the Monkey Times – Hasil imbang yang diterima Madrid dan Inter jadi takdir yang mempertautkan kesamaan nasib kedua klub, meski Inter jadi pihak yang paling kecewa dengan hasil tersebut
Shakhtar Donetsk dan Inter harus puas berbagi satu angka, setelah hasil akhir di atas papan skor pertandingan Grup B Liga Champions yang berlangsung di NSK Olimpiyskiy – Kyiv (Selasa dini hari, 28/10/20) menunjuk angka 0-0.
Conte jadi pihak yang paling kecewa dengan hasil tersebut, mengingat timnya menghasilkan banyak peluang bagus, namun pada akhirnya tidak mampu dikonversi menjadi gol.
“Tapi selain itu kami bermain melawan tim yang sangat sulit dilawan, karena mereka memainkan taktik bertahan yang sebelumnya bekerja baik ketika melawan Real Madrid,” kata Conte dalam konferensi pers setelah pertandingan, seperti dikutip situs resmi UEFA.
Menurut Conte, Inter Milan relatif lebih beruntung ketimbang Real Madrid yang kebobolan tiga gol ketika melawan Donetsk – dengan taktik serupa yang mengandalkan pertahanan ketat dan serangan balik.
Inter memang lebih mendominasi dalam pertandingan melawan Shakhtar Donetsk. Catatan statistik pertandingan memperkuat fakta tersebut, dimana Inter menguasai bola sebanyak 57 persen dan Shakhtar sebanyak 47 persen.
12 peluang ditembakkan Inter, dengan separuh diantaranya mengancam gawang Shakhtar. Di sisi lawan, Shakhtar menembak 4 peluang, dengan 1 diantaranya mengancam gawang Inter.
Lautaro, Lukaku, Brozovic dan Barella silih berganti mengancam gawang Shakhtar. Namun peluang mereka digagalkan kiper Shakhtar, Trubin.
Lautaro sempat mendapat kesempatan ketika bola rebound hasil tendangan Brozovic mampir di kakinya. Sayang dia menyia-nyiakan peluang manis tersebut.
Pelatih Shakhtar, Luis Castro, cenderung puas dengan hasil imbang, dan menganggap pertahanan sebagai aspek penting bagi timnya.
“Kami harus menjaga Lukaku dan Martínez ketika mereka mendapat umpan dari area samping. Jadi kami harus mencegah umpan datang dari area tersebut,” kata Castro menjelaskan taktiknya, seperti dikutip situs resmi UEFA.
Madrid yang masih gamang
🗣️ @Casemiro: “We fought until the end, and that’s how we need to continue.”#HalaMadrid | #RMUCL pic.twitter.com/oCsmpC76P7
— Real Madrid C.F. 🇬🇧🇺🇸 (@realmadriden) October 27, 2020
Di pertandingan lain Grup B, Madrid tampaknya masih gamang dan belum menemukan kestabilan, kendati pekan lalu mereka menang melawan Barcelona.
Walau begitu Madrid masih beruntung memperoleh hasil imbang 2-2 melawan Mönchengladbach. Dua gol Benzema dan Casemiro di sepuluh menit terakhir pertandingan menyelamatkan Madrid dari nasib buruk kalah dua kali berturut-turut di fase grup Liga Champions.
Pada pertandingan yang berlangsung di Borussia-Park – Monchengladbach, Selasa dini hari (28/20/20), Mönchengladbach menunjukkan determinasi mereka, walau secara statistik ditekan habis-habisan oleh Madrid sepanjang pertandingan.
Dua gol Mönchengladbach dicetak Thuram di menit ke-33 dan 58, dan keduanya dihasilkan dari assists Alassane Plea. Kedua gol tersebut memperlihatkan pertahanan Madrid yang di pertandingan tersebut luput mengamati pergerakan tanpa bola yang dilakukan Thuram.
Beruntung takdir masih memberkahi keselamatan bagi Madrid. Benzema memanfaatkan peluang dengan baik pada menit ke-87, ketika dia menjebol gawang Shakhtar lewat tendangan overhead.
Dan pada akhirnya Casemiro jadi penyelamat ketika menyontek bola dari jarak dekat pada menit ke-94. Madrid masih gamang, namun setidaknya masih ada poin yang bisa dibawa pulang.
[table id=6 /]
Duh! Madrid dan Inter sama-sama imbang melawan musuh masing-masing di matchday 2 UCL. Madrid masih gamang, sementara Inter menganggap diri mereka sedang sial.Click to Tweet