lewat tautan Google Maps berikut ini.

Saya suka dengan cara Buton menempatkan penginapan mereka di lokasi yang menurut saya paling strategis. Maksudnya, seseorang yang hanya ingin menghabiskan waktu semalam di sebuah kota biasanya cenderung mencari penginapan yang dekat dengan lokasi strategis (seperti stasiun, misalnya).

Kebetulan Smart Capsule by Buton memenuhi persyaratan di atas: murah, strategis, dan cocok betul untuk orang yang tidak rewel meminta fasilitas ini itu di penginapan yang harganya terbilang murah.

Pengalaman Menginap di Kapsul Hotel Bandung

Ketika check in di malam hari – Jumat, 21 Oktober, sekitar pukul 21:00 – saya tidak terlalu memperhatikan lokasi Smart Capsule by Buton. Baru pagi harinya saya sadar bahwa saya tinggal berjalan kaki selama 5 menit dari penginapan ke Stasiun Bandung.

Dari segi lokasinya yang super strategis ini saja, Smart Capsule by Buton terbilang sangat memenuhi keinginan orang-orang yang ingin menghabiskan waktu untuk bermalam di dekat stasiun yang akan membawa mereka pulang keesokan harinya.

Dengan kata lain kamu tidak perlu memesan ojol, dan jelas kamu tidak perlu susah payah menyetop angkot atau bus kota dari pinggir jalan atau halte. Cukup jalan kaki ke arah utara menuju jalan besar (Jalan Kebon Kawung), lalu belok ke kiri dan lanjutkan berjalan ke arah barat. Selang beberapa menit, Stasiun Bandung akan terlihat di sebelah kanan jalan.

Namanya juga hotel kapsul

Dimana-mana yang namanya hotel kapsul cenderung sama. Artinya kamu mendapatkan fasilitas minim; hanya satu ruang tidur dengan panjang kurang lebih 2 meter, lebar kurang lebih 60 cm dan tinggi sekitar 100 cm – yang harus dimasuki dengan cara merangkak ke dalam.

Karena minim fasilitas, Smart Capsule by Buton menyediakan ruangan tidur yang terlihat apa adanya.

Artinya penginapan murah di Bandung macam Smart Capsule by Buton menurut saya cenderung lebih cocok digunakan orang-orang yang sekadar ingin menghabiskan waktu semalam karena ketinggalan kereta, misalnya, dan sepertinya kurang cocok bila dijadikan opsi untuk menginap lebih dari tiga hari.

Fasilitas Smart Capsule by Buton

Seluruh ruangan tidur berbentuk kapsul ditempatkan di dalam ruangan, di bagian samping rumah. Kurang lebih ada 10 kapsul (saya tidak menghitungnya secara pasti) yang disediakan ketika saya mendatanginya.

Di dalam kapsul, setiap tamu disediakan handuk standar, namun minus perlengkapan mandi seperti sabun atau sikat gigi. Kipas angin dengan ventilasi tersedia di dalam kapsul, melengkapi pendingin udara yang ditempatkan di ruangan di mana tumpukan kapsul ditaruh.

Kasurnya empuk dan bersih. Walau terbilang sempit, saya tidak merasa kepanasan – sepertinya karena faktor pendingin ruangan, dan kipas berventilasi yang dipasang di dalam kapsul tidur.

Bangunan penginapannya sendiri merupakan rumah keluarga, di mana. bagian ruang tamu difungsikan sebagai “lobby”. Ketika saya check ini, terlihat sebuah soccer table di ruang tamu tersebut.

Pengelola menyediakan kulkas dan dapur dengan peralatan masak standar. Kalau kamu punya ide memasak, keduanya bebas digunakan. Tampaknya pengelola Smart Capsule by Buton merancang penginapan tersebut sebagai lanskap kecil di mana tamu yang menginap bisa bercengkerama dan melakukan kegiatan masak bareng, misalnya.

Kamar mandi yang disediakan biasa saja. Ada shower dengan air panas di bagian dalam dan sebuah cermin untuk berdandan.

Sebuah ruang ibadah (sholat) kecil disediakan di ruangan di mana kapsul-kapsul tempat tidur ditempatkan.

Ketika menginap semalam di sana, saya disambut seorang pria sunda yang menjaga tempat tersebut sampai Sabtu pagi (22 Oktober 2022). Malam sebelumnya saya bertanya kepadanya apakah penginapan itu sering ramai.

“Ramai, mas. Apalagi kalau akhir pekan. Biasanya full,” pungkasnya. Jadi saya termasuk beruntung masih mendapat kamar murah untuk menginap semalam.

Oh ya, waktu itu saya menginap di sana hanya dengan membayar Rp 123,499 untuk satu malam, melalui Tiket.com. Terlalu murah? Atau masih termasuk mahal untuk kantong(mu)?