the Monkey Times – Tiga kemenangan dan dua kekalahan dalam 5 pertandingan Liga Prancis jelas bukan hasil yang ideal bagi klub sekelas PSG. Apalagi skuad mereka bernilai € 784,40 juta, alias sekitar Rp 136,5 triliun.
Tapi setidaknya PSG berusaha membuktikan skuad mahal mereka memegang nilai yang tidak bisa disepelekan. Buktinya Sabtu dini hari (03/09/20) tadi, tim asuhan Thomas Tuchel membantai Angers 6-1 di Stadion Parc des Princes.
Gol-gol PSG dicetak A. Florenzi (menit ke-7), Neymar (36, 47), Draxler (57), Gueye (71), Mbappe (84). Sedangkan satu-satunya gol Angers dicetak oleh Traore (52).
Dengan kemenangan tersebut, PSG untuk sementara naik ke peringkat kedua klasemen Ligue 1 Perancis.
Alessandro Florenzi membuka kemenangan PSG lewat sepakan indah yang tidak dijangkau kiper Angers, Bernardoni.
Di menit ke-36, Neymar mencetak gol setelah menerima umpan Mbappe yang berakselerasi menusuk pertahanan Angers. Hampir tak ada gangguan berarti dari bek-bek Angers yang sepertinya alpa menjaga pemain Brasil tersebut.
The festival of attacking football continues!
— Paris Saint-Germain (@PSG_English) October 2, 2020
6-1!#PSGSCO pic.twitter.com/iAH8nZ6ODi
Situasi hampir serupa terjadi lagi di gol kedua Neymar. Kali ini pemain asal Brasil itu mendapat kelonggaran dari bek-bek Angers.
Dua kali kebobolan dari situasi serupa tidak membuat Angers waspada. Gol keempat PSG lahir dari betapa rapuhnya bek-bek Angers dalam mengantisipasi umpan silang dari pemain sayap PSG.
Gol kelima lahir dari keberuntungan. Tembakan Gueye dari luar kotak penalti membentur bek Angers dan membelokkan arah bola, membuat penjaga gawang Angers mati langkah.
Pertandingan ditutup lewat gol Mbappe, yang kali ini menerima umpan silang Surabia. Sang striker enteng saja mencetak gol ke gawang Angers, tanpa ada satu pun bek yang mengawalnya.
Tuchel minta pemain baru
Sebelum pertandingan melawan Angers, Thomas Tuchel menggaris-bawahi pentingnya tambahan pemain baru untuk PSG. Musim ini PSG memang baru mendatangkan Alessandro Florenzi dari AS Roma.
Di saat bersamaan mereka kehilangan Thomas Meunier, Thiago Silva, dan Edinson Cavani.
Tuchel merasa tidak cukup kompetitif setelah melihat komposisi skuad PSG musim ini, apalagi mereka harus bersaing di Liga Champions.
“Jujur saja kami tidak bisa berharap prestasi yang sama (seperti di Liga Champions) musim lalu, bila bertahan dengan skuad yang kami miliki sekarang,” kata Tuchel seperti dikutip Goal.
PSG jadi finalis Liga Champions musim lalu (2019/20), dimana mereka kalah 0-1 dari Bayern.
Tuchel memberi contoh bagaimana tim-tim Eropa lain seperti Inter, Atletico, Manchester City dan Liverpool yang bertindak agresif di bursa transfer.
Liverpool memboyong dua pemain berkualitas, Thiago Alcantara dan Diogo Jota. Sementara Atletico tidak mengeluarkan uang sepeser pun ketika memboyong Luis Suarez dari Barca.
“Kalau begini terus, (kompetisi Liga Champions) bakal lebih sulit ketimbang tahun lalu,” kata Tuchel.