the Monkey Times – 10 hari awal Dzulhijjah terasa pantas sebagai momen di mana kita bisa berlomba-lomba menuju kebaikan. Dan salah satu norma kebaikan dalam tradisi ke-Islam-an adalah melakukan puasa sebelum Idul Adha tiba.
Berdasarkan hitungan kalender Hijriah, 11 Juli 2021 merupakan awal bulan Dzulhijjah, dan 10 hari di awal bilan tersebut jadi momen di mana kita bisa melakukan berbagai macam kebaikan. “Dalam 10 hari awal Dzulhijjah, semua ketaatan dan kebaikan umat Islam menjadi ibadah yang pahalanya sangat besar”, demikian tulis NU Online.
Sistematika kalender Hijriah menempatkan kemuliaan bulan Dzulhijjah dalam statusnya yang berdekatan dengan kesibukan mulia yang dilaksanakan umat Islam di seluruh dunia, yakni ibadah haji ke Baitullah.
Karena faktor kemuliaan tersebut, tidak heran bila Nabi Agung Muhammad SAW memberikan motivasi yang menyebut keutamaan 10 hari awal bulan Dzulhijjah.
Menjadi utama karena dalam 10 hari tersebut umat Islam mendapati Hari Arafah, hari dilaksanakannya Haji dan hari di mana seseorang beramal kurban.
Dalam riwayat ke-Islam-an, seseorang juga dianjurkan untuk melakukan puasa sebelum Idul Adha, terutama di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dan di antara puasa yang dianjurkan, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dikerjakan hamba-hambaNya yang beriman.
Niat Puasa Sebelum Idul Adha: Tarwiyah dan Arafah
Puasa sebelum Idul Adha salah satunya adalah puasa Tarwiyah yang bisa dilakukan pada 8 Dzulhijjah, yang di tahun ini jatuh pada 18 Juli 2021. Mengutip NU Online kembali, Puasa Tarwiyah dikerjakan dengan cara seperti puasa pada umumnya.
Adapun niat Puasa Tarwiyah dianjurkan untuk dilafalkan pada malam hari, sampai sebelum azan subuh berkumandang.
Bunyi niat puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā. (“Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”)
Puasa berikutnya yang juga dianjurkan untuk dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Dzuhijjah adalah puasa Arafah, yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang di tahun ini jatuh pada 19 Juli 2021.
“Puasa Arafah 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan begitu besar. Oleh karenanya para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad),” demikian tulis NU Online.
Tata cara puasa Arafah sama dengan puasa pada umumnya, dengan niat yang dilafalkan di malam hari. Namun niat puasa yang dimaksud bisa pula dilafalkan pada siang harinya, sejauh yang melafalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Adapun bunyi niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ. (“Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.)
Demikianlah keutamaan melakukan puasa sebelum Idul Adha. Mumpung hari sudah memasuki awal bulan Dzulhijjah, mari kita berlomba-lomba menuju kebaikan dengan tata cara yang sesuai dengan riwayat ke-Islam-an.