the Monkey Times – Sundulan Roberto Firmino di menit akhir pertandingan melawan Tottenham membungkam asa pragmatisme yang dilambungkan pasukan asuhan Jose Mourinho.
Liverpool akhirnya memenangkan pertandingan melawan Tottenham yang berlangsung di Anfield Kamis dini hari (17/12/2020). Skor akhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Di menit akhir Firmino lolos dari penjagaan Toby Alderweireld dan mengkoversi sepak pojok Andy Robertson menjadi sebuah gol yang dicetak lewat sundulan, yang mengarah ke pojok gawang Tottenham.
Akhir yang terasa dramatis. Apalagi Hotspur sebetulnya bermain dengan pragmatisme khas Mourinho – yang walau tidak semua orang menyetujuinya – dengan satu-dua ancaman yang seringkali membuat pendukung Liverpool deg-degan.
Pragmatisme permainan Hotspur setidaknya bisa kita lihat dengan mata telanjang, antara lain lewat statistik permainan.
Di titik ini Liverpool unggul mutlak lewat penguasaan bola hingga 76 persen; berbanding terbalik dengan Hotspur yang hanya menguasai bola sampai 24 persen.
Sebelas kali tembakan mengarah ke gawang milik Liverpool juga unggul dari Tottenham yang hanya dua kali mengancam gawang Liverpool.
Dominasi mutlak Liverpool itulah yang jadi pembeda. Mereka membuka skor 1-0 lewat kaki Mo Salah di menit ke-26. Gol yang bisa dibilang sedikit dinaungi keberuntungan.
𝑻𝒉𝒊𝒏𝒈𝒔 𝒚𝒐𝒖 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒕𝒐 𝒔𝒆𝒆 🤩
— Liverpool FC (@LFC) December 17, 2020
Enjoy Bobby Firmino’s 90th-minute winner from multiple angles 👀 pic.twitter.com/Rc2mBwh0fq
Umpan Curtis Jones ke jantung pertahanan Liverpool disambut tendangan first-time Salah yang berbelok arah karena membentur kaki Toby Alderweireld. Benturan itu membuat arah bola berubah parabolik dan mengecoh kiper Hotspur, Hugo Lloris.
Walau begitu pragmatisme ala Mourinho sempat membuat Liverpool terancam. Gaya khas Mourinho yang mengandalkan serangan balik dan pertahanan yang dalam terlihat ketika Hotspur menyamakan kedudukan di menit ke-33.
Giovani Lo Celso muncul dari lini kedua, membawa bola dan memberi umpan tarik kepada Son yang akhirnya menjebol gawang Liverpool – yang dijaga Allison – dari jarak dekat.
Kedudukan 1-1. Hotspur tetap dengan gaya khas Mourinho ketika melawan tim yang mengandalkan kecepatan passing macam Liverpool: bertahan lebih dalam sembari mencuri kesempatan – entah lewat kesalahan lawan maupun lewat serangan balik.
Harry Kane sempat memanfaatkan kesalahan umpan Allison dari belakang, namun gagal memanfaatkannya untuk menghukum kesembronoan Liverpool.
Tendangan chip jarak jauh masih bisa diselamatkan Allison, menjadikan usaha itu sebagai semacam penebusan untuk dosa yang akhirnya masih dimaafkan.
Kesempatan emas datang bagi Hotspur di babak kedua, ketika tembakan Bergwijn membentur tiang gawang Liverpool. Hotspur sungguh sial.
Di babak yang sama Kane sempat mengancam Allison lewat sundulan, meski hanya menghasilkan sepak pojok bagi Spurs.
Dan, ketika pertandingan menyisakan beberapa menit, gol kemenangan Liverpool akhirnya datang lewat kepala Firmino.
Sekelompok pendukung yang datang ke Anfield merayakan sundulan tajam Firmino ke pojok gawang yang dijaga Lloris. Mereka ikut merayakan papan skor yang berubah jadi 2-1 untuk kemenangan Liverpool.
Satu gol dari Firmino jelas memberi isyarat bahwa dia belum habis. Kami mengatakan demikian karena sepertinya Klopp perlahan-lahan mulai memilih Jota ketimbang Firmino di lini depan Liverpool.
Di luar itu, kemenangan atas Hotspur akhirnya mengamankan posisi Liverpool di puncak klasemen sementara Liga Premier Inggris, dengan 28 poin. Unggul tiga angka dari Hotspur yang turun selangkah ke peringkat 2.
Formasi Liverpool vs Tottenham Hotspur
Liverpool: Alisson, Alexander-Arnold, Fabinho, R Williams, Robertson, Henderson, Wijnaldum, Jones, Salah, Firmino, Mane.
Pengganti: tidak ada.
Tottenham: Lloris, Aurier, Alderweireld, Dier, Davies, Sissoko, Hojbjerg, Lo Celso, Bergwijn (6), Kane, Son.
Pengganti: Lucas Moura, Reguilon, Alli.
Man of the Match: Roberto Firmino.