tmtimes.id – Sevilla selalu berlari kencang di final Liga Eropa, dan musim ini pun jadi buktinya. Meski tertinggal lebih dulu karena penalti Romelu Lukaku, Sevilla akhirnya memenangkan laga final melawan Inter.
Bek Sevilla Diego Carlos jadi pemain yang bersalah karena melanggar Lukaku di kontak penalti. Namun akhirnya dia mendapat pengampunan, bahkan dengan cara yang spektakuler: lewat tendangan akrobatik yang menjebol gawang Handanovic di menit 74.
Walau UEFA mencatat gol tersebut sebagai bunuh diri Lukaku – sebab bola sempat membentur kaki penyerang Inter itu – namun sang bek tetap pantas memperoleh pujian tertinggi.
Final Liga Eropa yang berlangsung di Cologne, Jerman pada Sabtu dini hari (22/08/2020) memang terasa sayang dilewatkan. Mengedip sekejap saja, penonton akan kehilangan momen menarik. Dan memang begitu seharusnya sebuah pertandingan final berlangsung, kan?
Inter membuka keunggulan lewat penalti Lukaku menit 5. Sang striker yang berlari menggiring bola dibayangi bek Diego Carlos. Keduanya terlibat dalam body contact seru.
Sang bek lebih mengutamakan kekuatan fisik, karena dia tertinggal sepersekian detik dari Lukaku yang berakselerasi kencang di kotak penalti Sevilla. Sadar tak bisa mengimbangi Lukaku, Carlos akhirnya “memilih” melanggar sang striker. Wasit meniup peluit dan menunjuk titik putih. Setelah itu adalah sebuah tontonan menggembirakan bagi fans Inter.
Enam menit berselang, giliran fans Sevilla yang menumbuhkan asa. Umpan silang Jesus Navas dari sayap kanan ditanduk Luuk de Jong, yang menyambar bola tepat di depan bek Inter Diego Godin. Bola meluncur deras tanpa bisa ditahan Handanovič – walau sang kiper sudah berdiri di posisi tepat.
Luuk de Jong kembali membumbungkan harapan bagi suporter Sevilla, dan sebaliknya, situasi muram bagi fans Inter. Ini terjadi pada menit 33, ketika de Jong lagi-lagi mencetak gol sundulan. Kali ini dia menanduk umpan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Banega. 2-1 untuk Sevilla.
Namun ketegangan kembali memuncak di menit 36, ketika Diego Godin menanduk masuk umpan Marcelo Brozovic. Sang bek melakukan cara yang sama persis dengan de Jong ketika sang striker mengunggulinya – berdiri di depan pemain bertahan Sevilla untuk kemudian menanduk bola mematikan yang tidak bisa ditahan kiper Sevilla.
Setelah itu baik Sevilla dan Inter silih berganti mengancam gawang lawan. Peluang terbaik di duel tersebut didapat Lukaku ketika dia memperoleh bola, berlari kencang dan tak ada satupun bek Sevilla yang mampu mengimbanginya. Itu terjadi pada menit 63. Namun sayang kiper Sevilla masih mampu membendung usaha Lukaku.
Klimaks akhirnya nongol di menit 74, ketika Diego Carlos menembakkan bola dengan cara akrobatik, setelah menerima umpan lambung di daerah pertahanan Inter. Meledaklah emosi girang para pemain Sevilla. Sebab pada akhirnya mereka memenangkan pertandingan yang berlangsung ketat.
Pada akhirnya, Sevilla kembali mengangkat trofi untuk keenam kalinya. Menjadikan mereka sebagai tim yang tampaknya selalu diberkahi dewi kemenangan ketika berlaga di final Liga Eropa.
Formasi akhir Sevilla vs Inter
Sevilla: Bounou; Navas, Koundé, Diego Carlos (Gudelj 86), Reguilón; Jordán, Fernando, Banega; Ocampos (Munir 71), De Jong (En-Nesyri 85), Suso (Vázquez 78)
Inter: Handanovič; Godín (Candreva 90), De Vrij, Bastoni; D’Ambrosio (Moses 78), Barella, Brozović, Gagliardini (Eriksen 78), Young; Lukaku, Lautaro Martínez (Alexis Sánchez 78)