the Monkey Times – Agaknya kata-kata Ronald Koeman benar ketika dia bilang kendati Madrid mungkin sedang tidak dalam kondisi terbaik, namun mereka takkan loyo di pertandingan sekelas El Clásico.
Kata-kata itu terbukti – meski terbilang pahit bagi Koeman sendiri – ketika Madrid berubah jadi buas di El Clásico yang berlangsung semalam. Madrid menghempaskan Barca 3-1 dan membawa pulang tiga poin.
Madrid unggul cepat pada menit ke-5 melalui kaki Valverde. Gol pertama Madrid ini patut dicatat dengan baik, karena lahir dari proses umpan cepat antar lini pemain Madrid.
Pergerakan Valverde, yang berlari di lapangan tengah, sama sekali tidak diperhatikan para pemain Barca, yang cenderung menghabiskan fokus pada Benzema yang sedang membawa bola.
Striker Perancis itu akhirnya memberi umpan terobosan kepada Valverde yang tidak menyia-nyiakan peluang bagus di depan mata.
0-1 untuk Madrid.
Ketinggalan satu gol, Barca tidak butuh waktu lama untuk membalas gol Madrid. Tiga menit kemudian akselerasi Jordi Alba di sayap kiri diakhiri dengan umpan mendatar yang diarahkan ke Anssumane Fati. Pemain muda itu menceploskan bola dari jarak dekat.
1-1 untuk kedua tim.
Setelah dua gol itu kedua tim bermain lebih terbuka, dengan masing-masing kiper menunjukan kebolehannya. Cobaan pertama datang bagi kiper Madrid, Courtois, yang pada menit ke-23 berhasil mengeblok peluang emas Messi.
Satu menit kemudian giliran kiper Barca, Neto, yang melakukan penyelamatan gemilang. Dia menggagalkan tembakan Benzema yang mutlak bebas di area kotak penalti Barca.
Tensi kedua tim, yang cenderung bermain cepat, dengan kolektivitas yang relatif imbang antara keduanya, tergambar jelas dari statistik pertandingan malam kemarin.
Madrid menembakkan bola ke gawang sebanyak 15 kali, dengan akurasi tembakan 23.1 persen. Barca kalah tipis, dengan menghasilkan 10 tembakan ke gawang (akurasi sebesar 16,7 persen). Statistik tersebut mau menunjukkan penampilan kedua tim yang sebetulnya ingin menunjukkan kualitas masing-masing – walau akhirnya Madrid terbukti lebih buas di pertandingan tersebut.
Kedua tim meneruskan ancaman mereka ke gawang lawan masing-masing. Barcelona membuat dua peluang yang gagal diselesaikan oleh Coutinho dan Fati.
Momentum untuk memperlebar jarak datang bagi Madrid pada menit ke-61, persisnya ketika wasit memutuskan untuk memberi hadiah penalti kepada Madrid. Hadiah ini diberikan wasit dengan alasan Lenglet menarik kaos Ramos dalam duel fisik yang terjadi ketika Ramos berusaha menyambut umpan tendangan bebas Kroos.
Ramos mengeksekusi penalti dengan baik dan mengubah kedudukan jadi 1-2 untuk Madrid pada menit ke-63. Dan setelah gol ini, Barca boleh dibilang tertekan.
Madrid memperoleh beberapa peluang bagus untuk menambah keunggulan, misalnya lewat sepakan voli Ramos, yang masih bisa dihalau Neto.
Baca Juga: El Clásico pekan 30: Barcelona Kalah Sejak Babak Pertama, Protes juga Percuma
Tekanan Madrid akhirnya berbuah gol ketika yang dicetak Luka Modric pada menit ke-90. Jujur saja, Modric membuat gol yang menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah bola – dan pada gilirannya membuat Neto tampak seperti kiper dungu.
Berkat kemenangan 3-1 atas Barca, Madrid untuk sementara menempati puncak klasemen La Liga Spanyol dengan koleksi 13 poin dari 6 pertandingan.